Sabtu, 18 September 2010

Iman Islam Ihsan Bag 16 [ Habis ]


16. Perbandingan Agama Yahudi, Kristen, dan Islam


Agama Samawi ada 3, yaitu Yahudi, Kristen, dan Islam. Ketiga
agama ini mempunyai beberapa kesamaan seperti percaya
Adam adalah manusia pertama dan nenek moyang seluruh
manusia, Ibrahim adalah seorang Nabi, dan kitab suci Taurat
sebagai wahyu Allah. Meski demikian ada juga perbedaan
yang beberapa di antaranya sangat mendasar.

Yahudi adalah agama tribal/kesukuan yang hanya bisa dianut
oleh bangsa Yahudi. Agama ini tidak bisa disebarkan ke luar
dari suku Yahudi. Oleh karena itu jumlahnya tidak berkembang.
Hanya sekitar 14 juta pemeluknya di seluruh dunia. Sementara
agama Kristen dan Islam karena disebarkan ke seluruh
manusia dipeluk oleh milyaran pengikutnya.


a. Ketuhanan


Yahudi dan Islam yakin bahwa Tuhan itu Satu. Tuhan Yahudi
disebut Yahweh yang merupakan bentuk ketiga tunggal ”Dia
adalah” (He who is). Ada pun Tuhan dalam Islam disebut Allah
yang merupakan bentuk tunggal dan tertentu dari Ilah
(Sembahan/Tuhan). Dalam Al Qur’an surat Al Ikhlas dijelaskan
tentang keEsaan Tuhan:


Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa, Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia". [Al Ikhlas:1-4]


Sebetulnya dalam Alkitab keEsaan Tuhan juga dijelaskan
dalam 10 Perintah Tuhan yang ada di Exodus 20:

Lalu Allah mengucapkan segala firman ini:
"Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari
tanah Mesir, dari tempat perbudakan. Jangan ada padamu
allah lain di hadapan-Ku. [Exodus 20:1-3]

Tapi meski dalam Yahudi dan juga Islam Tuhan itu adalah Satu
termasuk zatNya, namun dalam agama Kristen ada doktrin
Trinitas yang menyatakan bahwa Tuhan terdiri dari 3 oknum
(person) yaitu Bapak, Anak, dan Roh Kudus yang
diformulasikan pada abad ke 4 M oleh Saint Augustine. Dalam
konsep Trinitas disebut Satu itu Tiga dan Tiga itu Satu.

Berbeda dengan Al Qur’an surat Al Ikhlas yang menyatakan
Tuhan tidak beranak atau diperanakkan (berbapak) di Alkitab
disebut:

Allah, yaitu Bapa dari Yesus, Tuhan kita, yang terpuji
sampai selama-lamanya, tahu, bahwa aku tidak berdusta”
[2 Corinthian 11:31]
Terpujilah Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, Bapa
yang penuh belas kasihan dan Allah sumber segala
penghiburan [2 Corinthian 1:3]

Di ayat di atas jelas disebut Allah adalah Bapa dari Tuhan
Yesus. Sebaliknya dalam Islam diajarkan Monoteisme yang
mutlak/Tauhid bahwa Allah itu satu dan tidak punya anak atau
pun sekutu:


“Dan katakanlah: "Segala puji bagi Allah Yang tidak mempunyai anak dan tidak mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya dan Dia bukan pula hina yang memerlukan penolong dan agungkanlah Dia dengan pengagungan yang sebesar-besarnya.” [Al Israa:111]


Maha Suci Allah dari mempunyai anak dan sekutu.


“Allah sekali-kali tidak mempunyai anak, dan sekali-kali tidak ada tuhan (yang lain) beserta-Nya, kalau ada tuhan beserta-Nya, masing-masing tuhan itu akan membawa makhluk yang diciptakannya, dan sebagian dari tuhan-tuhan itu akan mengalahkan sebagian yang lain. Maha Suci Allah dari apa yang mereka sifatkan itu,” [Al Mu’minuun:91]

b. Masalah Isa/Yesus

Kaum Yahudi tidak mengakui Yesus baik sebagai Tuhan atau
pun sebagai Rasul. Bahkan mereka berusaha membunuh
Yesus karena dianggap menyesatkan banyak orang.

