Kamis, 29 Juli 2010
Telur atau Ayam duluan..???
Teka teki, tentang lebih dulu mana telur dan ayam yang kerap kita dengar, dari dahulu sampai detik kemarin belum ada jawabanya. Tapi sekarang sudah ada jawabannya secara ilmiah. Para ilmuan mancanegara menemukan bahwa pembentukan kulit telur bergantung pada satu protein yang hanya ditemukan di indung telur ayam. Artinya telur hanya bisa ada jika berada di dalam ayam.
Protein yang disebut ovocledidin-17, atau OC-17 bertindak sebagai katalis untuk mempercepat pengembangan kulit telur. Cangkang telur ini sangat penting untuk tempat kuning dan putih telur. Para ilmuan dari Universitas di Sheffield dan Warwick menggunakan super komputer untuk men’zoom in’ pembentukan telur tersebut. Komputer yang disebut HEC-ToR mengungkapkan bahwa OC-17 sangat penting dalam memulai kristalisasi atau tahap awal penciptaan kulit telur.
Protein OC-17 mengubah kalsium karbonat menjadi kristal kalsit yang membentuk kulit telur. Kalsit kristal ada di berbagai tulang dan tempurung unggas, tetapi untuk unggas ayam terbentuknya lebih cepat. Ayam mampu menghasilkan 6 gram kulit telur setiap 24 jam.
Dr. Colin Freeman dan Profesor John Harding dari Departemen Teknik Material Universitas Sheffield, mengatakan dengan bukti ilmiah yang menunjukan bahwa “Ayam” lah yang lebih dulu ada. ‘Protein itu sudah diidentifikasi lama dan diketahui terkait dengan pembentukan telur. Menarik untuk diketahui bahwa berbagai jenis spesies burung memiliki variasi protein dengan cara kerja yang sama.
” Alam telah menemukan solusi inovatif untuk semua jenis masalah dalam ilmu tentang materi dan teknologi, kita dapat belajar banyak dari alam”.
Kita jangan pernah menyerah, Inovasi teknologi yang akan menjawab semuanya.
sumber : Kompasiana & Harian Bangsa
Selasa, 27 Juli 2010
Kumpulan Hadits Part 9
Penemu Sungai Laut Dalam Masuk Islam
Jika Anda termasuk orang yang gemar menonton acara TV `Discovery Chanel’ pasti kenal Mr. Jacques Yves Costeau, ia seorang ahli Oceanografer dan ahli selam terkemuka dari Perancis. Orang tua yang berambut putih ini sepanjang hidupnya menyelam ke berbagai dasar samudera di seantero dunia dan membuat film dokumenter tentang keindahan alam dasar laut untuk ditonton oleh seluruh dunia.
Pada suatu hari ketika sedang melakukan eksplorasi di bawah laut, tiba-tiba Captain Jacques Yves Costeau menemui beberapa kumpulan mata air tawar-segar yang sangat sedap rasanya karena tidak bercampur dan tidak melebur dengan air laut yang asin di sekelilingnya, seolah-olah ada dinding atau membran yang membatasi keduanya.
Fenomena ganjil itu membuat bingung Mr. Costeau dan mendorongnya untuk mencari tahu penyebab terpisahnya air tawar dari air asin di tengah-tengah lautan. Ia mulai berpikir, jangan-jangan itu hanya halusinansi atau khalayan sewaktu menyelam. Waktu pun terus berlalu setelah kejadian tersebut, namun ia tak kunjung mendapatkan jawaban yang memuaskan tentang fenomena ganjil tersebut.
Sampai pada suatu hari ia bertemu dengan seorang profesor muslim, kemudian ia pun menceritakan fenomena ganjil itu. Profesor itu teringat pada ayat Al Quran tentang bertemunya dua lautan (surat Ar-Rahman ayat 19-20) yang sering di identikkan dengan Terusan Suez. Ayat itu berbunyi:
“Marajal bahraini yaltaqiyaan, bainahumaa barzakhun laayabghiyaan…”
Artinya: “Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu, antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-masing.” Kemudian dibacakanlah surat Al Furqan ayat 53 di atas.
