Rabu, 27 Oktober 2010

Muslim Inggris Sukses Gelar Acara “Global Peace Unity”


Selain gerakan amal, acara ditujukan untuk menjambatani hubungan antara Muslim dan non-Muslim
Hidayatullah.com--Penyelenggaraan konferensi raksasa yang kelima,”Global Peace Unity Event” akhirnya sukses menyelenggarakan acaranya. Berkat kerja keras brother Mohammed Ali bersama timnya dari Islam Chanel, London, United Kingdom (UK) acara ini digelar pada tanggal 23-24 Oktober 2010 di ExCell, London Timur dibuka dari jam 10 pagi hingga 10 malam.
Acara ini dipersembahkan bagi komunitas Muslim dan non-Muslim dan semua agama dan golongan walau pengunjung 90% adalah warga Muslim, yang setiap harinya dikunjungi mulai dari 70 hingga 100 ribu orang.
Tujuan utamanya untuk memberikan informasi, awarness tentang Islam sekaligus untuk menjambatani hubungan antara Muslim dan non-Muslim.
Selain itu membentuk jembatan saling pengertian dan kesadaran antara masyarakat dan mendidik Muslim dan Non-Muslim tentang Islam.
Selain itu, acara besar ini ditujukan agar warga Muslim berintergrasi dengan sesama Muslim sendiri yang begitu beragam baik pemahaman juga dengan warga non-Muslim, mencoba meluruskan salah interpreatsi dan konsepsi serta isu-isu terakhir tentang istilah-istilah “ekstrimisme, terorisme” dll-nya.
Aula yang maha besar, mampu menampung hingga 40 ribu lebih yang menghadirkan pembicara yang dari seluruh penjuru dunia. Diantara dari Australia, Amerika, Kanada, Eropa, Asia, dan jazirah Arab dan Inggris sendiri.
Para pembicara terdiri dari tokoh agama Islam, Katolik, Protestan, Budha dan Yahudi. Juga politisi Inggris tak lupa ikut menyampaikan sambutannya.
Meski acara mirip lomba pidato, namun sambutan audience luar biasa diiring takbir yang begitu menggema memenuhi aula besar itu.
Hadir beberapa tokoh wanita seperti; Sarah Joseph dan Salma Yaqoob dari Birmingham. Sayangnya Baroness, Muslimah wakil dari Partai Konservative dilarang datang dan menyisakan kontrofersi berbagai pendapat.
Datang pula, cucu Hasan al Banna, Tariq Ramadhan. Dalam ceramahnya, Tariq menyampaikan agar umat Islam Inggris tidak bersikap rasis dan mengedepankan tradisi. Ia juga menganjurkan agar Muslim menunjukan diri sebagai warga yang baik.
Tak kalah sibuknya 5 besar charity amal seperti Islamic Relief, Muslim Aid, Muslim Hands, Interpal, Islamic Charity, Muslim Charity ikut hadir dan mempromosikan dirinya dengan merekrut puluhan relawan dengan berbagai symbol dan logo lewat t-shirt dan tentunya ember untuk meraup uang receh atau besar sebanyak mungkin.
Tak urung, acara ini mampu membuat para peserta mengeluarkan koceknya untuk amal.
Ajmal Masroor, misalnya, lelaki asal Bangladesh, imam merangkap politisi dan penyiar di Inggris, mampu meraup uang yang mampu digunakan untuk menyumbang 80 rumah di sebuah desa di Pakistan yang terkena musibah banjir.
Bahkan yang mengagumkan, ada seseorang yang tergugah untuk menyerah uang nya sebesar £15,000, setara untuk membangun 10 rumah untuk satu kelurga yang malang
Saya bertemu dengan berbagai macam keyakinan dan kepercayaan termasuk salah seorang pengunjung yang sedang melakukan penelitian tentang Islam.
Sambil melakukan reportase, saya sempat mampir pada stand ‘NATUREI Karta International’, organisisai Yahudi Orthodok yang banyak dipadati pengunjung.
“Whats the hell are doing here...,” ujar seorang pengunjung mengomentari stan yang banyak dikunjungi orang ini.
Hiburan Nasyid
Yang menarik, diantara serentetan acara, ada selingan penyanyi nasyid dari Eropa dan Amerika dengan gaya Rapp dari kelompok Rapp yang digandrungi remaja dan kalangan muda Muslim Inggris dan Eropa.
Penyanyi nasyid asal Qatar, Ahmad Bukhatir dengan pakaian khas nya, memamerkan kebolehannya memuja kebesaran Allah serta salawat untuk Rasulullah melalui suaranya yang amat melodis, mendayu dan penuh pesona.
Diluar dugaan, pengunjung makin gemuruh ketika seseorang yang baru saja menggegerkan dunia tampil ke depan panggung. Namanya, Lauren Booth, adik ipar Tony Blair, yang baru saja masuk Islam kurang lebih 6 pekan ini.
“My name is Laureen Booth and I am Muslim,” ujarnya. Tiba-tiba, ia mendekat ke loudspeaker’ dan berucap, ’’Takbir...Takbir.. Takbir,” teriaknya. Karuan saja audiance membalas secara histeris “Allah Akbar..Allah Akbar.”
Pengunjung non-Muslim juga betul-betul menunjukan rasa minat yang besar tentang Islam. Apalagi stand da’wah dari WAMY dan Institusi da’wah lainnya yang begitu menjamur menyediakan jasa dan literature yang lengkap tentang Islam dengan kemasan yang bagus semunya gratis diberikan kepada pengunjung.
Akhirnya, even ini ditutup pada jam 10 malam waktu Inggris, dengan gema Takbir membahana dengan rasa bahagia. [Nizma Agustjik, dari London/hidayatullah.com]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Halaman Ke