Isu NII yang kian liar dan sangat mengganggu ketenangan umat Islam Indonesia mengundang berbagai reaksi dari kalangan tokoh Islam. Setelah Mahfud MD yang mempertanyakan kesan pembiaran aparat keamanan, ketua PP Muhammadiyah pun memberikan reaksi keras. Menurutnya, NII sengaja dimunculkan untuk mendiskreditkan umat Islam.
"Isu NII rekayasa Pemerintah seperti Komando Jihad. Isu ini sengaja dibuat, agar umat Islam tidak bisa tampil di panggung politik. Juga soal keterkaitan Pesantren Al-Zaytun dengan NII sulit dibuktikan. Pemerintah harus intropeksi diri, jangan menyalahkan ormas Islam," ucapnya dalam acara pengajian bulanan Muhammadiyah di kantor PP Muhammadiyah semalam.
Din menambahkan, isu ini sengaja dibuat seolah-olah umat Islam ingin mendirikan Negara Islam. "Pemerintah jangan bersikap mendua, disatu sisi memberi dukungan, disisi lain mengecam," tambah Din lagi.
"Pemerintah harus intropeksi diri, jangan menyalahkan ormas Islam. Karena ormas Islam dananya terbatas. Harusnya Kemenag, melalui Dirjen Bimas (Bimbingan Masyarakat) Islamnya yang bertanggung jawab untuk menyelesaikan masalah ini, karena mereka punya anggaran. Harus ada langkah komprehensip melalui pendekatan edukatif," ungkap Din yang disambut antusias oleh ratusan jamaah yang hadir.
Hadir sejumlah pembicara dalam acara yang bertema "Ancaman NII, Mitos atau Realitas" TB Hasanuddin (F-PDIP DPR RI), Sidney Jones (pengamat teroris). Sementara AM. Hendropriyono berhalangan hadir, karena masih di Kalimantan.
Sepertinya sudah banyak sekali bukti kebobrokan pemerintah yang sudah pernah kami ungkapkan pada postingan lalu, seperti rekening gendut jendral, kasus gayus, BLBI, Century, Kejanggalan Kasus Antashari Azhar dan masih banyak sekali. Tetapi sepertinya pendukung kebobrokan lebih banyak hingga apapun sepak terjang mereka terlihat indah.
Selamat wahai pendukung kebobrokan, saat ini kalian menang, tapi tunggulah saat itu. Karena kita sedang sama sama menunggu.
sumber : situslakalaka.blogspot.com
sumber : situslakalaka.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar