Sabtu, 30 April 2011

Pesan Roh Untuk Manusia Di Dunia


Apabila roh keluar dari jasad, ia akan berkata-kata dan seluruh isi alam yang ada di langit atau bumi akan mendengarnya kecuali jin dan manusia. Apabila mayat dimandikan, lalu roh berkata : “Wahai orang yang memandikan, aku minta kepadamu kerana Allah untuk melepaskan pakaianku dengan perlahan-lahan sebab pada saat ini aku beristirahat daripada seretan malaikat maut”.

Selepas itu, mayat pula bersuara sambil merayu: “Wahai orang yang memandikan, janganlah engkau menuangkan airmu dalam keadaan panas. Begitu juga jangan menuangnya dengan air yang dingin kerana tubuhku terbakar apabila terlepasnya roh dari tubuh”. Apabila dimandikan, roh sekali lagi merayu : “Demi Allah, wahai orang yang memandikan jangan engkau menggosok aku dengan kuat sebab tubuhku luka-luka dengan keluarnya roh”.

Setelah dimandi dan dikafankan, telapak kaki mayat diikat dan ia pun memanggil-manggil dan berpesan lagi supaya jangan diikat terlalu kuat serta mengafani kepalanya karena ingin melihat wajahnya sendiri, anak-anak, isteri atau suami buat kali terakhir kaena tidak dapat melihat lagi sampai Hari Kiamat. Sebaik keluar dari rumah lalu ia berpesan : “Demi Allah, wahai jemaahku, aku telah meninggalkan isteriku menjadi janda. Maka janganlah kamu menyakitinya. Anak-anakku telah menjadi yatim dan janganlah kalian menyakiti mereka. Sesungguhnya pada hari itu aku telah keluar dari rumahku dan aku tidak akan dapat kembali kepada mereka buat selama-lamanya”.

Sesudah mayat diletakkan pada pengusung, sekali lagi diserunya kepada jemaah supaya jangan mempercepatkan mayatnya ke kubur selagi belum mendengar suara anak-anak dan sanak saudara buat kali terakhir. Sesudah dibawa dan melangkah sebanyak tiga langkah dari rumah, roh pula berpesan: “Wahai Kekasihku, wahai saudaraku dan wahai anak-anakku, jangan kamu diperdaya dunia sebagaimana ia memperdayakan aku dan janganlah kamu lalai ketika ini sebagaimana ia melalaikan aku”. “Sesungguhnya aku tinggalkan apa yang aku telah aku kumpulkan untuk warisku dan sedikitpun mereka tidak mau menanggung kesalahanku”. “Adapun didunia, Allah menghisab aku, padahal kamu berasa senang dengan keduniaan. Dan mereka juga tidak mau mendoakan aku”.

Ada satu riwayat dari Abi Qalabah mengenai mimpi beliau yang melihat kubur pecah. Lalu mayat-mayat itu keluar dari duduk di tepi kubur masing-masing. Bagaimanapun tidak seorang pun ada tanda-tanda memperolehi nur di muka mereka. Dalam mimpi itu, Abi Qalabah dapat melihat tetangganya juga dalam keadaan yang sama. Lalu dia bertanya kepada mayat tetangganya mengenai ketiadaan nur itu.

Maka mayat itu menjawab: “Sesungguhnya bagi mereka yang memperolehi nur adalah karena petunjuk daripada anak-anak dan teman-teman. Sebaliknya aku mempunyai anak-anak yang tidak soleh dan tidak pernah mendoakan aku”. Setelah mendengar jawaban mayat itu, Abi Qalabah pun terjaga. Pada malam itu juga dia memanggil anak tetangganya dan menceritakan apa yang dilihatnya dalam mimpi mengenai bapak mereka.

Mendengar keadaan itu, anak-anak tetangga itu berjanji di hadapan Abi Qalabah akan mendoa dan bersedekah untuk bapaknya. Seterusnya tidak lama selepas itu, Abi Qalabah sekali lagi bermimpi melihat tetangganya. Bagaimanapun kali ini tetangganya sudah ada nur dimukanya dan kelihatan lebih terang daripada matahari.
Baginda Rasullullah S.A.W berkata:

Apabila telah sampai ajal seseorang itu maka akan masuklah satu kumpulan malaikat ke dalam lubang-lubang kecil dalam badan dan kemudian mereka menarik rohnya melalui kedua-dua telapak kakinya sehingga sampai ke lutut. Setelah itu datang pula sekumpulan malaikat yang lain masuk menarik roh dari lutut hingga sampai ke perut dan kemudiannya mereka keluar. Datang lagi satu kumpulan malaikat yang lain masuk dan menarik rohnya dari perut hingga sampai ke dada dan kemudiannya mereka keluar. Dan akhir sekali datang lagi satu kumpulan malaikat masuk dan menarik roh dari dadanya hingga sampai ke kerongkong dan itulah yang dikatakan saat nazak orang itu.”

Sambung Rasullullah S.A.W. lagi: “Kalau orang yang nazak itu orang yang beriman, maka malaikat Jibrail A.S. Akan menebarkan sayapnya yang di sebelah kanan sehingga orang yang nazak itu dapat melihat kedudukannya di syurga. Apabila orang yang beriman itu melihat syurga, maka dia akan lupa kepada orang yang berada di sekelilinginya. Ini adalah karena sangat rindunya pada syurga dan melihat terus pandangannya kepada sayap Jibril A.S.”

Kalau orang yang nazak itu orang munafik, maka Jibrail A.S. akan menebarkan sayap di sebelah kiri. Maka orang yang nazak tu dapat melihat kedudukannya di neraka dan dalam masa itu orang itu tidak lagi melihat orang di sekelilinginya. Ini adalah karena terlalu takutnya apabila melihat neraka yang akan menjadi tempat tinggalnya. Dari sebuah hadis bahwa apabila Allah S.W.T. menghendaki seorang mukmin itu dicabut nyawanya maka datanglah malaikat maut.

Apabila malaikat maut hendak mencabut roh orang mukmin itu dari arah mulut maka keluarlah zikir dari mulut orang mukmin itu dengan berkata: “Tidak ada jalan bagimu mencabut roh orang ini melalui jalan ini kerana orang ini sentiasa menjadikan lidahnya berzikir kepada Allah S.W.T.” Setelah malaikat maut mendengar penjelasan itu, maka dia pun kembali kepada AllahS.W.T .dan menjelaskan apa yang diucapkan oleh lidah orang mukmin itu.

Lalu Allah S.W.T. berfirman yang bermaksud: “Wahai malaikat maut, kamu cabutlah ruhnya dari arah lain.” Sebaik saja malaikat maut mendapat perintah Allah S.W.T. maka malaikat maut pun cuba mencabut roh orang mukmin dari arah tangan. Tapi keluarlah sedekah dari arah tangan orang mukmin itu, keluarlah usapan kepala anak-anak yatim dan keluar penulisan ilmu. Maka berkata tangan: Tidak ada jalan bagimu untuk mencabut roh orang mukmin dari arah ini, tangan ini telah mengeluarkan sedekah, tangan ini mengusap kepala anak-anak yatim dan tangan ini menulis ilmu pengetahuan.” Oleh karena malaikat maut gagal untuk mencabut roh orang mukmin dari arah tangan maka malaikat maut cuba pula dari arah kaki.

Malangnya malaikat maut juga gagal melakukan sebab kaki berkata: Tidak ada jalan bagimu dari arah ini karena kaki ini sentiasa berjalan berulang alik mengerjakan solat dengan berjemaah dan kaki ini juga berjalan menghadiri majlis-majlis ilmu.” Apabila gagal malaikat maut, mencabut roh orang mukmin dari arah kaki, maka malaikat maut coba pula dari arah telinga.

Sebaik saja malaikat maut menghampiri telinga maka telinga pun berkata: Tidak ada jalan bagimu dari arah ini karena telinga ini senantiasa mendengar bacaan Al-Quran dan zikir.” Akhir sekali malaikat maut cuba mencabut orang mukmin dari arah mata tetapi baru saja hendak menghampiri mata maka berkata mata: “Tidak ada jalan bagimu dari arah ini sebab mata ini senantiasa melihat beberapa mushaf dan kitab-kitab dan mata ini senantiasa menangis karena takutkan Allah.” Setelah gagal maka malaikat maut kembali kepada Allah S.W.T.

Kemudian AllahS.W.T. berfirman yang bermaksud: “Wahai malaikatKu, tulis AsmaKu ditelapak tanganmu dan tunjukkan kepada roh orang yang beriman itu.” Sebaik saja mendapat perintah AllahS.W.T. maka malaikat maut menghampiri roh orang itu dan menunjukkan AsmaAllah S.W.T. Sebaik saja melihat Asma Allah dan cintanya kepada AllahS.W.T maka keluarlah roh tersebut dari arah mulut dengan tenang. Abu Bakar R.A.telah ditanya tentang kemana roh pergi setelah ia keluar dari jasad. Maka berkata Abu Bakar R.A: “Roh itu menuju ketujuh tempat:

1. Roh para Nabi dan utusan menuju ke Syurga Adnin.
2. Roh para ulama menuju ke Syurga Firdaus.
3. Roh mereka yang berbahagia menuju ke Syurga Illiyyina.
4. Roh para syuhada berterbangan seperti burung di syurga mengikut kehendak mereka.
5. Roh para mukmin yang berdosa akan tergantung di udara tidak di bumi dan tidak di langit sampai hari kiamat.
6. Roh anak-anak orang yang beriman akan berada di gunung dari minyak misik.
7. Roh orang-orang kafir akan berada dalam neraka Sijjin, mereka disiksa beserta jasadnya hingga sampai hari Kiamat.”

Telah bersabda Rasullullah S.A.W: Tiga kelompok manusia yang akan dijabat tangannya oleh para malaikat pada hari mereka keluar dari kuburnya:
1. Orang-orang yang mati syahid.
2. Orang-orang yang mengerjakan solat malam dalam bulan Ramadhan.
3. Orang berpuasa di hari Arafah.
Wallohua’lam

Silahkan SHARE ke rekan anda jika menurut anda note ini bermanfaat
Source : http://www.tranungkite.net/

Hidayah Datang Setelah Octhavio Mimpi tentang Rasulullah


Siapa itu Muhammad? Itulah pertanyaan singkat Octhavio kepada pamannya yang bernama, Luqman Likur.

Pertanyaan itu muncul ketika terbangun di siang hari, setelah bermimpi dibangunkan dari tidur. Kemudian, kisahnya, terdengar suara kakek, yang mengatakan “Apa yang kamu lihat di atas kuburan kamu itu. Kamu ini suatu saat nanti kalau mati tidak akan masuk surga. Karena bukan umat Nabi Muhammad,” kenang dia.

Ia segera menghampiri sang paman, yang kebetulan seorang Muslim. Pamannya mengatakan Muhammad adalah pemimpin umat Islam.

Sang paman lantas mengatakan kepada Thayyib apa yang dimimpikannya merupakan berkah. Namun,sang paman belum mengatakan bahwa mimpi itu merupakan tanda-tanda hidayah. “Saat itu, saya tidak terlalu hiraukan mimpi itu, “ katanya.

Tak dinyana, mimpi itu kembali terulang. Tepat dua minggu usai mimpi yang pertama, saat itu hari Jumat, Thayyib kembali tertidur. Lalu dia kembali bermimpi.

Dalam mimpi itu, ia melihat kumpulan kakek tua berjanggut. Salah seorang dari mereka kemudian menggedor-gedor pintu rumahnya. “Hei bangun, orang-orang pada shalat kamu kok masih tidur. Ayo bangun shalat,” ungkapnya.

Usai Maghrib di hari yang sama, ia membuat putusan mengejutkan. “Saya mau masuk Islam,” kata Octhavio. Sang paman yang terkejut bertanya kepada ponakannya itu tentang keseriusannya. Keputusan berislam, kata sang paman, bukan keputusan main-main.

Ia menjawab, urusan memeluk sebuah agama merupakan hal pribadi.Tepat 31 April 2004, dengan disaksikan oleh sang kakek, ia mengucapkan dua kalimat syahadat. Kepada para saksi, ia mengaku dirinya memutuskan memeluk Islam tanpa paksaan. "Meski saya tinggal bersama paman saya yang Muslim, saya tidak pernah dipaksa beliau untuk memeluk Islam,” kenangnya.