Selain itu, dalam beberapa kitab tafsir, ayat tentang bertemunya dua lautan tapi tak bercampur airnya diartikan sebagai lokasi muara sungai, di mana terjadi pertemuan antara air tawar dari sungai dan air asin dari laut. Namun tafsir itu tidak menjelaskan ayat berikutnya dari surat Ar-Rahman ayat 22 yang berbunyi:
“Yakhruju minhuma lu’lu`u wal marjaan”
Artinya: “Dari keduanya keluar mutiara dan marjan.” Padahal di muara sungai tidak ditemukan mutiara.
Terpesonalah Mr. Costeau mendengar ayat-ayat Al Qur’an itu, melebihi kekagumannya melihat keajaiban pemandangan yang pernah dilihatnya di lautan yang dalam. Al Qur’an ini mustahil disusun oleh Muhammad yang hidup di abad ke tujuh, suatu zaman saat belum ada peralatan selam yang canggih untuk mencapai lokasi yang jauh terpencil di kedalaman samudera.
Benar-benar suatu mukjizat, berita tentang fenomena ganjil 14 abad yang silam akhirnya terbukti pada abad 20. Mr. Costeau pun berkata bahwa Al Qur’an memang sesungguhnya kitab suci yang berisi firman Allah, yang seluruh kandungannya mutlak benar. Dengan seketika dia pun memeluk Islam.
Subhanallah… Mr. Costeau mendapat hidayah melalui fenomena teknologi kelautan. Maha Benar Allah yang Maha Agung. Shadaqallahu Al `Azhim. Rasulullah s.a.w. bersabda:
“Sesungguhnya hati manusia akan berkarat sebagaimana besi yang dikaratkan oleh air.” Bila seorang bertanya, “Apakah caranya untuk menjadikan hati-hati ini bersih kembali?” Rasulullah s.a.w. bersabda, “Selalulah ingat mati dan membaca Al Quran.”
Wallahu a’lam.
sumber : Ditulis oleh: Zendry Maulana
Minggu, 25 Juli 2010
Kumpulan Hadits Part 8
Dari Ibnu Umar r.a. katanya: Nabi SAW. bersabda: "Apabila Rabb menurunkan siksaan kepada suatu kaum, siksaan itu mengenai siapa saja yang ada di dalam kaum itu, tetapi kemudian mereka dibangkitkan (diakhirat) menurut amalan masing-masing". (HR. Bukhari)
Dari Tsuban r.a. katanya Rasulullah saw. bersabda: "Siapa yang mengunjungi orang sakit, maka dia senantiasa berada dalam sebuah taman surga penuh dengan buah-buahan yang dapat dipetik sampai dia pulang kembali". (HR. Muslim)
Dari Abdullah bin 'Amru r.a. katanya: "Seorang laki-laki datang kepada Nabi saw. minta izin hendak ikut jihad (berperang). Tanya Nabi saw. kepadanya, "Apakah kedua orang tuamu masih hidup?" Jawab orang itu, "Masih!" Sabda beliau, "Berbakti kepada keduanya adalah jihad". (HR. Muslim)
Dari 'Aisyah r.a. katanya Rasulullah SAW. bersabda: "Tidak ada satupun musibah (cobaan) yang menimpa seorang muslim, melainkan dosanya dihapus Allah Ta'ala karenanya, sekalipun musibah itu hanya karena tertusuk duri". (HR. Muslim)
Minggu, 18 Juli 2010
Kumpulan Hadits Part 7
Dari Ibnu Abbas r.a. katanya Rasulullah SAW. mengajarkan kepada mereka doa berikut ini, seperti halnya beliau mengajarkan Al-Quran. Sabda Beliau: "Bacalah: "Allhumma inna na'udzubika min 'adzabi jahannam, wa a'udzubika min 'adzabil qabri, wa a'udzubika min fitnatil masihid dajjal, wa a'udzubika min fitnatil mahya wal mamati" (Ya Allah kami berlindung kepada-Mu dari siksa neraka, dari siksa kubur, dari bencana kejahatan dajjal, dan dari bencana hidup dan mati). (HR. Muslim)
