... Ringkasan Buku ...
Judul asli : Qishshatu al Masiih ad Dajjal wa Nuzuuli 'Isa wa Qatlihi
Iyyaahu
Penulis : Muhammad Nashiruddin Al Albani Rahimahullah
Edisi Indonesia : Kisah Dajjal dan Turunnya 'Isa 'alaihi salam untuk
Membunuhnya
Penerjemah : Beni Sarbeni
Penerbit : Pustaka Imam Asy Syafi'i
Cetakan : Pertama, Agustus 2005 M
Halaman : xviii + 188
Ini adalah sebuah buku yang ilmiah yang memuat kisah tentang Dajjal dan
turunnya Isa 'alaihi salam. Kemudian Isa 'alaihi salam akan membunuhnya di
daerah al Ludd, Palestina. Pada bagian mukaddimahnya, memuat latar belakang
Syaikh Albani menuliskan buku tersebut. Pada bagian kedua, memuat teks
hadits riwayat Abu Umamah secara terpotong - potong menjadi 49 paragrap,
kemudian haditsnya ditakhrij. Pada bagian ketiga memuat takhrij terhadap
kisah Dajjal tersebut per paragraf. Pada bagian keempat memuat daftar nama
perawi. Dan pada bagian kelima memuat kronologi kisah Al Masih Ad Dajjal dan
turunnya Isa alaihi salam serta terbunuhnya Dajjal oleh Isa berdasarkan
riwayat Abu Umamah dengan tambahan riwayat yang shahih dari shahabat lain.
Berikut saya kutipkan sebagian isi dari buku tersebut. Yaitu cara melindungi
diri dari fitnah Dajjal dan kronologi kisah Al Masih ad Dajjal dan turunnya
Isa alaihi salam. Karena panjangnya kronologi tersebut, maka tidak saya
kutip semuanya tetapi hanya sebagiannya saja. Footnote dalam buku tersebut
tidak saya tuliskan.
[CARA MELINDUNGI DIRI DARI FITNAH DAJJAL]
-----------------------------------------
1. Ia meminta perlindungan kepada Allah dari fitnahnya, memperbanyak doa
tersebut terutama ketika membaca tasyahhud akhir dalam shalatnya.
Sebab Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam pernah bersabda:
"Jika salah seorang diantara kalian telah menyelesaikan bacaan tasyahhud
akhirnya, hendaklah ia meminta perlindungan kepada Allah dari empat hal.
Hendaknya ia berkata : 'Ya Allah, aku memohon perlindungan pada Mu dari
siksa Neraka Jahannam, adzab kubur, fitnah (cobaan) hidup dan mati serta
dari keburukan fitnah al Masih ad Dajjal."
2. Hendaknya ia menghafal sepuluh ayat pertama surat al Kahfi. Sebab
Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam pernah bersabda :
"Barangsiapa menghafal sepuluh ayat pertama surat Al Kahfi, ia terlindungi
dari fitnah Dajjal." (HR. Muslim dan lainnya riwayat dari Abud Darda').
3. Hendaknya ia menjauh dari Dajjal dan tidak sengaja mendekatinya. Kecuali
jika ia yakin bahwa Dajjal tidak akan dapat mempengaruhinya karena ia sangat
tsiqah kepada Rabb-nya, juga karena ia telah mengetahui tanda tandanya
sebagaimana dijelaskan oleh Nabi shallallahu'alaihi wa sallam, sebab
Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam pernah bersabda:
"Barangsiapa mendengar tentang Dajjal, hendaknya ia berupaya menjauh
darinya, sebab -demi Allah- sesungguhnya ada seseorang yang mendekatinya
(Dajjal) sedang ia mengira bahwa Dajjal tersebut mukmin kemudian ia
mengikutinya karena faktor subhat yang ditimbulkan olehnya." (Dikeluarkan
oleh Imam Ahmad dan lainnya dari 'Imran bin Hushain).
4. Hendaknya ia berusaha bermukim di Makkah atau Madinah. Sebab keduanya
merupakan tempat mulia dan tidak akan dijamah oleh Dajjal. Sebab Rasulullah
shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:
"Dajjal akan muncul dan menginjakkan kakinya di muka bumi kecuali Makkah dan
Madinah. Ia akan datang ke Madinah, akan tetapi ia mendapati di setiap
sudutnya para Malaikat yang berbaris." (Dikeluarkan oleh Imam Al Bukhari dan
Muslim dan perawi lain dari Anas bin Malik).
Begitu pula masjid al Aqsha dan tanah Ath Thur sebagaimana tertera di
(paragraf 24).