“Usai memutuskan memeluk Islam, saya belum giat mempelajari Islam. Masih banyak hal yang seharusnya tidak saya lakukan namun saya langgar,” aku pria yang bernama Muslim Muhammad Thayyib Gushah itu.


Kabar keislamannya sampai ke telinga sang mama. "Dua tahun saya tak disapa beliau, tapi saya terus menjelaskan alasan saya memilih Islam," katanya. Ia tetap menghormati ibunya, bahkan makin menunjukkan rasa hormat dan kasih sayangnya.

Pintu dialog pun terbuka. "Kenapa kau tiba-tiba memperhatikanku," kata sang ibu. ”Inilah Islam. Inilah ajaran Islam,” jawab dia. Akhirnya, mamanya menerima putusan anaknya untuk memeluk Islam. Bahkan seorang adiknya mengikuti jejak Octhavio memeluk Islam.


Kini ia mendalami agama di Pesantren Annaba Center. “Saya selalu mendapatkan godaan terutama saat melihat kaum hawa. Kedua, saya juga mudah tergoda dengan mabuk-mabukan dan merokok. Alhamdullah, selama mondok, saya sudah mengetahui tentang bagaimana menghindar dari larangan oleh Allah,” ujarnya. Dia pun serius mendalami Islam. Sedikit demi sedikit, ia mulai menghafal Alquran dan rajin shalat.


Ke depan, Thayyib yang tengah kulaih di Fakultas Sastra Inggris ini bercita-cita ingin menjadi seorang guru.

sumber : REPUBLIKA.CO.ID

Jumat, 29 April 2011

Dunia Sufi Yang Misteri (Bagian 2)


Seperti yang saya kemukakan pada tulisan yang lalu banyak pendapat atau kesan yang kurang tepat atau keliru tentang bagaimana seharusnya kehidupan para sufi. Salah satu pandangan negatif orang terhadap kaum sufi adalah tentang Zuhud yang merupakan salah satu maqam yang harus dilewati oleh para sufi. Tentang zuhud sekilas telah pernah saya bahas dalam tulisan Zuhud Yang Sebenarnya dan disini saya ingin menulis dua pendapat yang berbeda tentang zuhud.

Pendapat pertama, zuhud berarti berpaling dan meninggalkan sesuatu yang disayangi yang bersifat material atau kemewahan duniawi dengan mengharapkan dan menginginkan suatu wujud yang lebih baik dan bersifat spiritual atau kebahagiaan akhirati. Pengertian pertama ini akhirnya berkembang ekstrim sehingga zuhud berarti benci dan meninggalkan sama sekali sesuatu yang bersifat duniawiyah.

Pendapat kedua, zuhud tidak berarti semata-mata tidak mau memiliki harta dan tidak suka mengenyam nikmat duniawi. Tapi zuhud sebenarnya adalah kondsi mental yang tidak mau terpengaruh oleh harta dan kesenangan duniawi dalam pengabdian diri kepada Allah SWT.

Saya pribadi lebih condong kepada pengertian kedua dengan alasan selain Al Qur’an dan Hadist yang tidak menyuruh kita kearah pengertian zuhud yang ekstrim pertama, juga kehidupan para sahabat zaman Rasulullah dan kehidupan sahabat semasa Khulafaur Rasyidin. Sahabat-sahabat utama Rasulullah seperti Abu Bakar AsShiddiq, Usman bin Affan dan Abdul Rahman bin ‘Auf adalah orang-orang yang kaya. Walaupun mereka kaya, mereka tetap hidup sebagai orang zuhud, yaitu hidup sederhana, dimana kekayaan mereka tidak akan mengurangi apalagi memalingkan pengabdian diri mereka kepada Allah SWT.

Pengertian zuhud yang kedua ini sesuai dengan firman Allah SWT :
“(Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu dan supaya kamu jangan terlalu bergembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri“. (Q.S. Al Hadid : 23).
“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) kampong akhirat dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik padamu.” (Q.S. Al Qashash : 57).

Pengertian kedua ayat ini adalah bahwa kita manusia tidak dapat memisahkan diri sama sekali dari harta dan segala bentuk kesenangan duniawi yang di ridhai Allah, sebab kita masih hidup di alam dunia. Pengertian lain adalah bahwa harta benda tidak dilarang untuk dimiliki, tetapi harta benda tersebut tidak boleh mempengaruhi atau memperbudak seseorang, sehingga menghalangi yang bersangkutan untuk menghampirkan dirinya kepada Allah SWT, atau dengan kata lain, sikap seorang sufi tidak boleh diperbudak oleh harta duniawi, tetapi hata duniawi itu dijadikan persembahan, pengabdian ubudiyah lebih banyak lagi kepada Allah SWT.

Yang menjadi pertanyaan, “Apa sebab terjadinya sikap zuhud ini, dan kenapa muncul anggapan bahwa sufi identik dengan sikap zuhud?”. Harus di akui bahwa Kajian dan gerakan zuhud ini memang muncul pertama kali di kalangan pengamal tasawuf pada akhir abad pertama hijriah. Gerakan ini muncul sebagai reaksi terhadap pola hidup mewah para khalifah dan keluarganya serta pembesar Negara yang merupakan dampak dri kekayaan yang diperoleh kaum muslim dalam pembebasan, penaklukan negeri-negeri Suriah, Mesir, Mesopotamia (Irak) dan Persia.

Semasa Dinasti Umayah pola hidup sederhana berubah menjadi pola hidup mewah dikalangan para Khalifah dan pembesar-pembesar Negara dan timbulnya jurang pemisah antara rakyat dan penguasa. Pola hidup mewah dan kondisi mental yang demikian tidak sesuai dengan ajaran dan amal agama seperti yang dicontohkan olh Rasulullah dan para sahabat. Disinilah awal timbulnya gerakan Zuhud sebagai wujud untuk menentang sikap dari Para penguasa yang hidup dalam kemewahan.

Tasawuf sebagai ajaran Islam harus sesuai dengan Al Qur’an dan Hadist sebagai rujukan semua orang Islam dan kajian-kajian tasawuf yang tidak sesuai dengan Al Qur’an dan Hadist harus dipertanyakan kebenarannya walaupun meninjau Al Qur’an tidak selalu harus dari segi tekstual semata.
Islam menganjurkan pemeluknya untuk sunguh-sungguh mencari rizki dan tentang keutamaan mencari rizki anda bisa membuka Al Qur’an Surat : Al Jumu’ah ayat 10, Al Muzammil ayat 20 dan surat Al Baqarah ayat 198, dan ini menjadi petunjuk bagi kita tentang keutamaan mencari rizki agar hidup menjadi lebih baik di dunia ini.

Diriwayatkan bahwa Nabi Isa a.s melihat seorang laki-laki, maka Beliau besabda, “Apakah yang kamu kerjakan?”. Ia menjawab, “Saya beribadat”. Isa bersabda,”Siapakah yang menanggungmu?”. Ia jawab, “Saudaraku”. Isa bersabda,”Saudaramu lebih baik ibadahnya daripada kamu”.

Dalam sejarah, para sufi pada umumnya bekerja sendiri untuk mencari nafkahnya dalam berbagai bidang usaha, sehingga ada diantara mereka itu diberikan julukan-julukan sesuai bidang usahanya itu. Seperti Al Hallaaj (Pembersih kulit kapas), Al Qashar (Tukang Penatu), Al Waraak (Tukang Kertas), Al Kharraaz (Penjahit Kulit Hewan), Al Bazzaaz (Perajin Tikar Daun Kurma), Az Zujaaji (Pengrajin dari kaca) dan Al Farraa’ (Penyamak Kulit).

Tidak terkecuali juga sufi zaman sekarang, mereka tidak melupakan kewajibannya mencari nafkah diberbagai usaha menghidupi dirinya dan keluarganya. Menjadi seorang sufi tidak harus miskin dan melarat namun jika Tuhan memberikan anda cobaan dalam bentuk kemiskinan berarti Dia senang dengan kondisi tersebut dan anda harus tetap mensyukuri apapun yang diberikan oleh-Nya. Kemulyaan seseorang dimata Tuhan tidak terletak pada banyak atau sedikit harta tapi bagaimana hatinya selalu bisa mengingat Allah siang dan malam, sunyi dan ramai, susah dan senang sehingga kondisi apapun tidak mempengaruhi dirinya untuk terus mendekatkan diri kepada-Nya.

Gambaran Sufi yang saya kemukakan diatas mudah-mudahan bisa sedikit menghapus prasangka buruk orang-orang yang tidak paham dengan tasawuf atau orang-orang yang belum pernah belajar tasawuf namun sudah merasa menjadi sufi dengan kesusahan dan kemiskinannya. Anda menjadi miskin dan susah tidak berarti anda menjadi seorang sufi begitu juga anda menjadi kaya juga tidak berarti anda menjadi sufi Karena kesufian itu terletak di hati. Lanjutan dari tulisan ini akan kami ceritakan tentang tokoh-tokoh sufi yang kehidupannya kaya raya bahkan ada yang sangat kaya yang kekayaannya mengalahkan seorang Raja. Mudah2an tulisan ini bermanfaat hendaknya, salam.

sumber : sufimuda.wordpress.com

Dunia Sufi Yang Misteri (bagian 1)


Ketika anda mendengar kata “sufi” atau orang sufi saya yakin hampir sebagian kita tergambar sebuah kehidupan sederhana di padang pasir yang tandus, ada pohon kurma lengkap dengan ontanya serta tergambar juga dalam pikiran kita seorang yang pakaian sederhana memakai jubah dan surban seperti lazimnya orang Arab. Mungkin tidak semua dari anda berpandangan seperti itu, tapi itulah gambaran umum tentang kaum sufi dan gambaran itulah yang terekam dalam pikiran saya sebelum mengenal dunia sufi dari seorang Wali Allah.

Disampul buku-buku tasawuf juga kita lihat orang berjubah yang hidup sederhana, makanya tidak mengherankan banyak orang alergi dengan tasawuf karena dalam pandangan mereka orang sufi itu adalah jenis manusia zuhud yang tidak memerlukan lagi dunia, mereka hanya memikirkan Tuhan semata. Kritik tajam terhadap kaum sufi adalah mereka egois hanya memikirkan diri sendiri dengan ibadahnya sehingga melupakan hubungan dengan manusia.

Pandangan miring terhadap tasawuf dan dunia sufi itu saya dengar dalam sebuah perbincangan disebuah warung kopi, dimeja sebelah saya 4 mahasiswa IAIN sedang berbincang tentang sufi menurut pandangan mereka dan sangat disayangkan obrolan mereka bukan membahas kebaikan ajaran tasawuf tapi malah membahas hal-hal buruk tentang sufi. “Orang sufi ketika suluk tidak makan daging, dari mana dalilnya itu? Bukankah tindakan seperti itu tandanya tidak mensyukuri nikmat Allah, kenapa melarang sesuatu yang dihalalkan Allah?” demikian seorang mahasiswa memaparkan pandangannya tentang tasawuf. Kemudian yang lain menambahkan, “Saya setuju dengan tasawuf sebagai pelajaran akhlak, tapi saya tidak setuju dengan Tarekat, jumlahnya begitu banyak jadi membingungkan dan terkesan Islam itu terpecah padahal Islam itu kan satu, tidak ada ajaran-jaran khusus sejak zaman dulu dan Nabi dengan sifat amanahnya tidak pernah menyembunyikan ilmu apapun, sementara mereka (kaum sufi) mengatakan memperoleh ilmu laduni, mana ada dalil seperti itu?”. Obrolan yang mirip diskusi itu terus berlanjut membahas hal-hal yang mereka sendiri tidak memahami dengan lengkap dan saya sambil menikmati secangkir kopi hanya senyum-senyum saja. Sebelum meninggalkan warung kopi saya hampiri mereka dan mengatakan, “yang kalian bahas itu tidak ada hubungan sedikitpun dengan tasawuf, persis seperti orang buta membahas tentang Gajah yang tidak pernah dilihatnya. Kalau kalian ingin belajar tasauf jangan hanya membaca tapi carilah guru yang ahli untuk membimbing kalian agar bisa mengamalkan tasawuf dengan benar.” Mereka menatap saya dengan wajah terkejut dan saya segera meninggalkan mereka dengan sejuta tanda tanya. Dalam hati saya berdoa mudah-mudahan Allah membimbing mereka sehingga menemukan Guru Mursyid yang Kamil Mukamil.