Sebaliknya kaum Kristen menganggap Yesus adalah Tuhan:
Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah, dan
persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian [2 Corinthian
13:14]

Islam menganggap Yesus bukan Tuhan, tapi hanya
manusia biasa yang diangkat menjadi Nabi:


”Dan ketika Allah berfirman: "Hai Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia: "Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah?." Isa menjawab: "Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku. Jika aku pernah mengatakan maka tentulah Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang ghaib-ghaib." [Al Maa’idah:116]


Menurut Islam Isa adalah Nabi yang menyeru manusia kepada Tauhid, yaitu menyembah hanya Satu Tuhan:

”Aku (Isa) tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku yaitu: "Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu", dan adalah aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada di antara mereka. Maka setelah Engkau wafatkan aku, Engkau-lah yang mengawasi mereka. Dan Engkau adalah Maha Menyaksikan atas segala sesuatu.” [Al Maa’idah:117]

c. Masalah Orang Tua Isa/Yesus

Sebagaimana ayat-ayat Alkitab di atas, agama Kristen
menganggap bahwa Yesus adalah anak Tuhan / Anak Allah.
Inilah permulaan Injil tentang Yesus Kristus, Anak
Allah.[Markus 1:1]

Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang
Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-
Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya [Lukas 1:32]

Meski demikian, pada Injil Matius 1:16-18 disebut bahwa Bapak
Yesus adalah Yusuf meski Yesus lahir dari Perawan Maria
sebelum menikah dengan Yusuf:

Yakub memperanakkan Yusuf suami Maria, yang melahirkan
Yesus yang disebut Kristus.
Jadi seluruhnya ada: empat belas keturunan dari Abraham
sampai Daud, empat belas keturunan dari Daud sampai
pembuangan ke Babel, dan empat belas keturunan dari
pembuangan ke Babel sampai Kristus.
Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu
Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia
mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai
suami isteri. [Matius 1:16-18]

Silsilah Yesus akhirnya mengikuti silsilah Yusuf. Bukan
Maria.

Di ayat lain dijelaskan Yesus anak Daud, anak Abraham:
Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham.
[Matius 1:1]

Yesus Anak Manusia:
Karena Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat."
[Matius 12:8]

Menurut Islam, Yesus adalah anak Maria / Maryam. Bukan
anak Tuhan atau Yusuf:


“Al Masih putera Maryam itu hanyalah seorang Rasul yang sesungguhnya telah berlalu sebelumnya beberapa rasul, dan ibunya seorang yang sangat benar, kedua-duanya biasa memakan makanan seperti manusia lainnya. Perhatikan bagaimana Kami menjelaskan kepada mereka tanda-tanda kekuasaan Kami, kemudian perhatikanlah bagaimana mereka berpaling. [Al Maa’idah:75]


d. Kekuasaan Allah


Di Alkitab, Genesis 32:24-28 disebutkan Yakub berkelahi
melawan Allah sejak malam hingga fajar menyingsing. Karena
Allah tak dapat mengalahkan Yakub, maka Allah memukul
sendi pangkal paha Yakub dan berkata bahwa Yakub telah
melawan Allah dan Manusia dan Yakub menang. Adakah ini
artinya Allah kalah melawan Yakub?:


Lalu tinggallah Yakub seorang diri. Dan seorang laki-laki
bergulat dengan dia sampai fajar menyingsing.
Ketika orang itu melihat, bahwa ia tidak dapat
mengalahkannya, ia memukul sendi pangkal paha Yakub,
sehingga sendi pangkal paha itu terpelecok, ketika ia bergulat
dengan orang itu.
Lalu kata orang itu: "Biarkanlah aku pergi, karena fajar telah
menyingsing." Sahut Yakub: "Aku tidak akan membiarkan
engkau pergi, jika engkau tidak memberkati aku."