[KRONOLOGI KISAH AL MASIH AD DAJJAL DAN TURUNNYA ISA ALAIHIS SALAM, SERTA
TERBUNUHNYA DAJJAL OLEH ISA ALAIHIS SALAM BERDASARKAN RIWAYAT ABU UMAMAH
DENGAN TAMBAHAN RIWAYAT YANG SHAHIH DARI SHAHABAT YANG LAIN]
----------------------------------------------------------------------------
---------------
1. Wahai sekalian manusia! Sesungguhnya tidak ada fitnah di muka bumi
ini -semenjak Allah menciptakan keturunan Adam [dan tidak ada fitnah
sehingga hari kiamat tiba] - yang lebih besar dari fitnah Dajjal, [dan tidak
ada seorangpun yang selamat sebelum itu melainkan ia akan dapat selamat
darinya], dan sesungguhnya fitnah itu tidak dapat memberi madharat kepada
seorang muslim.)
2. (Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta'ala tidak mengutus seorang Nabi,
melainkan telah memperingatkan kaumnya [fitnah makhluk yang buta sebelah
matanya] Dajjal, [dan sesungguhnya aku telah memperingatkan kalian akan
fitnahnya].
....
6. Dan sungguh ia akan muncul [dari[bumi] belahan timur]. [Yang bernama
'Khurasan'], [Di tengah orang orang Yahudi Ashfahan], [wajah wajah mereka
seperti wajah orang orang Turki], (dari arah 'Khallah' yang terletak antara
Syam dan Iraq, kemudian ia membuat kerusakan ke arah kanan [dan membuat
kerusakan] ke arah kiri. Wahai hamba hamba Allah! Tetap teguhlah
[Diucapkannya tiga kali].
7. Sesungguhnya, aku akan menjelaskan sifat dari ciri ciri Dajjal dengan
penjelasan yang belum pernah disampaikan oleh seorang Nabi pun sebelumku.
(Di dalam hadits 'Ubadah, 'Sungguh aku telah bercerita banyak kepada kalian
tentang Dajjal, sampai sampai aku khawatir kalian tidak menyerap dan
mengertinya).
8. Di awal kemunculannya, ia berkata: "Aku Nabi, dan tidak ada Nabi
sesudahku."
9. Kemudian ia (Dajjal) memuji dirinya dengan mengatakan; "Aku adalah Rabb
kalian, dan (sabda Rasul) ingat, kalian tidak akan dapat melihat Rabb kalian
sehingga kalian mati.
....
13. Ia berkulit sawo matang dan berambut keriting, dan rambutnya kusut,
tidak rapi.
14. Di antara kedua matanya tertulis kata 'kafir', yang dapat dibaca oleh
[orang yang membenci perbuatannya, atau dapat dibaca] oleh setiap orang
mukmin yang mengerti baca tulis ataupun tidak.
....
22. [Ia akan muncul di [saat manusia berselisih pendapat dan berpecah belah]
(serta) saling dengki, (semangat) keagamaan lemah, hubungan antara satu
dengan lain memburuk, lalu Dajjal mendatangi setiap sumber air, kemudian
bumi dilipat untuknya sebagaimana dilipatnya pakaian dari bulu domba].
....
27. Tidaklah Dajjal mendatangi Makkah dan Madinah melalui jalan
perbukitannya melainkan akan dihadang para Malaikat dengan membawa pedang
yang terhunus.
28. Sesungguhnya, tiada suatu daerah / wilayah pun melainkan ancaman al
Masih (Dajjal) pasti sampai kepadanya, kecuali Madinah [saat itu, ia
memiliki tujuh pintu masuk], di setiap pintu jalan menujunya terdapat dua
Malaikat yang menjaganya dari ancaman Dajjal.
....
32. [Kemudian para Malaikat menghadapkan wajah Dajjal tersebut kearah Syam,
untuk kemudian mengepung sekelompok kaum muslimin], [kaum mukmin saat itu
menghadapi situasi sangat berat dan sulit], [seluruh manusia berlari
menjauhi Dajjal ke arah pegunungan]. Ummu Syarik binti Abi al 'Akr berkata:
"Wahai Rasulullah! Di manakah orang orang Arab pada saat itu?" Rasulullah
shallallahu'alaihi wa sallam menjawab : "Saat itu mereka berjumlah sedikit."
33. Pemimpin mereka -saat itu- seorang lelaki shalih. [Nabi
shallallahu'alaihi wa sallam bersabda: "Imam Mahdi di kalangan kami termasuk
ahlul bait, [dari keturunan Fatimah], Allah mempersiapkannya untuk menjadi
imam hanya dalam waktu satu malam], [namanya persis dengan namaku (Muhammad)
dan nama bapaknya sama dengan nama bapakku], [dahinya terlihat lebar jernih
dan hidungnya mancung], [dia memenuhi bumi dengan keadilan dan kebaikan,
sebagaimana kejahatan dan kezhaliman telah memenuhinya], [ia menjadi
pemimpin selama tujuh tahun]. .....