Banyak orang membaca tentang tasawuf dan dunia sufi dari orang-orang yang tidak memahami sepenuhnya tentang tasawuf, hanya memahami secara teori dan kemudian pemahaman yang tidak lengkap tersebut dituangkan lagi dalam buku dan dibaca oleh orang awam maka timbul salah persepsi tentang tasawuf. Lebih parah lagi, membaca tentang tasawuf dari orang-orang yang memang anti dengan tasawuf, kelompok-kelompok yang mengambil ilmu dari orientalis yang selalu memojokkan tasawuf. Salah satu ucapan orientalis yang diyakini sebagian besar kaum muslim adalah mereka mengatakan tasawuf itu bukan berasal dari Islam tapi hasil percampuran antara Yahudi, Kristen dan filsafat yunani.

Dalam Islam sendiri ada kelompok yang memang sangat anti dengan tasawuf, saya tidak menyebutkan nama kelompok tersebut dan saya yakin anda mengerti yang saya maksudkan dan kebetulan kelompok tersebut bukan hanya tasawuf yang dianggap sesat tapi hampir seluruh aliran dalam Islam selain dari mereka dianggap sesat.

Kembali ke Sufi, karena seringnya kita membaca buku-buku tentang sufi, cerita sufi, anekdot sufi yang seluruh ceritanya sebagian besar menceritakan dengan latar belakang kehidupan di tanah Arab, dan itu wajar karena cerita-cerita tersebut diambil dari kitab-kitab yang ditulis oleh orang Arab.

Apakah Sufi itu hanya di arab? Dan apakah menjadi sufi itu harus selalu berjubah dengan sekian banyak tambalan, pakaian compang camping, memegang tongkat atau menggembala domba? Kalau menjadi sufi harus seperti itu maka saya yakin orang Indonesia tidak satupun memenuhi Kriteria menjadi seorang sufi .

Tasawuf adalah ajaran moral agar akhlak manusia menjadi lebih baik dan setahap demi setahap melangkah mendekatkan diri kepada Allah sampai benar-benar dekat sehingga tidak ada keraguan lagi yang disembah adalah Allah SWT. Seperti ucapan Abu Yazid ketika ditanya tenang Allah, Beliau berkata, “Tiada keraguan sedikitpun bahwa itu adalah Allah”.

Siapapun yang mengamalkan tasawuf, apakah orang arab, Indonesia, China bahkan orang Eropa sekalipun maka hatinya akan terisi dengan Nur Ilahi, memiliki gairah dalam berzikir mengingat Allah kemudian timbul rasa cinta dan rindu kepada Allah dan Rasul-Nya.

Sufi akan hadir dimana saja, mungkin dia suka nongrong di mall, atau sering duduk di warung kopi, atau sedang bekerja sebagai karyawan yang apapun yang dilakukan selalu tidak melupakan zikir kepada Allah. Bisa jadi teman disebelah anda dalam pesawat, tukang parkir yang sering senyum kepada anda, tukang bengkel yang memperbaiki mobil anda atau juga bahkan seorang penyanyi yang anda kagumi, jangan-jangan mereka adalah sufi yang selama ini anda cari. Tubuh mereka dibungkus oleh pakaian yang sesuai dengan zaman dan tempat mereka berada, namun hati mereka tidak berubah sedikitpun.

Sufi akan terus menjadi misteri sepanjang zaman dan tidak mudah dikenali kecuali oleh sufi itu sendiri. Mereka lebih senang kalau manusia tidak mengenali mereka sebagai sosok sufi yang alim, mereka lebih nyaman tidak diketahui agar terhindar dari sifat sombong dan ria. Mereka melakukan zikir lama-lama atas rasa cinta dan kerinduang kepada Sang Kekasih dan tentu saja tidak dilakukan di dalam mesjid atau tempat terbuka karena memang tujuan mereka beribadah bukan untuk mendapat pujian manusia

Bersambung…

sumber : sufimuda.wordpress.com

Jelang Ajal, Sang 'Islam Phobi' Theo Syafei Diserang Kanker Otak Langka

JAKARTA – Semasa hidupnya Theo Syafei menghebohkan tanah air dengan ceramah yang mendiskreditkan Islam dan Al-Qur'an. Menjelang ajal, dia diserang kanker otak langka selama setahun.

Tokoh Kristen, mantan anggota DPR RI, Politisi senior Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan dan mantan Pangdam IX/Udayana Mayjen (purn) Theo Syafei meninggal dunia, Jumat dini hari (29/04/2011) pukul 00.40 WIB akibat penyakit kanker otak yang sangat langka.

Menurut Andi Wijayanto, anaknya, mendiang Theo menderita kanker otak langka sejak Juli 2010.

"Di dunia medis dikenal sebagai GBM. Kami konsultasi ke dokter Singapura dan Amerika. Secara medis, (penyakit Theo) sulit ditolong," kata Andi di rumah duka, Jum'at (29/4/2011). Keluarga, kata dia, memutuskan merawat Theo dengan pengobatan alternatif sejak Oktober 2010.

Kondisi kesehatan Theo menurun sejak Kamis 28 April lalu dan keluarga pun langsung berkumpul sejak pukul 17.00 WIB. "Baru pukul 00.40 Bapak meninggal," jelas Andi yang dikenal publik sebagai pengamat militer itu.

Jenazah Theo disemayamkan di rumah duka, Jalan Raya Mabes Hankam No. T65 Ceger, Bambu Apus, Cilangkap, Jakarta Timur. Rencananya, Theo akan dikubur besok Sabtu (30/4/2011) di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta.

Theo yang dikenal sebagai bekas petinggi TNI itu, mulai menapaki karirnya dimulai sejak menjadi perwira lulusan Akademi Militer Nasional Angkatan 1965 di Komando Pasukan Khusus, yang waktu itu bernama Resimen Para Komando Angkatan Darat, pada tahun 1967. Prestasi militer pria kelahiran Makassar, Sulawesi Selatan, 30 Juni 1942 itu mencapai puncak ketika dia menjabat Panglima Kodam IX Udayana pada tahun 1993-1994 dan Komandan Sekolah Staf dan Komando ABRI 1994-1995.

Sedangkan karir politiknya diawali dengan menjadi anggota Fraksi ABRI DPR/MPR RI pada 1995-1997, anggota Komisi I DPR/MPR RI pada1995-1996 dan anggota Komisi IX DPR/MPR RI pada 1996-1997.

Theo Syafei adalah jenderal TNI yang memelopori para perwira TNI memilih jalur politik di PDI Perjuangan. Keputusan Theo masuk dan gabung PDI di awal menyebabkan gerbong mantan TNI dan Polri berduyun-duyun hijrah ke PDI Perjuangan. Di antaranya, Mayjen RK Sembiring Meliala, dan Mayjen Pol Sidarto Danusubroto. Pada Pemilu lalu, Theo menjadi Ketua Tim Sukses capres pasangan Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto (Megapro).

Theo meninggalkan seorang istri Suismiati dan empat orang anak, yakni Andi Widjajanto, Wisnu Gautama, Shinta Devanagari dan Rizal Rinaldi.

....Ceramahnya di hadapan aktivis gereja di Anyer Jawa Barat dan Kupang NTT dinilai menjelek-jelekkan Islam, Qur'an, dan Presiden Habibie....

JEJAK ISLAMOPHOBIA THEO SYAFEI

Tahun 1998 silam, nama Theo Sjafei menjadi buah mulut seantero tanah air, dalam kasus ceramah bernuansa SARA. Ceramahnya di hadapan aktivis gereja di Anyer, Jawa Barat, dan Kupang, Nusa Tenggara Timur dinilai menjelek-jelekkan Islam, Qur'an, dan Presiden (waktu itu) Habibie.

Isi ceramahnya amat pedas. Theo menuduh ICMI dan Muhammadiyah akan membentuk negara Islam. Lalu partai-partai Islam seperti Partai Bulan Bintang, Partai Keadilan, PAN, dll, dituding Theo sebagai bentukan tokoh Golkar, Akbar Tanjung. Harian milik umat Islam, Republika, disebut Theo sebagai “Republik Agama.”

Theo meledek Habibie dan membandingkan Alkitab dengan Al-Qur'an. Theo menghina kitab suci umat Islam sebagai kitab yang tipis, tidak seperti Alkitab (Bibel) milik umat Kristen.

"Al-Qur'an itu adalah buku yang begitu tipis, hanya 30 juz isinya. Hadits itu adalah perbuatan-perbuatan Nabi dan sahabat-sahabat Nabi ketika mereka masih hidup, yang kemudian diingat-ingat, bahwa perbuatan itulah yang harus dicontoh apabila kita tidak menemukan jawabannya di Qur'an. Tidak seperti Alkitab kita, semua kita bisa cari jawabannya di Alkitab, di Qur'an tidak," ujar Theo bersemangat, sebagaimana ditranskrip oleh Harian Abadi.

Kaset rekaman Theo itu menghebohkan karena beredar luas menjelang Tragedi Kupang 30 November 1998. Theo pun dituding sebagai provokator kerusuhan itu, karena Kaset itu disebut-sebut menjadi pemicu kepada sekelompok umat Kristen di Kupang, sehingga merusak dan membakar madrasah, masjid, dan asrama haji. Ribuan warga muslim yang selama ini hidup damai harus mengungsi.

Tuduhan ini tidak omong kosong. Pasalnya, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Nusa Tenggara Timur menemukan kaset rekaman itu telah beredar luas di Kupang sebelum terjadi kerusuhan.

Tabloid Abadi, edisi 24-30 Desember 1998 pun menurunkan kasus kaset Theo tersebut sebagai "Laporan Utama", lengkap dengan transkrip utuh ceramah itu. Abadi juga menyebut adanya keterkaitan antara peredaran kaset ceramah dan kerusuhan di Kupang. Reaksi makin meluas, sejumlah pimpinan ormas Islam bereaksi keras.

Buntut dari ceramah provokatif itu, Theo Syafei menuai reaksi keras dari berbagai ormas Islam: KISDI, ICMI, HMI (Himpunan Mahasiswa Islam), KAHMI (Keluarga Alumni HMI), PPMI (Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia), DDII (Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia), serta BKSPPI (Badan Kerja Sama Pondok Pesantren Indonesia).

Diwakili oleh Asosiasi Pembela Islam (API), umat Islam mengadukan Theo Syafei ke Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya, (5/1/1999), dengan tuduhan menghina dan mencemarkan nama baik umat Islam Indonesia.

....Pernyataan macam itu tidak cuma memperlihatkan sifat phobia terhadap Islam. Ini bisa mengadu domba kelompok beragama....

"Pernyataan macam itu tidak cuma memperlihatkan sifat phobia terhadap Islam, melainkan juga menimbulkan ketakutan di kalangan umat Kristen. Ini bisa mengadu domba kelompok beragama," kata Hamdan Zoelva, Koordinator API, usai bertemu Kapolda Metro Jaya Mayor Jenderal Noegroho Djajoesman.

Ketua Harian KISDI ketika itu, Ahmad Soemargono, yang mewakili ormas-ormas Islam itu menandaskan bahwa pidato Theo jelas-jelas melecehkan umat Islam. "Banyak hal yang menyangkut penyebaran permusuhan antarumat beragama. Pidato tersebut sangat provokatif dan bisa memecah-belah umat beragama. Dan itu melanggar Pasal 156 KUHP," ujarnya.

Menanggapi berbagai tudingan itu, Theo Syafei berkilah bahwa dirinya tak bermaksud melecehkan Islam.

"Bagian dari nama saya, Syafei, berasal dari ayah saya yang bernama Muhammad Syafei yang beragama Islam. Melecehkan Islam sama saja melecehkan keluarga sendiri," katanya.

Dengan apologi itu, Theo yang bernama lengkap Syafei Daeng Kulle hendak menjadikan status "putra daerah asal Makassar" sebagai tameng. Theo Syafei memang lahir dari pasangan Muhammad Syafei Daeng Mambani dan Khatarina Yonas asal Banda, Maluku. Theo Syafei yatim saat berusia 11 tahun, sehingga ia diasuh oleh keluarga besar bapaknya yang muslim. Bibinya, Syoqora Daeng Suji, bahkan menjadi "ibu keduanya."

Jika tak bermaksud melecehkan Islam, lalu apa maksud ceramahnya yang mendiskreditkan Al-Qur'an sembari memuji Alkitab (Bibel)? Wallahu a'lam. Biarlah Tuhan yang menghakimi seadil-adilnya di Mahkamah Ilahi. [taz/dbs]

sumber : (voa-islam.com)

Seorang Ibu Dan Karpetnya Yang Sering Terlihat Kotor


Ada seorang ibu rumah tangga yang memiliki 4 anak laki-laki. Urusan belanja, cucian, makan, kebersihan & kerapihan rumah dapat ditanganinya dengan baik. Rumah tampak selalu rapih, bersih & teratur Dan suami serta anak-anaknya sangat menghargai pengabdiannya itu.

Cuma ada satu masalah, ibu yang pembersih ini sangat tidak suka kalau karpet di rumahnya kotor. Ia bisa meledak dan marah berkepanjangan hanya gara-gara melihat jejak sepatu di atas karpet, Dan suasana tidak enak akan berlangsung seharian. Padahal, dengan 4 anak laki-laki di rumah, hal ini mudah serta berulang ulang kali terjadi dan ini begitu menyiksanya. Atas saran keluarganya, ia pergi menemui seorang psikolog bernama Virginia Satir, dan menceritakan masalahnya.

Setelah mendengarkan cerita sang ibu dengan penuh perhatian, Virginia Satir tersenyum & berkata kepada sang ibu :"Ibu harap tutup mata ibu dan bayangkan apa yang akan saya katakan" Ibu itu kemudian menutup matanya.

"Bayangkan rumah ibu yang rapih dan karpet ibu yang bersih mengembang, tak ternoda, tanpa kotoran, tanpa jejak sepatu, bagaimana perasaan ibu?" Sambil tetap menutup mata, senyum ibu itu merekah, mukanya yg murung berubah cerah. Ia tampak senang dengan bayangan yang dilihatnya.

Virginia Satir melanjutkan; "Itu artinya tidak Ada seorangpun di rumah ibu. Tak Ada suami, tak ada anak-anak, tak terdengar gurau canda dan tawa ceria mereka. Rumah ibu sepi dan kosong tanpa orang-orang yang ibu kasihi". Seketika muka ibu itu berubah keruh, senyumnya langsung menghilang, napasnya mengandung isak. Perasaannya terguncang. Pikirannya langsung cemas membayangkan apa yang tengah terjadi pada suami dan anak-anaknya.

"Sekarang lihat kembali karpet itu, ibu melihat jejak sepatu & kotoran berceceran disana??artinya suami dan anak-anak ibu ada di rumah, orang-orang yang ibu cintai ada bersama ibu dan kehadiran mereka menghangatkan hati ibu".

Ibu itu mulai tersenyum kembali, ia merasa nyaman dengan visualisasi tsb. "Sekarang bukalah mata ibu" Ibu itu membuka matanya

"Bagaimana, apakah karpet kotor masih menjadi masalah buat ibu?" Ibu itu tersenyum dan menggelengkan kepalanya. "Aku tahu maksud anda" ujar sang ibu, "Jika Kita melihat dengan sudut yang tepat, maka hal yang tampak negatif dapat dilihat secara positif".

Sejak saat itu, sang ibu tak pernah lagi mengeluh soal karpetnya yang kotor, karena setiap melihat jejak sepatu disana, ia tahu, keluarga yg dikasihinya ada di rumah.

catatan :
Kisah di atas adalah kisah nyata. Virginia Satir adalah seorang psikolog terkenal yang mengilhami Richard Binder & John Adler untuk menciptakan NLP (Neurolinguistic Programming). Teknik yang dipakainya di atas disebut Reframing, yaitu bagaimana Kita 'membingkai ulang' sudut pandang kita sehingga sesuatu yg tadinya negatif dapat menjadi positif, salah satu caranya dengan mengubah sudut pandangnya.

sumber : situslakalaka.blogspot.com

Isu NII Sengaja Dibuat Agar Umat Islam Tidak Bisa Tampil di Panggung Politik


Isu NII yang kian liar dan sangat mengganggu ketenangan umat Islam Indonesia mengundang berbagai reaksi dari kalangan tokoh Islam. Setelah Mahfud MD yang mempertanyakan kesan pembiaran aparat keamanan, ketua PP Muhammadiyah pun memberikan reaksi keras. Menurutnya, NII sengaja dimunculkan untuk mendiskreditkan umat Islam.

"Isu NII rekayasa Pemerintah seperti Komando Jihad. Isu ini sengaja dibuat, agar umat Islam tidak bisa tampil di panggung politik. Juga soal keterkaitan Pesantren Al-Zaytun dengan NII sulit dibuktikan. Pemerintah harus intropeksi diri, jangan menyalahkan ormas Islam," ucapnya dalam acara pengajian bulanan Muhammadiyah di kantor PP Muhammadiyah semalam.

Din menambahkan, isu ini sengaja dibuat seolah-olah umat Islam ingin mendirikan Negara Islam. "Pemerintah jangan bersikap mendua, disatu sisi memberi dukungan, disisi lain mengecam," tambah Din lagi.

"Pemerintah harus intropeksi diri, jangan menyalahkan ormas Islam. Karena ormas Islam dananya terbatas. Harusnya Kemenag, melalui Dirjen Bimas (Bimbingan Masyarakat) Islamnya yang bertanggung jawab untuk menyelesaikan masalah ini, karena mereka punya anggaran. Harus ada langkah komprehensip melalui pendekatan edukatif," ungkap Din yang disambut antusias oleh ratusan jamaah yang hadir.

Hadir sejumlah pembicara dalam acara yang bertema "Ancaman NII, Mitos atau Realitas" TB Hasanuddin (F-PDIP DPR RI), Sidney Jones (pengamat teroris). Sementara AM. Hendropriyono berhalangan hadir, karena masih di Kalimantan.

Sepertinya sudah banyak sekali bukti kebobrokan pemerintah yang sudah pernah kami ungkapkan pada postingan lalu, seperti rekening gendut jendral, kasus gayus, BLBI, Century, Kejanggalan Kasus Antashari Azhar dan masih banyak sekali. Tetapi sepertinya pendukung kebobrokan lebih banyak hingga apapun sepak terjang mereka terlihat indah.

Selamat wahai pendukung kebobrokan, saat ini kalian menang, tapi tunggulah saat itu. Karena kita sedang sama sama menunggu.

sumber : situslakalaka.blogspot.com

Keindahan dalam Hidup Nabi Muhammad


Walau telah banyak buku yang menulis tentang sosok Nabi Muhammad Saw, namun kemurnian dan kejernihan kualitas dan tata kramanya yang agung terus mengalir. Seri kehidupan Rasulullah mengungkapkan kemuliaan sifatnya, keluhuran budi pekertinya, dan keunggulan pribadinya. Dengan ini, orang-orang beriman dapat memuaskan dahaga mereka spritual mereka dengan tekad untuk menjadi manusia yang lebih baik.

Seiring dengan banyaknya tugas mengiringi diutusnya para Nabi, ia juga membawa tugas untuk mengajarkan orang tentang keindahan dan menghidupkan kembali indra dan kesadaran itu. Sesungguhnya Allah SWT indah, Al-Qur'an yang mulia juga indah, dan seluruh alam semesta indah. Rasulullah Saw, tidak diragukan lagi, adalah orang terbaik dalam mengajarkan keindahan.

1. Keindahan senyum. Ya, senyum adalah jenis keindahan yang unggul. Ini juga merupakan bahasa universal manusia. Tersenyum berarti merasakan semua kegembiraan, sukacita, dan kasih sayang terhadap manusia. Laksana sebuah lukisan, senyuman adalah gambar indah.

Nabi Muhammad dikenal memiliki wajah yang selalu tersenyum. Jarir ra berkata, "Rasulullah tidak pernah menolak untuk melihat sejak saya memeluk Islam. Setiap kali beliau melihat saya, beliau akan menemui saya dengan senyum." (HR Bukhari).

Nabi tidak hanya menjaga senyum indah di wajahnya, namun juga mendorong orang lain untuk tersenyum. "Senyum terhadap saudaramu adalah sedekah." (HR At-Tirmidzi). "Jangan meremehkan setiap amal baik, bahkan jika itu hanya pertemuan dengan saudaramu dengan wajah yang ceria." (HR Muslim).

2. Keindahan penampilan. Nabi Saw selalu memakai pakaian terbaik yang beliau miliki. Sebelum menemui para utusan, beliau akan mengenakan pakaian yang sesuai dengan status dan tradisi masing-masing utusan. Rasulullah juga suka parfum. Dari Aisyah," Aku selau memercikkan aroma (farfum) terbaik kepada Nabi." (HR Muslim).

Nabi melarang setiap orang yang makan bawang merah atau bawang putih masuk ke dalam masjid. Beliau mendukung keindahan secara umum sebagai salah satu hal yang dicintai Allah SWT. Dalam sebuah hadits, beliau bersabda, "Allah SWT indah dan mencintai keindahan."

3. Keindahan sikap lembut. Nabi diriwayatkan pernah bersabda, "Kelembutan tak dapat ditemukan pada apa pun kecuali itu menambah keindahannya, dan tidak tercabut dari apa pun kecuali bahwa itu membuatnya cacat" (HR Muslim). Jadi, kelembutan adalah perhiasan dan keindahan, sedangkan kekerasan adalah suatu hal keburukan. Nabi yang mulia melakukan semua urusan dengan kelembutan, dan beliau mendesak diterapkannya kelembutan dalam semua urusan, baik negara maupun pribadi.

Berikut contoh-contoh kelembutan yang menunjukkan budi pekerti beliau yang luar biasa:

a) Rasulullah akan mempercepat doa dalam shalat ketika mendengar tangis bayi, dengan pertimbangan kecemasan sang ibu terhadap anaknya.

b) Suatu ketika Rasulullah pernah menghentikan pergerakan pasukan karena kepedulian terhadap seekor burung yang berduka karena anak-anaknya ditangkap oleh beberapa tentara. Pasukan itu kembali bergerak maju setelah tentara-tentara itu mengembalikan anak-anak burung kepada induknya.

c) Beliau menghindari teguran langsun kepada umatnya. Rasulullah lebih suka menegur dengan kata-kata halus seperti, "Bagaimana dengan orang-orang yang merasa terlalu bangga untuk melakukan sesuatu yang saya sendiri lakukan?"

d) Rasulullah memanjakan anak-anaknya dan bercanda dengan mereka. Anas ra berkata, "Nabi Saw selalu berkumpul dengan kami (anak-anak), kadang beliau berkata kepada adikku, 'Wahai Ayah Umair, apa yang dilakukan burung-burung kecil ini?" (HR Bukhari).

e) Nabi Muhammad mengizinkan rumahnya dijadikan sebagai tempat bermain. Aisyah berkata, "Aku biasa bermain boneka di rumah Nabi, dan teman-teman perempuanku juga biasa bermain denganku. Setiap kali Nabi masuk (ke tempatku), mereka bersembunyi, tetapi Nabi selalu memanggil mereka untuk bergabung dan bermain denganku." (HR Bukhari).

f) Rasulullah pernah bersabda, "Jangan seorang pun dari kalian yang mengatakan, ''jiwaku menjadi jahat,' namun hendaknya mengatakan, 'jiwaku menjadi kejam." (HR Bukhari-Muslim).

Menurut Ibnu Hajar, mengutip Al-Khattabi, jahat dan kejam hampir sama dalam arti, namun Nabi tidak menyukai kata sifat jahat dan memilih ekspresi yang lebih aman kejam. Memang, ini adalah kebiasaan beliau untuk mengganti sebutan yang tidak menyenangkan dengan yang lebih halus. Hadits ini menyiratkan bahwa kosa kata yang tidak menyenangkan harus dihindari. Intinya adalah menghindari ungkapan seperti "jiwaku menjadi jahat" adalah tindakan kelembutan terhadap diri sendiri.

g) Rasulullah sangat menghormati istri-istrinya dan memperlakukan mereka dengan lembut. Sebagai contoh, beliau biasa menawarkan lututnya untuk diinjak istrinya (Safiyyah) setiap kali Safiyyah ingin naik unta.

h) Nabi Saw kerap berkhutbah tentang "kelembutan" Tuhan kepada manusia. Dalam sebuah hadits beliau bersabda, "Ketika Allah telah menyelesaikan ciptaan-Nya, Dia menulis di atas Arsy-nya, 'Belas kasih-Ku menguasai amarah-Ku." (HR Bukhari-Muslim).