Dari Abu Dzar r.a. katanya seseorang bertanya kepada Rasulullah SAW., "Bagaimana pendapat anda, ya Rasulullah, tentang seorang laki-laki yang melakukan amal kebajikan, lalu dia dipuji orang banyak" Jawab Rasulullah SAW., "Pujian itu adalah pendahuluan berita gembira bagi orang mukmin". (HR. Muslim)
Barangsiapa yang ingin diselamatkan oleh Allah dari kesulitan-kesulitan hari kiamat maka hendaklah ia mempermudah orang miskin atau hendaklah ia membebaskan hutang orang miskin (HR. Muslim)
Dari Ibnu Umar r.a. katanya: "Nabi SAW. sering membaca al-qur'an. Setiap kali beliau membaca ayat sajadah, beliau sujud bersama-sama dengan kami sehingga kami berdesak-desak di samping beliau, bahkan di antara kami ada yang tidak mendapat tempat untuk sujud, sedangkan sujud itu di luar shalat". (HR. Muslim)
Rabu, 14 Juli 2010
Kumpulan Hadits Part 6
Bertakwalah kamu kepada Allah dimana pun kamu berada. Ikutilah perbuatan jahat dengan itu dengan perbuatan baik niscaya perbuatan baik itu akan bisa menghapusnya. Dan bergaullah kamu dengan sesama manusia dengan budi pekerti yang baik. (HR. At-Turmudzi)
Dari 'Aisyah r.a. berkata, Rasulullah SAW. bersabda: "Orang yang membaca al-Qur'an dan mahir maka nanti akan bersama-sama dengan para malaikat yang mulia lagi taat. Sedang orang yang membaca Al-Qur'an dan ia merasa susah di dalam membacanya tetapi selalu berusaha maka ia mendapat dua pahala". (HR. Bukhari dan Muslim)
Siapapun manusia yang menghina seseorang muslim di suatu tempat yang menjatuhkan kehormatannya, dan merusak nama baikny, pasti Allah menghinakannya di tempat dimana ia ingin pertolongan-Nya, dan siapapun yang menolong akan sesama muslim di satu tempat dimana namanya diajukan, dan kehormatannya dirinya dirusak, pasti Allah akan menolongnya di tempat dimana ia sangat mengaharapkan pertolongan-Nya. (HR. Abu Dawud)
Dari Abu Sa'id al Khudry r.a. berkata Rasulullah saW. bersabda: "Bimbinglah orang yang hendak meninggal dunia dengan ucapan: Laa ilaaha illallah". (HR. Muslim)
Kumpulan Hadits Part 5
Apabila tiba hari jum'at, malaikat-malaikat berada di tiap-tiap pintu masjid. Mereka menuliskan satu demi satu, menurut urutan mana yang paling dahulu. Bila imam telah duduk (akan berkhutbah), mereka menutup bukunya danb mereka ikut mendengarkan pengajaran (khutbah). (HR. Bukhari)
Dari Abu Musa al-Asy'ari r.a. berkata, Rasulullah SAW. bersabda: "Barangsiapa yang senantiasa menjaga shalat shubuh dan shalat ashar niscaya ia akan masuk surga". (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari Amr ibnul 'Ash bahwa Rasulullah SAW. bersabda: "Apabila seorang hakim melakukan ijtihad lalu dia benar dalam ijtihadnya, maka dia mendapatkan dua pahala. Dan apabila dia berijtihad tetapi salah dalam ijtihadnya, maka dia akan mendapatkan satu pahala." (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari Asy'ats bin Qais r.a. bahwa Rasulullah SAW. bersabda: "Allah tidak akan menghargai orang yang tidak berterima kasih kepada manusia". (HR. Ahmad)
Jumat, 02 Juli 2010
Kumpulan Hadits Part 4