34. [Ketika imam mereka telah maju untuk memimpin shalat subuh, tiba tiba
turunlah di tengah tengah mereka [dari langit] Isa bin Maryam], [yaitu di
dekat menara putih di arah sebelah timur Damaskus, dengan mengenakan dua
pakaian, sambil meletakkan kedua telapak tangannya di atas sayap sayap dua
Malaikat. Apabila dia menundukkan kepalanya, maka meneteslah air, dan
bilamana ia mengangkatnya kembali maka berjatuhanlah mutiara mutiara, maka
tidak seorang kafir pun yang mendapatkan bau nafasnya, kecuali akan mati,
sedang nafasnya dapat menjangkau sejauh mata memandang].
....
36. Kemudian imam tersebut melangkah mundur untuk menyilahkan agar 'Isa
maju, [ia berkata: "Kemarilah, jadilah engkau imam kami], kemudian 'Isa
meletakkan tangannya di antara kedua pundaknya, kemudian berkata kepadanya:
["Tidak, sesungguhnya sebagian kalian adalah pemimpin/imam bagi yang
lainnya; sebagai bentuk penghormatan Allah kepada ummat ini], maka majulah
dan jadilah imam mereka. Kemudian imam tersebut shalat bersama mereka.
37. [Kemudian Dajjal mendatangi pengunungan (Iliya'), lalu mengepung
sekelompok kaum muslimin], [kemudian berkatalah orang orang yang menjadi
pemimpin mereka kepada mereka; 'Tiada gunanya kalian menunggu orang yang
sangat zhalim ini [melainkan] kalian harus memeranginya sehingga kalian
(terbunuh) dan bertemu Allah, atau Allah memenangkan kalian. Maka kemudian
mereka bermusyawarah untuk membunuhnya ketika sudah masuk waktu subuh/pagi].
38. [Ketika mereka sedang mempersiapkan peperangan dan mengatur barisan;
tiba tiba shalat didirikan] [shalat shubuh], [mereka memasuki waktu shubuh
bersama 'Isa bin Maryam], [kemudian ia memimpin shalat mereka. Ketika ia
bangun dari ruku'nya, ia membaca "Sami'allaahu Liman Hamidahu, Qatalallaahu
al Masiiha ad Dajjaala wa Dhahara al Muslimuuna (Semoga Allah mendengar
orang orang yang memuji Nya, dan semoga Allah membunuh Dajjal dan semoga
kaum muslimin menang)." Ketika Isa sudah selesai shalat, ia berkata:
"Bukalah pintu." Kemudian pintu dibuka. Tiba tiba dibelakang pintu ada
Dajjal yang disertai oleh tujuh puluh ribu orang Yahudi, yang setiap dari
mereka membawa pedang yang dihiasi dan jubah tebal [kemudian Isa meminta
pedang tersebut].
39. ([Kemudian Isa pergi dengan membawa tombaknya ke arah Dajjal], ketika
Dajjal melihat Isa, tiba tiba ia lemah lunglai sebagaimana garam laut di
dalam air, [sekiranya Isa membiarkannya, niscaya Dajjal akan menjadi lemah
lunglai dan akhirnya akan binasa, akan tetapi Allah membunuhnya dengan
perantara tangan Isa. Maka Allah kemudian menampakkan darah Dajjal di tombak
Isa]. Isa mendapati Dajjal di dekat pintu 'al Ludd' di bagian timur kemudian
membunuhnya, [kemudian Allah membinasakannya di 'Aqabah Afiq']).
40. Kemudian Allah membinasakan orang orang Yahudi, [dan menjadikan kaum
muslimin dapat menguasai mereka], [dan mereka membunuhi kaum Yahudi], maka
tiada sesuatu pun yang dapat dijadikan tempat sembunyi oleh kaum Yahudi dari
makhluk Allah, melainkan Allah memberikan kemampuan berbicara padanya, baik
batu, pohon, dinding, dan binatang melata -kecuali pohon Gharqad, karena ia
adalah pohon mereka yang tidak mau berbicara- semuanya akan berucap: "Hai
hamba Allah yang muslim! ini ada orang Yahudi [di belakangku], kemarilah dan
bunuhlah ia!).
41. Kemudian sesudah kematian Dajjal, manusia hidup selama tujuh tahun, yang
mana diantara dua orang tidak lagi ada permusuhan].
....
44. Bisa (racun) dicabut dari setiap binatang berbisa (beracun), [aman dan
tentram merata di seluruh pelosok bumi, sehingga singa singa dapat hidup
bersama dengan unta, harimau dengan sapi, serigala dengan kambing, dan anak
anak bermain main menggunakan ular, namun tidak membahayakannya], ....