Masih mau jadi orang pemarah, pembenci, pendongkol dan pendendam? Jangan, ah! Nabi tentu tidak suka umatnya berlaku demikian. Semoga kita bisa mencontoh perilaku Rasulullah, walau hanya sebagian kecil.

sumber : REPUBLIKA.CO.ID

Kamis, 28 April 2011

Niat Pelajari Ilmu Bela Diri Antarkan Ramzi pada Islam


Sejatinya, Ramzi tidaklah asing dengan Islam. Sebab dalam lingkungannya, Ramzi acap kali bersingunggan dengan umat Islam. Hanya saja, persinggungan itu hanya sekelebat saja.

Namun, ceritanya mulai berbeda ketika, dia bersama teman-teman sewaktu duduk di sekolah dasar, senang sekali menyaksikan tayangan film laga yang menampilkan adegan kiai mengeluarkan jurus-jurus sakti melalui tasbih yang dipegangnya. “Lucu ya, cerita awal saya tertarik pada Islam?" katanya kepada Agung Sasongko dari republika.co.id, baru-baru ini.

Ramzi kecil ingin menjadi murid si Kiai. Tema kiai sakti bahkan menjadi pembicaraan hingga ke sekolah minggu di gereja. "Kadang para pastor, melarang kami untuk menghindari ketertarikan kepada kiai,” ungkap pemilik nama Inacio Amaral de Saouza ini.

Singkat cerita, tahun 2005 lalu, ada semacam takblig akbar yang berlangsung di Timor Leste. Hadir dalam tablig akbar tersebut kiai yang berasal dari Pakistan, Indonesia dan Australia. Saat itu, rombongan tablig akbar disambut ketua RW setempat yang merupakan Muslim. Ramzi yang kebetulan mengenal dekat Ketua RW bertugas untuk mengantarkan rombongan tablig akbar itu.

Menurut Ramzi, kedatangan tablig akbar itu sangat pas dengan kondisi umat Islam negaranya yang tengah diterpa isu besar. Isu tersebut mengatakan bahwa Timor Leste hanya akan mengakui agama Katholik sebagai agama resmi negara. Karena itu, bagi masyarakat Timor Leste yang memeluk Islam harus berpindah agama menjadi Katholik.

Nah, ketika melihat rombongan itu datang, imajinasi Ramzi tentang kesaktian si kiai muncul kembali. Saat itu, teman-temannya, meminta Ramzi untuk mencoba kesaktian kiai tersebut, apakah kesaktiannya memang benar seperti yang digambarkan di televisi atau tidak.

Namun, ia justru menemukan hal lain. Hatinya tenteram berada di antara para kiai itu. Ia juga melihat keseharian mereka, berdzikir dan seterusnya. Bahkan, ketika berada di sebuah desa yang warganya fanatik beragama Katholik, mereka juga tetap tenang dan melewayti tanpa gangguan.

Berada dalam rombongan itu pula, ia berkesempatan membaca tarjamah Alquran.

***

Menginjak dewasa, Ramzi berpindah ke Bandung, mengikuti sang kakak melanjutkan pendidikan. Di Kota Kembang, kakaknya telah menyatakan diri sebagai Muslim dengan bersyahadat. Di kota inilah, ia kembali berkesempatan membaca terjemah Alquran. Petikan surat Maryam, menggetarkan hatinya.

Ramzi mulai berpikir, untuk mencari tahu secara mendalam tentang Islam. “Yang tadinya, ingin jadi muridnya Kiai, jadi ingin mencari tahu tentang Islam," katanya. Ia persandingkan Alquran dengan kitab sucinya.

Selain membaca Alquran, Ramzi coba menggali khasanah tentang Islam dengan membaca buku yang dituliskan oleh mantan biarawati, Irene Handono dan mantan pendeta, Insan Mokoginta. Dari dua buku yang ia baca, dapat ia simpulkan bahwa Islam adalah agama yang sempurna. “Dari situ saya mengetahui ternyata selama ini saya memeluk agama yang sesat,” kata Ramzi.

Hal lain yang menjadi pertanyaan Ramzi, saat agamanya terdahulu menyatakan tidak menyembah berhala. Namun, pada praktiknya, "berhala" ada di rumah-rumah ibadah. "Ketika mereka beribadah, mereka malahan menyembah patung, belum lagi setiap foto dari orang suci mereka juga sembah,” kata dia.

Teman-teman yang membaca gelagat dia bakal masuk Islam, melakukan berbagai cara. Ada yang mengingatkan Islam agama teroris, ada yang membanjirinya dengan buku-buku karya kiai yang murtad.


Namun, tekadnya yang bulat tak bisa lagi dibelokkan. Tepat 27 Desember Tahun 2007, Ramzi memutuskan masuk Islam. Setelah memeluk Islam, Ramzi mengaku masih belum bisa membaca Alquran dan shalat juga masih bolong-bolong. Itu dikarenakan ia tidak dibimbing.”Saya belajar shalat dari buku panduan. Tapi saya sudah hafal surah al-Fatihan, al-Ikhlas dan ann-Nas. Hafal saja, tapi belum bisa membaca Alquran,” ungkap dia.


Seorang teman menyarankannya masuk pesantren Pembinaan Muallaf Annaba’ Center. Dari pesantren ini Ramzi mengaku banyak belajar .”Waktu belajar, saya sampai menangis. Saya paksakan untuk bisa. Walau merasa sulit, ya akhirnya saya pun bisa. Kini saya sudah hafal dua juz,” kata dia.

Ramzi mengakui mendapatkan ejekan di sana sini. Namun, di awal ia sudah memperkenalkan diri sebagai Muslim dengan mengenakan peci. Baginya, dukungan keluarga, yang masing menganut agama lama, cukup baginya.

sumber : REPUBLIKA.CO.ID

Isu NII Bagian Dari Konspirasi Jegal Islam Jelang Pemilu

(Jakarta) voa-islam.com - Mengguritanya isu Negara Islam Indonesia Komandemen Wilayah (NII KW) 9 semakin menggelembung dan menyeret persepsi serta menimbulkan antipati masyarakat awam tentang Islam yang benar. Isu NII tiba-tiba saja kembali bergulir meski sebetulnya "hidangan lama" yang sudah basi.

Ketegasan pemerintah semakin dipertanyakan, muncul dikaitkan dengan kasus-kasus orang hilang dan pencucian otak. Nama Pondok Pesantren Al Zaytun juga disebut-sebut terkait NII KW 9. Pemerintah sebaiknya segera menyikapi, jangan bungkam!

"Pemerintah hendaknya segera membuat keputusan secepatnya, apakah Al Zaytun terlibat NII atau tidak. Apabila memang dinyatakan secara legal terlibat NII, segera saja ditutup. Apabila tidak terbukti, segera pemerintah membuat release kepada semua lembaga yang bersangkutan dengan adanya NII dan Al Zaytun," ujar Koordinator Indonesian Crime Analyst Forum (ICAF) Pusat Mustofa B Nahrawardaya

Mustofa menambahkan, "Akibatnya, Al Zaytun mirip barang dagangan misterius yang bisa dimanfaatkan kapan saja, untuk kepentingan strategis. Entah itu untuk mengeruk keuntungan finansial, memojokkan agama Islam, atau meraup suara dalam pemilu. Namun yang paling sering adalah dimanfaatkannya Al Zaytun untuk menebar fitnah," cetus staf ahli DPR ini. Pemilu 2004 lalu bahkan ratusan bus disewa orang tak dikenal dan merekrut kalangan oknum TNI dan masyarakat umum untuk mencoblos Partai Golkar di Pondok "Sesat" Al Zaitun di Indramayu, Jawa Barat. Namun ketika terhembus oleh awak media, kasus ini hilang bak ditelan waktu.

Seperti halnya LDII, NII pun melakukan politik dagang sapi dan negoisasi transaksional untuk memenangkan partai yang bisa melindungi kepentingan mereka.

Pemerintah diminta segera membuat tim audit keuangan Al Zaytun untuk meneliti bagaimana pesantren tersebut bisa kaya raya seperti sekarang. "Apakah harta benda yang mereka miliki dari hasil kejahatan, mungkin penipuan, atau money laundering. Atau memang sumber finansial mereka murni dari income yang halal," jelasnya.

Dia juga menuturkan, banyak pendapat yang menyatakan ada kaitan antara NII KW9 dengan Pesantren Al Zaytun, termasuk penangkapan Pepi Fernando Cs, hanya untuk menghabisi Al Zaytun. Jika dilihat dari pola kejadiannya, sangat teratur.

NII pernah memiliki dana Milyaran di Bank Century

Dalam berita yang dirilis Detik.com, Kamis (28/04), Organisasi Negara Islam Indonesia (NII) sepertinya tidak main-main. Layaknya organisasi yang memiliki dana untuk operasionalnya, NII pernah memiliki dana yang tidak sedikit. Ratusan miliar dana NII diketahui pernah didepositokan di Bank Century (kini Bank Mutiara), kantor Cabang Senayan.

"Saat saya keluar tahun 2007 itu ratusan miliar. Itu tadinya dana untuk mendirikan lembaga pendidikan formal," kata Imam Supriyanto, yang pernah menjabat Menteri Peningkatan Produksi NII dari 1997-2003, saat berbincang dengan detikcom, Kamis (28/4/2011).

Dia bercerita, saat masa itu (1997-2003) yang mejadi Imam Negara adalah Syamsul Alam, orang yang ia yakini sama dengan pemimpin Pondok Pesantren Al-Zaytun, Indramayu, Panji Gumilang. Namun setelah, ia keluar dari NII tahun 2007, ia tak tahu lagi keberadaan dana tersebut.

"Setalah keluar saya nggak tahu lagi dana itu, termasuk saat gonjang-ganjing kasus Century," kata Imam.

Dia bercerita, dana besar yang dimiliki NII saat itu berasal dari sumbangan para anggotanya yang militan. Namun keadaaan berubah setelah terjadi gejolak internal pada tahun 2002. Saat itu, Syamsul Alam tidak bisa mempertanggungjawabkan 'uang negara' yang ia pakai.

"Saat itu separuh anggota keluar," ujar Imam.

Nah, gejolak internal itulah yang menurut Imam membuat aksi NII belakangan ini banyak terkait dengan tipu-menipu dan pencurian. Pasalnya, setelah gejolak itu, pimpinan NII mengeluarkan kebijakan bahwa anggota harus menyumbang dengan target tertentu.

"Tidak ditentukan standar operasional pencarian dana seperti apa. Jadi anggota harus nombokin jika tidak mencapai target," ujarnya.

Lain lagi dengan sikap MUI yang telah tegas menyatakan NII KW IX sesat dan menyesatkan plus melakukan tindakan makar terhadap negara dan agama Islam sendiri.

Lihat saja contoh kesesatan NII KW IX ini, beragam cara yang dilakukan Negara Islam Indonesia (NII) KW 9 untuk mengumpulkan pundi-pundi rupiah. Salah satu yang dilakukan adalah dengan mengirim wanita berjilbab ke aneka tempat umum seperti SPBU dan ATM untuk meminta dana kepada masyarakat, dengan berkedok yayasan panti asuhan. Tak hanya itu, seorang mahasiswi mantan anggota NII KW IX pun menceritakan kepada voa-islam.com, ia dipaksa mencari uang dengan meminta-minta di lampu merah, ATM dan bahkan di pusat perbelanjaan,

salah satu yang dilakukan adalah dengan mengirim wanita berjilbab ke aneka tempat umum seperti SPBU dan ATM untuk meminta dana kepada masyarakat, dengan berkedok yayasan panti asuhan.

"Untuk mencari dana, NII KW 9 mengirimkan wanita berjilbab ke tempat-tempat umum seperti SPBU dan ATM. Mereka mengaku sebagai utusan yayasan yatim piatu. Mereka mengedarkan amplop kosong dan meminta orang untuk mengisinya," kata mantan Camat NII KW 9 wilayah Tebet, Sukanto

Pria yang biasa dipanggil Anto ini mengaku memantau sendiri kehadiran petugas yayasan asli tapi palsu alias aspal tersebut. Mereka beroperasi di sekitar Jakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

"Mereka berani menggunakan nama yayasan asli beraktekan notaris. Bahkan mereka mengontrak sebuah rumah untuk dijadikan kantor yayasan. Fisiknya benar ada tapi dana yang terkumpulkan 90 persen untuk membiayai NII. Hanya 10 persen yang digunakan untuk administrasi yayasan," imbuhnya.