Dari Abu Hurairah r.a. bahwasanya Rasulullah SAW. bersabda: "Ada dua kalimat yang ringan di lidah (mudah diucapkan), berat dalam timbangan, serta disukai oleh Dzat Yang Maha Pemurah yaitu: 'Subhaanallahi wabihamdihi dan Subhaanallaahil 'azhiim' (Maha Suci Allah dan dengan memuji kepada-Nya; Maha Suci Allah Yang Maha Agung)". (HR. BUkhari dan Muslim)
Dari Abu Hurairah r.a. bahwasanya Rasulullah SAW. bersabda: "Puasa yang paling utama setelah puasa pada bulan Ramadhan adalah puasa pada bulan Muharram, dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat pada waktu malam". (HR. Muslim)
Dari Abu Hurairah r.a. bahwasanya Rasulullah SAW. bersabda: "Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia selalu berkata baik atau hendaklah ia diam". (HR. Bukhari dan Muslim)
Sesungguhnya pada waktu malam ada satu saat dimana bila seorang muslim memohon kebaikan kepada Allah ta'ala baik yang berkaitan dengan urusan dunia maupun urusan akhirat niscaya Allah mengabulkan permohonannya itu. Dan saat yang demikian itu ada pada setiap malam. (HR. Muslim)
Kamis, 01 Juli 2010
Pelihara RoH Anda
Pada suatu hari Abu Bashir berada di Masjid A-Haram. la terpesona rnenyaksikan ribuan orang yang bergerak mengelilingi Kabah, mendengarkan gemuruh tahlil, tasbih, dan takbir mereka. Ia membayangkan betapa beruntungnya orang-orang itu. Mereka tentu akan mendapat pahala dan ampunan Tuhan. Imam Ja’far Al-Shadiq, tokoh spiritual yang terkenal dan salah seorang ulama besar dari keluarga Rasulullah saw, menyuruh Abu Bashir menutup matanya. Imam Ja’far mengusap wajahnya. Ketika ia membuka lagi matanya, ia terkejut. Di sekitar Ka’bah ia melihat banyak sekali binatang dalam berbagai jenisnya- mendengus, melolong, mengaum. Imam Ja’far berkata, “Betapa banyaknya lolongan atau teriakan; betapa sedikitnya yang haji.”
Apa yang disaksikan Abu Bashir pada kali yang pertama adalah tubuh-tubuh manusia. Apa yang dilihat kedua kalinya adalah bentuk-bentuk roh mereka. Kita adalah makhluk yang hidup di dua alam sekaligus. Tubuh kita hidup di alam fisik, terikat dalam ruang dan waktu. Para ulama menyebut alam fisik ini sebagai alam nasut, alam yang bisa kita lihat dan kita raba, Kita dapat menggunakan pancaindera kita untuk mencerapnya. Sementara itu, roh kita hidup di alam metafisik, tidak terikat dalam ruang dan waktu. Para ulama menyebut alam ini alam malakut. Menurut Al-Quran, bukan hanya manusia, tetapi segala sesuatu mempunyai malakut-nya. “Maka Mahasuci (Allah) yang di tangan-Nya malakut segala sesuatu. Dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan.’ (QS. Yasin 83); ‘Dan demikianlah kami perlihatkan kepada Ibrahim, malakut langit dan bumi.” (QS. Al-An’arn 75)
Roh kita, karena berada di alam malakut, tidak dapat dilihat oleh mata lahir kita. Roh adalah bagian batiniah dari diri kita. Ia hanya dapat dilihat oleh mata batin. Ada sebagian di antara manusia yang dapat melihat roh dirinya atau orang lain. Mereka dapat menengok ke alam malakut. Kemampuan itu diperoleh karena mereka sudah melatih mata batinya dengan riyadhah kerohanian atau karena anugrah Allah (al-mawahib al-rabbaniyyah). Para Nabi, para walli, dan orang-orang saleh seringkali mendapat kesempatan melihat ke alam rnalakut itu.
Makanan Roh
Roh -seperti tubuh-juga dapat berada dalam berbagai keadaan. Imam Ali kw berkata, ‘Sesungguhnya tubuh mengalami enam keadaan; sehat, sakit, mati, hidup, tidur, dan bangun. Demikian pula roh. Hidupnya adalah ilmunya, matinya adalah kebodohannya., sakitnya adalah keraguannya, dan sehatnya adalah keyakinannya, tidurnya adalah kelalaiannya, dan bangunnya ialah penjagaannya.’ (BiharAl-Anwar 61:40)
Seperti tubuh, roh pun memerlukan makanan. Mulla Shadra tidak menyebutnya makanan. Ia menyebutnya rezeki. Ia berkata, ‘Setiap yang hidup perlu rezeki, dan rezeki arwah adalah cahaya-cahaya ilahiah dan ilmu-ilmu rabbaniah.’ (Mafatih AI-Ghaib 545)
Untuk meningkatkan kualitas roh, supaya ia sehat dan kuat, kita perlu memberikan kepadanya cahaya-cahaya ilahiah dalam bentuk zikir, doa, dan ibadat-ibadat lainnya seperti salat, puasa, dan haji. Pada Bulan Ramadhan, kita berusaha menerangi roh kita dengan berbagai makanan rohani. Kita mandikan roh kita dengan proses pensucian batin, seperti istighfar, mengendalikan hawa nafsu, dan menjauhi kemaksiatan. Karena itu Nabi saw bersabda, ‘Bulan Ramadhan adalah bulan yang diwajibkan atas kamu puasanya dan disunnahkan bagimu bangun malamnya. Barangsiapa yang berpuasa dan melakukan salat malamnya dengan iman dan ikhlas, Tuhan akan mengampuni dosa-dosanya yang terdahulu. (Dalam riwayat lain) la akan keluar dari dosa-dosanya seperti ketika ia keluar dari perut ibunya.’
Kita menghidupkan roh dengan ilmu-ilmu rabbaniah. Inilah yang kita maksud dengan dimensi intelektual dari keberagamaan kita. Ada ilmu-ilmu yang membantu kita untuk memelihara kesehatan tubuh kita seperti ilmu gizi, kedokteran, ekologi, dan sebagainya. Di samping itu, ada ilmu-ilmu yang menolong kita untuk menyehatkan roh kita: ilmu-ilmu tentang Al-Quran dan Sunnah (syariat), ilmu-ilmu tentang cara mendekatkan diri kita kepada Allah (thariqat), dan ilmu-ilmu berkenaan dengan pengalaman rohaniah (haqiqat).
Seperti tubuh, roh yang tidak diperhatikan dan dipelihara, roh yang kekurangan makanan akan menjadi roh yang lemah, sakit-sakitan, dan akan dikuasai setan. Roh yang sakit tampak dalam gejala-gejala seperti kegelisahan, keresahan, kebingungan, hidup yang tidak bermakna, hidup tanpa tujuan, kosongan eksistensial (existential vacuum). Pendeknya, roh yang sakit tampak dalam hidup yang tidak tentram. Al-Quran melukiskannya, ‘Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit dan kami menghimpunkannya pada Hari Kiamat dalam keadaan buta.” (QS. Thaha 124); “Barangsiapa yang Allah menghendaki akan diberikan kepadanya pet-unjuk, niscaya dia melapangkan dadanya untuk Islam. Dan barangsiapa dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki ke langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman.’ (QS. Al-An’am 120).
Keindahan Roh
Seperti tubuh, arwah mempunyai rupa yang bermacam-macam: buruk atau indah; juga mempunyai bau yang berbeda: busuk atau harum. Rupa roh jauh lebih beragam dari rupa tubuh. Berkenaan dengan wajah lahiriah, kita dapat saja menyebut wajahnya mirip binatang, tapi pasti ia bukan binatang. Roh dapat betul-betul berupa binatang -babi atau kera. Tuhan berkata, ‘Katakanlah: apakah akan Aku beritakan kepadamu tentang orang-orang yang lebih buruk kedudukannya di sisi Allah, yaitu orang-orang yang dikutuki dan dimurkai Allah, di antara mereka ada yang dijadikan kera dan babi dan penyembah Thagut? Mereka itu lebih buruk tempatnya dan lebih tersesat dari jalan yang lurus. (Al-Maidah 60)
Al-Ghazali menulis: ‘Al-Khuluq dan Al-Khalq kedua-duanya digunakan. Misalnya si Fulan mempunyai khuluq dan khalq yang indah -yakni indah lahir dan batin. Yang dimaksud dengan khalq adalah bentuk lahir, yang dimaksud dengan khuluq adalah bentuk batin. Karena manusia terdiri dari tubuh yang mencerap dengan mata lahir dan roh yang mencerap dengan mata batin. Keduanya mempunyai rupa dan bentuk baik jelek maupun indah. Roh yang mencerap dengan mata batin memiliki kemampuan yang lebih besar dari tubuh yang mencerap dengan mata lahir. Karena itulah Allah memuliakan roh dengan menisbahkan kepada diri-Nya. Ia bersabda, ‘Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat, Aku menjadikan manusia dan’ tanah. Maka apabila telah kusempurna kan kejadiannya dan kutiupkan kepadanya rohku; maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya.’(QS. Shad 71-72). Allah menunjukkan bahwa jasad berasal dari tanah dan roh dari Tuhan semesta alam. (Ihya Ulum Al-Din, 3:58).