Bertanyalah orang itu kepadanya: "Siapakah namamu?"
Sahutnya: "Yakub."
Lalu kata orang itu: "Namamu tidak akan disebutkan lagi
Yakub, tetapi Israel, sebab engkau telah bergumul melawan
Allah dan manusia, dan engkau menang." [Genesis 32:24-
28]

Dalam Injil Matius diceritakan bagaimana Tuhan Yesus
ditangkap, diludahi, dan dipukul oleh manusia:

27:27 Kemudian serdadu-serdadu wali negeri membawa Yesus
ke gedung pengadilan, lalu memanggil seluruh pasukan
berkumpul sekeliling Yesus.

28 Mereka menanggalkan pakaian-Nya dan mengenakan
jubah ungu kepada-Nya.

29 Mereka menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya
di atas kepala-Nya, lalu memberikan Dia sebatang buluh di
tangan kanan-Nya. Kemudian mereka berlutut di hadapan-
Nya dan mengolok-olokkan Dia, katanya: "Salam, hai Raja
orang Yahudi!"

30 Mereka meludahi-Nya dan mengambil buluh itu dan
memukulkannya ke kepala-Nya.

31 Sesudah mengolok-olokkan Dia mereka menanggalkan
jubah itu dari pada-Nya dan mengenakan pula pakaian-Nya
kepada-Nya. Kemudian mereka membawa Dia ke luar untuk
disalibkan.[Matius 27:27-31]


Dalam Islam disebut bahwa jangankan seorang Yakub. Seluruh
manusia pun Allah yang Maha Kuasa dapat memusnahkan
dengan mudah!


“Jika Dia menghendaki, niscaya Dia memusnahkan kamu dan mendatangkan makhluk yang baru (untuk menggantikan kamu). Yang demikian itu sekali-kali tidak sulit bagi Allah.” [Faathir:16-17]

“Dan Tuhanmu Maha Kaya lagi mempunyai rahmat. Jika Dia menghendaki niscaya Dia memusnahkan kamu dan menggantimu dengan siapa yang dikehendaki-Nya setelah kamu (musnah), sebagaimana Dia telah menjadikan kamu dari keturunan orang-orang lain. “ [Al An’aam:133]


e. Kemandirian Tuhan


Dalam Injil Matius diceritakan bagaimana Yesus mengeluh
dengan suara nyaring: “Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau
meninggalkan Aku?:

Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring:
"Eli, Eli, lama sabakhtani?" Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku,
mengapa Engkau meninggalkan Aku? [Matius 27:46]

Dalam Al Qur’an dijelaskan Allah bukanlah orang yang hina
yang perlu penolong:


Dan katakanlah: "Segala puji bagi Allah Yang tidak mempunyai anak dan tidak mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya dan Dia bukan pula hina yang memerlukan penolong dan agungkanlah Dia dengan pengagungan yang sebesarbesarnya. “ [Al Israa’:111]


f. Sifat Maha Tahu Tuhan


Dalam Alkitab, Injil Markus 11:12-13 diceritakan Tuhan Yesus
yang merasa lapar ternyata tidak tahu kalau pohon Ara tidak
berbuah karena memang bukan musimnya:

11:12 Keesokan harinya sesudah Yesus dan kedua belas
murid-Nya meninggalkan Betania, Yesus merasa lapar. 13 Dan
dari jauh Ia melihat pohon ara yang sudah berdaun. Ia
mendekatinya untuk melihat kalau-kalau Ia mendapat apaapa
pada pohon itu. Tetapi waktu Ia tiba di situ, Ia tidak
mendapat apa-apa selain daun-daun saja, sebab memang
bukan musim buah ara. [Markus 11:12-13]


Dalam Islam, disebut bahwa Allah itu Maha Tahu. Bahkan tak
ada sehelai daun pun yang jatuh ke bumi tanpa diketahuiNya:


“Dan pada sisi Allah-lah kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)" [Al An’aam:59]

g. Tidurkah Tuhan?