Menurut Anto, modus tersebut mulai digunakan NII KW 9 sejak tahun 1996 dan meledak di tahun 2004 pasca bencana tsunami yang melanda Aceh. Saat bencana tersebut, yayasan abal-abal itu merengkuh dana hingga miliaran rupiah.

"Melihat hal itu, NII KW 9 menggalakkan kembali modus yayasan abal-abal untuk mencari dana. Gerakannya dilakukan serentak di SPBU dan ATM yang tersebar di berbagai wilayah seperti Solo, Malang dan Jakarta," tutup Anto.

Islam Dinodai Menjelang Pemilu

Seorang Ustadz yang aktif di ICMI, Ustadz Anshori A. Djabbar menandaskan, 3 tahun menjelang Pemilu selalu saja ada isu untuk mendeskredikan Islam dan menjadikannya korban konspirasi pihak tertentu. Berita buruk yang terus menerus digelontorkan yang nantinya secara psikologis akan menggiring persepsi buruk terhadap Islam dan semua simbol-simbol keislaman, termasuk partai yang bernafaskan Islam dan agenda pemenangan Pemilu. Benang merahnya tentu saja sebagai upaya menaikkan tawaran "partai nasionalis" sebagai alternatif kekecewaan publik pada simbol-simbol keislaman termasuk diantaranya kasus NII yang sama sekali tidak memperjuangkan Islam. Bahkan sebaliknya.

Ada upaya menaikkan tawaran "partai nasionalis" sebagai alternatif kekecewaan publik pada simbol-simbol keislaman termasuk diantaranya kasus NII yang sama sekali tidak memperjuangkan Islam. Bahkan sebaliknya.

Voa-islam.com sempat mencatat daftar hitam "Grand Design memojokkan Islam" yang jumlahnya tidak sedikit, bahkan 2-3 isu buruk tentang islam, baik menyerang Islam abangan, Islam moderat hingga aktivis dan ormas Islam bhakan hingga ke kasus perceraian AA Gym pun masuk dalam satu agenda yang sama, yaitu semua dijadikan bulan-bulanan dan sasaran "pembunuhan karakter".

Mari simak bersama, apa saja konspirasi dan dagelan yang dimainkan di negeri kita.

Januari - Februari, Lintas Agama Bongkar Kebohongan SBY

Lihat saja, sejak Januari hinga April 2011 ini, isu-isu baru mendeskreditkan umat dan citra Islam selalu ada saja yang "dirilis" oleh kaum liberalis yang sejak jaman penjajahan Belanda sudah ditunggangi oleh Fremasonry Yahudi. Alih-alih ingin membongkar kebohongan Pemerintahan Presiden SBY-Budiono, malah Aktivis Lintas Agama yang di "bunuh karakternya", tidak tanggung-tanggung, langsung tertuju kepada Din Syamsudin yang cenderung islam moderat. Bukan aktivis lain yang cenderung nasionalis atau kristen sekalian. Memang betapa lihainya mereka membuat pengalihan isu untuk menggelembungnya penolakan kepada SBY.

Februari - Maret : Kambing Hitam Umat Islam di Cikeusik dan Temanggung

Belum selesai masalah ini, timbul isu baru lainnya yang lagi-lagi memanaskan politik nasional, mulai dari kasus Ahmadiyah di Cikeusik dan penodaan Islam oleh pendeta di Temanggung yang menyudutkan FPI. Belum jua kasus dan terungkapnya aktor intelektual yang menurut penelusuran tim wartawan dan kontributor bermula pada adanya rapat disebuah rumah oknum jenderal ini. Bahkan Amerika Serikat mati-matian intervensi Indonesia agar tidak melarang Ahmadiyah.

Di Haifah Israel, jemaat Ahmadiyah hidup aman. Tidak mungkin Amerika Serikat dan Israel lindungi Ahmadiyah kalau Ahmadiyah itu tidak menyimpang dari ajaran Islam.

Maret : Densus Latihan Anti Terorisme Teriakkan "Jihad"

Ada lagi yang benar-benar melukai umat Islam, semua atribut Islam benar-benar babak belur dipermainkan Densus 88 Jatim, dalam simulasi penanganan bom di kereta komuter Stasiun Wonokromo, Kamis (24/3), menggunakan simbol ISLAM!!! Dalam latihan antiteroris, Densus 88 benar-benar tak beradab dan tidak menghargai perasaan umat Islam sebagai pemilik suara mayoritas di negeri terbesar ke empat didunia, dan negeri muslim terbesar di dunia. Kecaman datang akibat ulah Densus 88 Polda Jatim yang menggelar simulasi penanganan bom di kereta komuter dari Stasiun Wonokromo ke Stasiun Gubeng hari Kamis (24/3) kemarin. Apa pasal? apalagi kalau bukan pengunaan label pada kotak bom bertuliskan "Jihad Fisabilillah Demi Kebenaran" dan juga menggunakan teriakan takbir dari orang yang digambarkan sebagai teroris yang digunakan Densus 88 Anti Teror dalam simulasi penanganan teroris ini dituding telah melecehkan umat Islam.

kotak bom bertuliskan "Jihad Fisabilillah Demi Kebenaran" dan beradegan takbir dari orang yang digambarkan sebagai teroris yang digunakan Densus 88 Anti Teror adalah penghinaan yang sangat jelas

Maret : Cerita Berseri ala Bom Buku dan Situs PSSI di hack The Soldier of Allah.

Belum usai isu Dewan Revolusi yang akhirnya menguap ditelan waktu, timbul lagi isu baru yaitu teror "Bom Buku" yang lagi-lagi mengatasnamakan Jihad Islam. "Si pembuat bom bukan menarget orang-orang yang dikirimi (paket bom buku) itu. Akan tetapi, tujuannya adalah agar pemuda Pancasila, Liberal, Polisi dan tokoh politik misalnya, kemudian marah. Lalu membenci tokoh-tokoh Islam," kata Munarman. Bom buku juga langsung "menunjuk hidung" Ustadz Jihad Abu Bakar Ba'syir dan Abdullah Sunata. Persidangan belum usai, vonis belum dipalu namun media masa menohok kedua tokoh jihad beda generasi ini. Aneh bukan?

Belum kasus ini kelar, timbul situs PSSI di Hack oleh aktivis Jihad Islam? Tak mempan menyerang Tokoh Lintas Agama yang menyudutkan Din Syamsudin, lalu menuduh ormas Islam cenderung anarkis dan menguapnya dalang Ahmadiyah di kasus Cikeusik dan Pendeta Anarkis di Temanggung, kini hacker bernama "The Soldier of Allah" menyerang situs PSSI dengan menuliskan kalimat-kalimat khas aktivis islam. Kalo ini umat Islam yang melakukannya, ada sedikit kejanggalan yaitu dengan penggunaan back-sound rapper yang berceloteh tentang demokrasi dan terorisme.

Lirik Rap dimulai dengan menyebut sahabat Nabi Ali bin Abi Thalib dan istri Rasulullah Aisyah. si Rapper memulai celotehnya dengan "Sarungkanlah Pedang Ali dan Siti Aisyah ke tempat yang pantas..."

Situs tersebut kini tidak menampilkan halaman seperti biasanya, melainkan gambar yang berisikan pesan khusus. Pada halaman utama situs tersebut hanya menampilkan pesan bertuliskan Khilafah and Syariah The Solution dengan latar belakang bewarna hitam, situs tersebut juga disusupi lirik Rap yang menyerukan sindiran terhadap penguasa yang tidak becus mengatur rakyatnya.

Maret-April : Ribut Internal PKS dan Politikus Video Porno

Yusuf mengingatkan kepada para elit PKS agar tidak sewenang-wenang terhadap dirinya, karena ia mengancam akan membongkar semua tabir kepalsuan dan sejumlah kasus di tubuh PKS. “Saya ini diakui oleh Ustadz Abu Ridho sebagai perutnya PKS yang menyimpan banyak rahasia PKS. Jadi jangan coba-coba macam-macam. Nanti saya muntahkan semua peluru yang saya simpan ini,” ancamnya. Semoga kasus ini mencelikkan semua mata, agar istiqamah menjaga syariat Islam, termasuk syariat poligami. Karena di tangan orang yang tidak bertanggungjawab, syariat poligami tercederai, nampak tercela, kotor dan keji di mata masyarakat awam.

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang mengawini dua perempuan, sedangkan ia tidak bisa berbuat adil kepada keduanya, pada hari akhirat nanti separuh tubuhnya akan lepas dan terputus” (Jâmi’ al-Ushûl, juz XII, 168, hadits nomor 9049). baca juga : Astagfirullah! Poligami 3 Elit PKS Bermasalah, Fasakh dan Langgar Syari'ah?

Umat sudah kesal dengan ribut-ribut internal, eh timbul politkus PKS, Arifinto nonton film porno saat sidang Paripurna MPR/DPR. Label PKS porno akhirnya diributkan seluruh media massa.

Politisi PKS, Arifinto kepergok menonton video porno saat Sidang Paripurna sedang berlangsung. Anggota Komisi V DPR tersebut sedang membuka-buka folder dari tablet. Tak lama kemudian, muncullah video porno tersebut. karena mendapat kiriman email dari seseorang. Tapi dari kacamata fotografer yang menjepret Arifinto, terlihat video tersebut dibuka dari kumpulan dokumen atau folder di dalam tablet. Demikian ungkap M Irfan, fotografer Media Indonesia.

April : Episode Film "?"

Semenjak diluncurkan ke publik, film "?" langsung menyengat umat Islam sebagai kambing hitam, kalangan muda yang masih awam dibidik untuk membenci Islam, mereka disusupi label buruk dalam film "?" ini, kesan sok toleransi ala Hanung, seperti jalan yang menghantarkan umat ini pada sebuah pendangkalan aqidah dan jembatan menuju Neraka. Aroma pluralisme dalam film ”?” terasa begitu menyengat. Stereotype umat Islam yang buruk, dilukiskan Hanung dengan cara pandang yang lebay, tendensius, dan fatal. Setelah Film “Perempuan Berkalung Surban” menuai kontroversi, Sutradara Hanung Bramantyo kembali menggarap film terbarunya yang hanya diberi tanda “?” (tanda tanya). Difilm ke-14 nya tersebut, Hanung menggaet beberapa bintang film muda, seperti Reza Rahardian, Revalina S Temat, Agus Kuncoro, Endhita, Rio Dewanto, Hengky Sulaeman, David Chalik, dan Glenn Fredly. Film ”?” merupakan hasil produksi kerjasama antara Mahaka Picture dan Dapur Film ini, dimana Erick Thohir yang juga pemilik REPUBLIKA sebagai Produser Eksekutifnya, Titien Wattimena (penulis naskah), Tya Subiakto (penata musik), dan Yadi Sugandi (penata fotografi). Untuk lokasi syuting dipilih di kota Semarang, Jawa Tengah.

Di awal-awal film itu, penonton sudah disengat dengan hal yang sensitif, seperti adegan penusukan terhadap seorang pendeta bernama Albertus. Tidak jelas apa motif penusukan yang dilakukan oleh seseorang yang berpenampilan preman tersebut. Meski tidak menunjuk hidung secara langsung, namun ada kesan Hanung hendak menggiring sterotype buruk, seolah yang suka melakukan tindakan anakis datang dari kelompok agama tertentu.

Adegan selanjutnya, tanpa alasan yang jelas pula, sekelompok pemuda Islam bersarung dan berpeci tiba-tiba mencerca seorang keturunan Cina dengan panggilan ”Cino” (menyebut Cina dengan logat Jawa). Dalam film ini, Hanung banyak menggunakan simbolik-simbolik sensasi murahan yang didramatisir, yang berpangkal dari sebuah kemarahan terpendam. Bila Hanung mempersilahkan penonton memberi judul film “?” ini, maka pantas, jika film ini diberi judul “Sang Murtadin”. Anda Setuju???

April : Episode Hipnotis Untuk Jihad dan NII KW IX

Janggalnya kasus Hipnotis ibu Muda pegawai honorer Departemen Perhubungan untuk membantu Islam dengan cara Jihad nampaknya tidak ada relevansinya dan sangat jauh dari pergerakan umat Islam yang memang rindu Jihad dalam aktivitas dakwahnya. Cara-cara ini sangat lebay dan gak nyambung. Kami mengamati dan mengikuti pergerakan jihad islam di Indonesia dan mereka ga butuh hipnotis dan dukungan apalagi menculik Ibu-ibu hinga meninggalkan keluarganya. Bahkan lebih aneh, Selama berada di Masjid At-Ta'awwun, Puncak, Bogor, Lian Febriani (26) selalu menyebut-nyebut nama Aisyah yang tak lain nama istri Rasulullah SAW. Wanita misterius tersebut dikatakan Lian sebagai ibu yang pernah memandikannya. Berdasarkan cerita Lian kepada warga sekitar, sosok Aisyah digambarkan sebagai wanita bercadar yang berbadan pendek. Ibu beranak satu itu juga pernah bercerita suatu hari dimandikan di tempat tertentu.

"Dia sering nanya, Ibu Aisyah katanya mau ke sini. Mana?" ucap Iwan menirukan Lian.

Lian Febriani adalah PNS di Bagian Tata Usaha, Direktorat Bandar Udara, Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan yang hilang sejak Kamis (7/4) lalu. Sebelum hilang, Lian dan teman sekantornya sempat makan siang di kantin Kementerian Informasi dan Komunikasi.

Usai makan siang, Lian mengatakan kepada temannya ia akan menemui seseorang di Jl Tanah Abang, Jakarta Pusat. Namun hingga jam pulang kantor Lian tidak pernah kembali ke kantornya. Sejak menghilang, Lian juga tidak pernah menghubungi keluarga maupun rekan sekantornya. Saat ditemukan, ada yang aneh dari kondisi psikologis ibu satu anak tersebut. Dia tak mengenal lagi keluarganya. Termasuk dirinya sendiri. Dia juga mengenakan cadar dan mengaku bernama Maryam.

Bahkan Oknum FBR di Joglo pernah mencurigai gerak-gerik 5 orang yang menyebarkan Islam didaerahnya, setelah diintai ternyata 3 pria berjenggot dan 2 wanita bercadar tersebut adalah misionaris yang sengaja ingin menjelekkan citra muslimah bercadar dan pria brejenggot yang sesungguhnya bagian dari sunnah Rasulullah SAW. Singkat kata, oknum FBR tersebut menginterogasi dan menelanjangi sang pria yang kedapatan mengenakan kalung salib rosario di lehernya.

oknum FBR menginterogasi dan menelanjangi sang pria berjenggot dan bergamis yang ternyata seorang misionaris yang mengenakan kalung salib rosario di lehernya.

Umat Islam Waspada!! Awas Islam selalu menjadi "korban Konspirasi" media menjelang Pemilu 2014. (voa-islam.com/desvan2)

Mengukur Kejujuran


Kejujuran adalah tanda bukti keimanan. Orang mukmin pasti jujur. Kalau tidak jujur, keimanannya sedang terserang penyakit kemunafikan. Pernah seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah SAW: "Apakah mungkin seorang mukmin itu kikir?" Rasul SAW menjawab: "Mungkin saja." Sahabat bertanya lagi: "Apakah mungkin seorang mukmin bersifat pengecut?" Rasul menjawab: "Mungkin saja." Sahabat bertanya lagi, "Apakah mungkin seorang mukmin berdusta?" Rasulullah menjawab: "Tidak." (HR Imam Malik dalam kitab al Muwaththo')

Inti hadis ini menegaskan, seorang mukmin tidak mungkin melakukan kebohongan. Kejujuran adalah pangkal semua perbuatan baik manusia. Tidak ada perbuatan dan ucapan baik kecuali kejujuranlah yang mendasarinya. Oleh sebab itu, Allah menyuruh orang-orang mukmin agar selalu berkata benar dan jujur. "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang jujur/benar." (al-Ahzab [33]: 70).

Rasulullah bersabda: "Kamu sekalian wajib jujur karena kejujuran akan membawa kepada kebaikan dan kebaikan akan membawa kepada surga." (HR Ahmad, Muslim, at-Turmuzi, Ibnu Hibban)

Kejujuranlah yang menjadikan Ka'b bin Malik mendapat ampunan langsung dari langit sebagaimana Allah jelaskan dalam surah at-Taubah. Kejujuranlah yang menyelamatkan bahtera kebahagiaan keluarga dan kejujuran pulalah yang menyelamatkan seorang Muslim dari siksa api neraka di kemudian hari. Kejujuran adalah tiang agama, sendi akhlak, dan pokok kemanusiaan manusia. Tanpa kejujuran, agama tidak lengkap, akhlak tidak sempurna, dan seorang manusia tidak sempurna menjadi manusia.

Di sinilah urgensinya kejujuran bagi kehidupan. Rasulullah pernah bersabda, "Tetap berpegang eratlah pada kejujuran. Walau kamu seakan melihat kehancuran dalam berpegang teguh pada kejujuran, tapi yakinlah bahwa di dalam kejujuran itu terdapat keselamatan." (HR Abu Dunya)

Ada tiga tingkatan kejujuran: Pertama, kejujuran dalam ucapan, yaitu kesesuaian ucapan dengan realitas. (lihat ash-Shaff [61]: 2 dan al-Ahzab [33]: 70). Kedua, kejujuran dalam perbuatan, yaitu kesesuaian antara ucapan dan perbuatan. Ketiga, kejujuran dalam niat, yaitu kejujuran tingkat tinggi di mana ucapan dan perbuatan semuanya hanya untuk Allah SWT.

Seorang mukmin tidak cukup hanya jujur dalam ucapan dan perbuatan, tapi harus jujur dalam niat sehingga semua ucapannya, perbuatannya, kebijakannya, dan keputusannya harus didasarkan atas tujuan mencari mardlotillah. Kejujuran inilah yang mendorong Umar bin Khattab memiliki tanggung jawab luar biasa dalam memerintah khilafah Islamiyah sehingga pernah berkata: "Seandainya ada seekor keledai terperosok di Baghdad (padahal beliau berada di Madinah), pasti Umar akan ditanya kelak: "Mengapa tidak kau ratakan jalan untuknya?" Bangsa yang tak henti-hentinya diterpa musibah dan krisis sangat membutuhkan manusia-manusia jujur, baik dalam ucapan, perbuatan, maupun niat. Wallahu a'lam bis shawab.

by : Achmad Satori Ismail
sumber : republika.co.id

Enam Jawaban Meryem Connie Tentang Pilihannya Berislam dan Berjilbab


Wanita Swedia, Meryem Connie, menjadi penganut Islam sejak beberapa tahun ini. Ia semula seorang ateis. Perkenalannya dengan pemuda Turki, yang kemudian menjadi suaminya, mengenalkannya juga pada Islam.

Meski sang suami tak pernah memaksanya pindah agama, namun kesadaran muncul belakangan, bahwa Islamlah agama yang dicarinya. Berikut ini jawaban Meryem soal keislamannya, seperti dimuat di media lokal, Afton Bladet:



Kapan Anda mulai mengenal Islam?


Suami saya yang mengenalkannya. Dia berasal dari Turki dan Muslim. Saya kemudian mencari tahu sendiri tentang agama ini.

Mengapa kemudian tertarik menganut Islam?

Islam adalah agama yang paling logis dan realistis. Logis, karena konsep ketuhanan agama ini bisa dicerna akal. Kitab sucinya sarat dengan sains dan pengetahuan.

Islam juga sangat menghargai perempuan. Bahkan dalam pernikahanpun, perempuan masih boleh memilih. Ketika kita merasa tak mungkin lagi sejalan dengan pasangan kita, kita bisa menuntut hak kita: bercerai. Sangat realistis. Hal ini jelas dalam Alquran bahwa pemaksaan tidak akan muncul dengan cara apapun.

Memakai jilbab, apakah Anda tak merasa kepanasan?


Semua orang berpikir bahwa hal tersebut sangat panasdengan memakai scarf sepanjang hari saat berada di luar rumah. Yang saya rasakan, justru sebaliknya. Matahari tidak membakar kulit pada saat terik. Ketika hawa dingin, tak terlalu merasa kedinginan.

Di Swedia, jilbab bukan hal biasa. Anda tak kesulitan dengan ini, terutama di tempat kerja?

Saya tengah cuti hamil sekarang (wawancara dilakukan beberapa bulan lalu, red). Saya pikir tak ada masalah, setelah saya masuk nanti.

Mengapa Anda menggunakan nama Muslim?

Ketika Anda memulai sesuatu dengan cara apapun, pasti akan dilakukan dengan sungguh-sungguh bukan? Apalagi memulai hidup baru dengan keyakinan baru.

Apakah Anda akan membawa anak-anak Anda menjadi Muslim?

Saya akan mengajar dia dalam Islam. Tapi tidak dengan paksaan. Saya ingin putri saya mengenakan jilbab saat dia besar nanti, misalnya, tapi saya tidak bisa memaksa dia untuk melakukan itu. Saya hanya ingin anak saya tampil percaya diri, gembira, dan mampu menimbang hal-hal baik dan buruk.

sumber : REPUBLIKA.CO.ID

Selasa, 26 April 2011

Toleransi Dalam Islam


Salah satu ciri Islam yang penting adalah, Islam berusaha untuk menguatkan perdamaian untuk umat manusia dan untuk tercapainya tujuan itu Islam meletakkan dasar toleransi beragama. Salah satu ajaran pokok Islam yang mendapat tempat pertama adalah pengakuan kebenaran semua utusan Tuhan yang diutus-Nya untuk petunjuk bagi manusia yang untuknya mereka diutus sejak masa Adam a.s. Kita baca dalam Alquran Suci:

“Dan untuk semua umat ada seorang rasul”. (10:48).

“Dan untuk setiap kaum ada petunjuk” (13:8). “

“dan sesungguhnya telah kami bangkitkan dalam setiap umat seorang rasul dengan ajaran ‘sembahlah Allah dan jauhilah Thagut.” (16:37).

“Dan tiada satu umat kecuali telah berlalu di dalamnya seorang pemberi peringatan.” (35:25)

Islam adalah agama per tama yang mengakui nabi-nabi dan seluruh agama yang diwahyukanm walaupun nabi-nabi agama-agama terdahulu itu memusatkan perhatian mereka hanya kepada bangsa-bangsa dan suku-suku tertentu yang kepadanya mereka diutus. Nabi Suci Islam, Muhamamd saw diutus bukan hanya untuk bangsa Arab tetapi untuk seluruh manusia.

“Dan kami utus engkau sebagai Rasul bagi sekalian manusia”. (4:80)

“Katakanlah ‘Hai manusia , sesunggunya aku Rasulullah untuk kalian semua yang pada-Nya kerajaan langit dan bumi.” (7:159)

“Dan tidaklah kami utus engkau melainkan sebagai pembawa kabar suka dan pemberi peringatan kepada seluruh manusia, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui .” (34:29)

Mari kita lihat kembali sejarah Islam dan lihatlah betapa prinsip-prinsip toleransi beragama diterapkan. Nabi Muhamamd saw dan pengikut beliau menderita bertahun-tahun oleh penganiayaan di Mekkah sebelum berhijrah ke tempat yang lebih aman di Madinah yang letaknya 200 mil dari Mekkah. Disana nabi Muhammad saw mengatur masyarakat kaum Muslimin dan salahsatu langkah per tama yang beliau ambil adalah mengadakan perjanjian dengan tiga golongan utama di Madinah meliputi kaum Yahudi, pengikut-pengikut beliau di Madinah (Anshor) dan golongan Muslim dari Mekkah (muhajirin). Dalam perjanjian per tama dengan golongan lain, kebebasan beragama diberikan kepada yang bukan muslim. Yahudi madinah bebas menjalankan agama mereka sendiri. Mereka bebas untuk hidup menurut kepercayaan dan amalan mereka sendiri. Meman tak diragukan bahwa kemudian mereka dihalau dari Madinah tetapi itu bukanlah disebabkan kepercayaan agama mereka namun disebabkan merka tidak setia kepada negara.