Khuluq -dalam bahasa Arab- berarti akhlak. Roh kita menjadi indah dengan akhlak yang baik dan menjadi buruk dengan akhlak yang buruk. Dalam teori akhlak dari Al-Ghazali, orang yang selalu mengikuti hawa nafsunya, akan memiliki roh yang berbentuk babi; orang yang pendengki dan pendendam akan memiliki roh yang berbentuk binatang buas; orang yang selalu mencari dalih buat membenarkan kemaksiatannya akan mempunyai roh yang berbentuk setan (monster) dan seterusnya.
Ketika turun ke bumi, karena berasal dari Mahasuci, roh kita dalam keadaan suci. Ketika kita kembali kepadanya, roh kita datang dalam bentuk bermacam-macam. Ketika pohon pisang lahir ke dunia, ia lahir sebagai pohon pisang. Ketika mati, ia kembali sebagai pohon pisang lagi. Ketika manusia lahir, ia lahir sebagai manusia. Ketika mati, ia kembali kepada Tuhan dalam berbagai bentuk, tidak hanya dalam bentuk manusia saja. Ia dapat kembali dalam bentuk binatang, setan, atau cahaya.
Walhasil, untuk memperindah bentuk roh kita, kita harus melatihkan akhlak yang baik. Meningkatkan kualitas spiritual, berarti mernperindah akhlak kita. Kita menyimpulkan prinsip ini dalam doa ketika bercermin. “Allahumma kama ahsanta khalqi fa hassin khuluqi.’ (Ya Allah, sebagaimana Engkau indahkan tubuhku, indahkan juga akhlakku).
Roh dalam Maut
Kita kutipkan di sini hadits yang panjang;
“Kami sedang mengantarkan jenazah di Baqi. Kemudian datanglah Nabi dan duduk bersama kami di dekat jenazah. Kami tundukkan kepala kami seakan-akan burung hinggap di atasnya. Ia berkata: Aku berlindung dari siksa kubur, 3X. Sesungguhnya manusia mukmin ketika hendak memasuki akhirat dan meninggalkan dunia, turunlah malaikat kepadanya dengan wajah yang bersinar seperti cahaya matahari. Mereka duduk di dekat rnayit sepanjang mata memandang. Lalu datanglah malakal maut dan duduk di dekat kepalanya dan berkata: Hai roh yang baik, keluarlah menuju ampunan Allah dan keridhaannya. Maka keluarlah roh itu mengalir seperti rnengalirnya tetesan air dari mulut cerek. Malaikat maut mengambilnya. Apabila ia sudah mengambilnya, ia tidak membiarkannya berada di tangannya sekejap mata pun sampai ia menyimpannya di dalam kafan. Dari roh itu keluarlah bau harum semerbak memenuhi permukaan bumi. Para malaikat naik membawa roh itu. Setiap kali mereka rnelewati kelompok malaikat yang lain, mereka ditanya, ‘Siapa roh yang baik ini?’ Mereka menyebut Fulan bin Fulan dengan nama-nama yang indah yang diperolehnya di dunia. Ketika sampai di langit dunia, dibukakanlah pintu baginya. Pada setiap langit, malaikat mengantarkannya sampai ke langit berikutnya dan seterusnya sampai ke Allah Ta’ala.