45. Kemudian Isa tinggal di muka bumi selama empat puluh tahun, kemudian
meninggal dan dishalatkan oleh kaum muslimin.
46. [Ketika mereka dalam kondisi demikian; kemudian Allah Subhanahu wa
Ta'ala menghembuskan angin (yang dingin dari negeri Syam], lalu angin
tersebut menerpa di bawah ketiak ketiak. Mereka, kemudian mencabut nyawa
setiap orang mukmin dan muslim (sedang menurut hadits Ibnu 'Amar berbunyi:
'Tiada seorang yang mana di dalam hatinya terdapat iman, melainkan nyawanya
akan tercabut oleh hembusan angin tersebut, sampai pun sekiranya orang
tersebut berada di dalam lekuk lekuk gunung, angin tersebut akan masuk dan
menerpanya], sesudah itu yang tersisa hanyalah orang orang jahat [seperti
burung burung yang bodoh, hewan hewan buas yang bermimpi, mereka tidak
mengenal yang ma'ruf, dan tidak mengingkari yang munkar. Nabi melanjutkan
sabdanya, 'kemudian syaitan muncul di hadapan mereka dalam wujud manusia
seraya berkata: "Apaka kalian menyambut seruanku? Syaitan tersebut lalu
menyuruh mereka agar menyembah berhala berhala. Pada masa itu, rizki mereka
membaik dan kehidupan mereka juga begitu adanya], mereka banyak melakukan
persetubuhan (zina) sebagaimana keledai melakukannya. Dan dalam kondisi
demikianlah hari kiamat terjadi dihadapan mereka.
47. [Kemudian sangkakala ditiupkan, dan tiada seseorang yang mendengarkannya
melainkan terkadang mendengarkan dengan seksama dan terkadang berusaha
menghindarinya. Orang yang kali pertama mendengarnya adalah seorang laki
laki yang sedang memplester (menyemen) kolam air minum untuk untanya. Demi
mendengar itu serta merta ia pingsan (mati), selanjutnya seluruh manusiapun
pingsan (mati)].
Kemudian Allah Subhanahu wa Ta'ala mengirim -atau (versi yang lain)
menurunkan hujan gerimis atau hujan di awal musim penghujan (adanya kata
'atau' adalah keragu-raguan dari perawi), yang dengan hujan tersebut
tumbuhlah jasad jasad manusia, sebagaimana firman Nya:
"...Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi, maka tiba tiba mereka
berdiri menunggu (putusannya masing masing)." (QS. Az Zumar: 68).
Kemudian dikatakan: "Wahai sekalian manusia, pergilah menuju Rabb kalian.
"Dan tahanlah mereka (di tempat pemberhentiannya) karena sesungguhnya mereka
akan ditanya." (QS. Ash Shaaffaat: 24).
Kemudian dikatakan: "Keluarkanlah utusan dari Neraka." Dikatakan pula: 'Dari
setiap berapa?' Maka dikatakan, 'Dari setiap seribu sembilan ratus sembilan
puluh sembilan.' Dan itulah yang dimaksud dengan hari:
"...Hari yang menjadikan anak anak beruban." (QS. Al Muzzammil: 17).
Dan itu pulalah yang dimaksud:
"Pada hari betis disingkapkan ..." (QS. Al Qalam: 42).
[PERSONAL VIEW]
---------------
Ada suatu nilai tersendiri dari karya-karya Syaikh Muhammad Nashiruddin Al
Albani. Terutama pada bagian mukaddimahnya yang memuat bantahan beliau
terhadap pandangan para ulama dan yang lain yang bersebrangan dengan beliau.
Dari situ insya Allah kita bisa belajar banyak tentang keilmiahan dalam
berargumentasi. Alhamdulillah saya selalu antusias untuk membaca
mukaddimahnya pada setiap buku yang dituliskan oleh beliau.
Dari buku ini kita bisa mengetahui bahwa hadits hadits tentang turunnya 'Isa
alaihissalam dari langit dan kemunculan Dajjal adalah mutawatir, sebagaimana
dikatakan oleh Syaikh di halaman 28.
Dari buku ini kita bisa mengetahui bahwa Dajjal bukanlah suatu simbol,
tetapi memang sosok seseorang tertentu sebagaimana dikatakan Al Qadhi 'Iyadh
di hal. 15.
Semoga ringkasan buku ini bermanfaat buat kaum muslimin. Amiin.
Ringkasan buku ini dibuat oleh Chandraleka
di Depok, 25 Desember 2006
Sumber:
Chandraleka
Independent IT Writer
Visit
http://come.to/digitalworksa source for computer hobbyist