Nabi Suci Muhammad saw juga memberi jaminan kebebasan kepada kaum Kristen Najran, menjamin perlindungan terhadap jiwa, harta dan agama mereka. Bahwa gereja-gereja mereka tidak akan dihancurkan dengan cara apapun. Mereka tidak dibenarkan untuk diambil pajak nya secara tidak adil dan tidak dibenarkan ada gereja diruntuhkan untuk tujuan pembangunan Mesjid di tempat itu. Seandainya seorang Muslim menikahi wanita Kristen, wanita itu bebas menjalankan kewajiban agama nya sendiri. Orang-orang muslim harus siap membantu orang Kristen jika mereka perlu bantuan dalam memperbaiki tempat-tempat ibadah mereka. Kitab Suci Alquran secara jelas menjunjung perlakuan baik semua tempat ibadah dan juga kebebasan dalam memilihdan menjalankan agama:

“Jika tuhan tidak menolak manusia dengan sebagaian yang lain, niscaya diruntuhkan kebanyakan biara dan kuil dan Gereja dan Sinagog dan Mesjid yan dialamnya nama Tuhan banyak diingat. (22:41)

“tak ada Paksaan dalam agama” (2:257)

Islam lebih lanjut tidak membeatasi keselamatan hanya untuk orang-orang Islam, Ayat berikut ini menunjukkan siapa saja yang beriman kepada Tuhan dan hari akhirat dan tulus serta beramal saleh tidak ada sebab untuk takut dan duka cita.

“Sesungguhnya mereka yang beriman, Yahudi dan Nasrani serta Sabiin yang percaya kepada Allah dan Hari Akhirat dan beramal saleh akan menerima ganjaran dari Tuhan mereka dan tidak ada ketakutan atas mereka dan tidak pula mereka berduka cita.”

Islam Tidak Disebarkan dengan Pedang

Ada satu kesalahpahaman yang berakar kuat bahwa Islam disebarkan dengan perdang, takada yang dapat lebih jauh kebenaran. Seperti telahdisebutkan Alquran menetapkan tak ada paksaan sama sekali dalam masalah agama.

“Dan Jika Tuhan engkau mau memaksakan kehendak-Nya pasti akan beriman mereka semua yang ada di bumi. Apakah engkau kemudian akan memaksa manusia menjadi beriman?” (10:100)

“Barangsiapa menghendaki biarlah dia beriman dan barangsiapa menghendaki biarlah dia kafir”. (18:30)

“Katakanlah: ‘Hai Manusia, telah datang kebenaran kepadamu dari Tuhanmu. Maka barangsiapa mengikuti mengikuti petunjuk adalah untuk kebaikan dirinya sendiri, dan barangsiapa sesat adalah merugikan dirinya sendiri. Dan aku tidak menjadi penjaga atas kamu.” (10:109)

“Tak ada paksaan dalam agama sesungguhnya telah nyata petunjuk daripada kesesatan.” (2:257)

“Jangan kalian mencaci maki berhala-berhala yang diseru selain Allah, sebab bila kalian melakukannya, mereka akan balas mencaci maki Allah disebabkan mereka tidak mengetahui.” (6:109)

Benar bahwa kaum musimin berperang tetapi mereka hanya dibenarkan melakukan di bawah ketentuan-ketentuan tertentu. Kitab Suci Alquran menyatakan:

“Diizinkan berperang bagi mereka yang diperangi sebab mereka telah dianiaya dan sesungguhnya Allah berkuasa untuk menolong mereka. Yakni mereka yang diusir dari rumah-rumah mereka secara tidak adil hanya karena mereka mengatakan, ‘tuhan kami adalah Allah” (22: 40-41)

“Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang telah memerangi kamu tetapi janganlah melampaui batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.

Ayat-ayat ini mengizinkan kaum uslimin untuk berperang hanya ketika mereka menjadi korban agresi dan kemerdekaan beragama ada dalam bahaya. Setiap orang yang mempelajari sejarah Islam mengetahui bahwa untuk waktu lama nabi Suci Muhmammad saw dan para pengikut beliau dianiaya oleh para penentang dalam usaha mereka untuk menghapuskan Islam dan kaum muslimin awal di tanah Arab.

Islam berarti damai dan nabi Suci Muhammad saw selalu berusaha untuk menegakkan perdamaian dan membuat perjanjian-perjanjian damai dengan orang-orang yang memusuhi beliau, diantaranya adalah perjanjian Hudaibiah yang disetujui bahwa jika seorang kafir pergi kepada kaum muslimin dia harus dikembalikan. Perjanjian ini membuktikan bahwa tidak ada pemaksaan yang digunakan terhadap orang kafir. Itu merupakan perjanjian toleransi beragama, Alquran hanya mengizinkan perang mempertahankan diri. Sungguh tidak benar bahwa Islam mengizinkan memasukkan orang bukan islam dengan kekerasan dan paksaan, kenyatannya musuh-musuh Islam yang mengangkat senjata memerangi kaum muslimin.

Ketika pasukan Salib Kristen merebut Yerusalem dari tangan kaum muslimin, mereka tanpa belas kasihan membantai penduduknya, tetapi ketika Salahuddin merebut kembali kota itu beliau memberi kebebasan kepada semua orang Kristen, membantu merkea dengan makanan dan uang serta memberi mereka kebebasan untuk pergi dan suatu jaminan untuk diri, harta dan gereja-gereja mereka dan kepada setiap orang mereka membayar jizyah yang ditetapkan bagi mereka.

Khalifah Umar r.a. mengeluarkan perintah berikut ini kepada pasukanIslam:

“Jangan menghancurkan pohon-pohon buah atau tanah pertanian di jalan yang kalian lalui. Adillah dan jagalah perasaan orang-orang lemah. Hormatilah pemuka-pemuka agama-agama yang tinggal di biara atau pertapaan dan berilah tempat di gedung mereka. (church History by Andrew Miller).

Bukan hanya orang-orang itu menikmati kehidupan toleransi Islam dibawah pemerintah muslim tetapi juga perlakuan baik, pertimbagnan dan pemikiran yang jujur. Toleransi pemerintah-pemerintah Islam ini telah diletakkan dengan tepat oleh H.J. Schoops:

“Derajat toleransi yang demikian tetap asing untuk (pemerintah)Kristen Eropa selama berabad-abad. (The Religion of Mankind)

Kadang-kaadang dinyatakan bahwa Islam tidak mengizinkan kaum muslimin menjalin hubungan dengan orang-orang dari agama-agama lain. Ini tidak benar dan tak ada dasar untuk keberatan ini.

Sepanjang sejarah kita dapati orang-orang bukan Islam hidup di bawah pemerintahan-pemerintahan Islam dengan menikmati perlakuan hormat dan penghargaan. Khalifah kedua, Umar r.a. Mengeluarkan perintah bahwa orang-orang Kristen dan YAHudi yang miskin harus dibantu dari perbendaharaan kaum muslimin (baitul Maal)

Banyak contoh toleransi Islam dapat dicatat dari sejarah Islam dan dapat juga dilihat di masa sekarang. Kaum muslimin telah dapat memenangkan orang-orang kepada Islam dengan kasihsayang, simpati dan kerendahan hati mereka.

sumber : agama-islam.org

Pergolakan di Timor Leste Antarkan Orlando Pada Islam


Suasana Timor-Timur, kini Timor Leste, memasuki tahun 1999 begitu mencekam. Saat itu pula diputuskan bahwa Timor-Timur memisahkan diri dari bingkai negara Kesatuan Republik Indonesia.

Arnaldo Pinto, saat itu masih duduk di sekolah dasar kelas 6, tengah menikmati liburan di kota Dili. Orlando kecil tidak tahu bahwa Timor-timur sudah menjadi negara Merdeka. Liburan belum berakhir, dia dan keluarga tak kembali ke kampungnya, tapi mengungsi ke Nusa Tenggara Timur.

Hijrah mendadak Orlando bersama orang tua angkatnya itu, merupakan awal dari perkenalan Orlando terhadap Islam. Orlando kecil tinggal bersama orang tua angkatnya di pengungsian eks Timor-timur di NTT.

Di pengungsian, Orlando menemukan "dunia" baru; senang mendengar teman-temannya di pengungsian mengaji dan belajar Iqro. Suatu malam, orang tua angkatnya, menyatakan ia harus mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan keyakinan yang dipeluknya. Namun, Orlando kecil menolak.

Ia malah datang ke masjid saat Jumat. Hal yang pertama dilakukan, adalah berwudlu. “Karena baru pertama masuk masjid, rasanya sangat aneh. Biasanya saat ke gereja ada nyanyian atau apa, di sini (masjid) tidak ada. Juga harus melepaskan sandal, duduk dengan rapi,” ungkapnya. Tanpa tahu bacaannya, ia mengikuti gerakan shalat. Ia sempat menjadi bahan tertawaan ketika pada rakaan pertama langsung sujud, tanpa ruku terlebih dulu.

Setelah selesai shalat jumat, Orlando mendatangi ustadz minta diislamkan. Sang ustadz sempat kaget dan menanyakan apa motivasinya. "Saya langsung menjawab, karena kesadaran sendiri. Lalu ustad bertanya lagi, usai mengucapkan dua kalimat syahadat apakah Orlandoikhlas mengikuti ajaran Islam? Jawab saya, siap pak ustadz,” kata Orlando mengisahkan pada Republika.co.id.

Sang ustadz menawarkan padanya nama baru. Orlando pun mengiyakan. Nama lama, Arnaldo Pinto, menjadi Muhammad Orlando. “Saya waktu itu mempersilahkan ustad untuk memberikan nama apapun buat saya. Cuma saya bilang waktu itu, banyak teman memanggil saya Aldo, atau sahabat saya memanggil saya Orlando. Saat itu, ustadz akhirnya memberi nama saya Muhammad Orlando,” ungkap dia. Setelah itu, Orlando diajarkan wudhu, shalat, dan doa.

Babak baru keislaman Orlando terus berlanjut, saat orang tua angkatnya mengirim dia ke sebuah pesantren di Jawa Timur. Di awal, Orlando yang sudah berusia 15 tahun dipanas-panasi agar tidak masuk pesantren."Ada seseorang yang berbisik kepada saya. Kamu nanti, kalau masuk sana bakalan tidak betah. Makan diatur, jam tidur sedikit. Kamu pasti tidak akan betah,” cerita Orlando.

Hasutan-hasutan itu rupanya tidak menggentarkan niat Orlando. "Awalnya saya takut, tapi karena jiwa saya seorang perantau. Maka saya memutuskan berangkat. Di sana aaya belajar Iqra, dan Islam setiap hari,” papar dia.

Di pesantren itu, pengetahuan Orlando meluas. Enam bulan mondok, Orlando sudah bisa membaca sejumlah surat Alquran. Tahun 2002, dia pun mahir membaca Alquran. “Di awal, saya banyak ditertawakan teman-teman. Al Fatihah bacaanya tidak jelas. Sudah begitu, Bahasa Indonesia saya juga terbata-bata, baru belajar,” kenang dia. Di pesantren itu pula, Orlando dikhitan.

Setelah mengeyam pendidikan di pesantren Al-Ikhlas, Mojokerto, Orlando segera membantu ustadz-ustadz membimbingmualaf baru. Berkat pengalamannya menjadi mualaf, dia tahu betul cara mendidik saudara-saudaranya yang baru memeluk Islam.

Tak lama, orang tua angkatnya meminta dia kebali ke NTT untuk mengamalkan ilmunya. Kebetulan pula saat itu, ada seorang dermawan, tengah membangun masjid megah berikut wismanya. Selama tujuh bulan Orlando mengabdi di sana. “Saya baru sadar, menghadapi masyarakat itu tidaklah mudah,” kata dia.

Dari situlah, lantaran merasa ilmunya yang kurang, Orlando memutuskan untuk hijrah ke Jakarta, untuk menempuh pendidikan S1 di LPIA, Jakarta Selatan. Beruntung baginya, lantaran dia berasal dari Timor-timur maka dia dimudahkan masuk LPIA.

Dua bulan di kampus, Orlando bisa bahasa arab, pengetahuan tenang Islam bertambah, begitupula dengan Alquran dan hadis.

Ke depan, usai menyelesaikan studinya, Orlando berharap bisa kembali ke NTT untuk membantu dakwah di sana. Kebetulan orang tua angkatnya tengah membangun masjid. “ Saya juga berharap menghantar hidayah kepada keluarga,” ujarnya.

Keluarganya di Timor Leste masih memeluk agama lama. Namun, ia hubungan mereka tak terputus. “Satu minggu yang lalu, setelah 11 tahun, saya dihubungi ibu. Walaupun saya sudah berpindah keyakinan, mereka tidak masalah. Tapi wajar bila ada yang tidak senang,” ungkap Orlando.

sumber : REPUBLIKA.CO.ID

Halaman Ke