Allah berfirman: ‘Tuliskan kitab hamba-Ku di tempat yang tinggi. Kembalikan dia ke bumi karena aku menciptakannya dari bumi, mengembalikannya ke bumi, dan mengeluarkannya dari bumi sekali lagi. Lalu rohnya dikembalikan ke jasadnya. Dua malaikat datang dan duduk bersamanya seraya berkata: Siapa Tuhanmu? Ia berkata: Tuhanku Allah. Apa agamamu? Agamaku Islam. Siapa laki-laki yang diutus kepadamu? Rasulullah. Darimana kamu mengetahui hal ini? Aku membaca Kitabullah, beriman kepadanya, dan membenarkannya. Seorang penyeru berseru dari langit: Benar hambaku. Hamparkan baginya tikar dari surga. Bukakan baginya pintu dari surga. Lalu angin dan semerbak surga datang kepadanya. Kuburan dilegakan seluas pandangan mata. Seseorang yang berwajah cantik datang kepadanya dengan baju yang indah dan bau yang harum. Ia berkata: Bergembiralah dengan apa-apa yang akan membahagiakan kamu. Inilah hari yang dijanjikan kepadamu. Mayit bertanya: siapakah kamu? Wajahmu wajah yang membawa kebaikan. Ia berkata: Saya. amal shalehmu. Ia berkata: Tuhanku, tegakkanlah hari kiamat supaya aku kembali kepada keluargaku dan kekayaanku.
Bila seorang kafir meninggalkan dunia dan memasuki akhirat, dari langit turunlah mialaikat berwajah buruk dan membawa kain yang buruk. Mereka duduk di dekat mayit sepanjang mata memandang. Lalu datanglah malakal maut dan duduk di dekat kepalanya dan berkata: Hai roh yang buruk, keluarlah menuju kemurkaan Allah dan kemarahan-Nya.. Malaikat maut mencabut nyawanya seperti sisir besi mencabuti bulu yang basah. Mailakat maut mengambilnya. Apabila ia sudah mengarnbilnya, ia tidak membiarkannya berada di tangannya sekejap mata pun sampai ia menyimpannya di dalam kain buruk itu. Dari roh itu keluar bau yang lebih busuk dari bau bangkai dan memenuhi permukaan bumi. Para malaikat naik mernbawa roh itu. Setiap kali mereka melewati kelompok malaikat yang lain mereka ditanya. “Siapa roh yang buruk ini”? Mereka menjawab; Fulan bin Fulan dan menyebutnya dengan nama-nama yang buruk yang diperolehnya dari dunia. Ketika ia sampai ke langit dunia, ia minta dibukakan pintu langit, tetapi tidak dibukakan kepadanya. Kemudian. Rasulullah saw membaca ayat Al-Quran, “Sesingguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat kami dan menyombongkan diri terhadapnya, sekali-kali tidak akan dibukakan kepada mereka pintu-pintu langit dan tidak pula mereka masuk surga, seperti tidak mungkinnya unta masuk ke lubang jarum. (QS. Al-A’raf 40)
Allah berfirman, ‘Tuliskan kitabnya di bumi yang paling rendah.’ Maka dilemparkanlah rohnya. Kemudian Nabi membaca ayat Al-Quran, ‘Dan barangsiapa mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka adalah ia seolah-olah jatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh. (QS. AI-Haj 31) Lalu rohnya dikembalikan ke jasadnya. Dua malaikat datang dan duduk bersamanya, seraya berkata: Siapa Tuhanmu? Ia berkata: Ah, aku tidak tahu. Seorang penyeru berteriak dari langit: Bohong hambaku. Hamparkan kepadanya tikar dari api neraka. Bukakan baginya pintu neraka. Panas dan keringnya neraka mendatanginya. Kuburannya disempitkan sampai pecah tulang-tulangnya. Seseorang yang berwajah buruk, berpakaian buruk, berbau busuk datang kepadanya dan berkata: Terimalah berita yang menyusahkan kamu. Inilah hari yang telah dijanjikan kepadamu. Mayit bertanya, ‘Siapakah kamu? Wajahmu wajah yang membawa keburukan.’ Ia menjawab, ‘Aku amalmu yang buruk.’ Mayit itu berkata: Tuhanku jangan tegakkan hari kiamat. (Ibn Qayyim Al-Jawziyyah, Al-Roh hal 44-45).
Wallahu’alambishawab
Oleh : Prof.Dr.KH. Jalaluddin Rakhmat
Sumber :