Dalam Injil Matius 8:24 diceritakan Yesus tidur:
Sekonyong-konyong mengamuklah angin ribut di danau itu,
sehingga perahu itu ditimbus gelombang, tetapi Yesus tidur.
[Matius 8:24]


Menurut Islam, Tuhan Maha Kuasa. Tidak pernah mengantuk
dan juga tidak pernah tidur:


“Allah, tidak ada Tuhan selain Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya; tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.” [Al Baqarah:255]


h. Larangan Membuat Patung


Dalam 10 Perintah Tuhan di Exodus 20:4-5 Allah melarang
manusia membuat patung apa pun:


20:4 Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai
apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di
bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. 5
Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah
kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang
cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak
anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari
orang-orang yang membenci Aku [Exodus 20:4-5]


Namun saat ini ummat Kristen membuat banyak patung Yesus
dan Bunda Maria yang ditaruh di berbagai tempat terutama di
Gereja.


Dalam Islam dilarang membuat patung apalagi menaruhnya di
tempat ibadah.


Aisyah r.a. berkata, "Ketika Nabi sakit, ada sebagian di antara
istri beliau menyebut-nyebut perihal gereja yang pernah
mereka lihat di negeri Habasyah yang diberi nama gereja
Mariyah. Ummu Salamah dan Ummu Habibah pernah datang
ke negeri Habasyah. Kemudian mereka menceritakan
keindahannya dan beberapa patung yang ada di gereja itu.
Setelah mendengar uraian itu, beliau mengangkat kepalanya,
lalu bersabda, "Sesungguhnya mereka itu, jika ada orang yang
saleh di antara mereka meninggal dunia, mereka mendirikan
tempat ibadah di atas kuburnya. Lalu, mereka membuat
berbagai patung di dalam tempat ibadah itu. Mereka adalah
seburuk-buruk makhluk di sisi Allah pada hari kiamat." [HR
Bukhari]


i. Kitab Suci


Kitab Suci Yahudi meski juga dikutip sebagai Perjanjian Lama
oleh kaum Kristen tetap ada beberapa perbedaan mendasar.
Selain itu bahasa Kitab Suci Yahudi sebagian besar bahasa
Ibrani dengan sedikit Aramaic. Sementara Perjanjian Lama
Kristen dalam bahasa Yunani kuno. Ada tambahan 7 buku
yang aslinya dalam bahasa Yunani di Perjanjian Lama Kristen.
Ada pun Injil yang resmi ada 4 versi yang berbeda. Masingmasing
ditulis oleh Markus, Mathius, Lukas, dan Yohanes.
Penulisan dilakukan sekitar tahun 70 hingga 100 Masehi
sekitar 40 tahun setelah Yesus wafat (diperkirakan tahun 29
M).

Sebagai contoh Lukas menulis Injil yang ditujukan kepada
seseorang yang disebut Teofilus:

1:1 Teofilus yang mulia, Banyak orang telah berusaha
menyusun suatu berita tentang peristiwa-peristiwa yang
telah terjadi di antara kita, 2 seperti yang disampaikan
kepada kita oleh mereka, yang dari semula adalah saksi
mata dan pelayan Firman. 3 Karena itu, setelah aku
menyelidiki segala peristiwa itu dengan seksama dari asal
mulanya, aku mengambil keputusan untuk
membukukannya dengan teratur bagimu, 4 supaya engkau
dapat mengetahui, bahwa segala sesuatu yang diajarkan
kepadamu sungguh benar. [Lukas 1:1-4]


Lukas kadang hanya mengira-ngira seperti Yesus umurnya
kira-kira 30 tahun ketika memulai pekerjaanNya serta memakai
kata “Anggapan Orang”:

Ketika Yesus memulai pekerjaan-Nya, Ia berumur kira-kira
tiga puluh tahun dan menurut anggapan orang, Ia adalah
anak Yusuf, anak Eli, [Lukas 3:23]

Jika bahasa Yesus adalah bahasa Aramaic, bahasa Perjanjian
Baru aslinya adalah bahasa Yunani.

Sebaliknya Al Qur’an hanya ada satu versi yang dihafal oleh
banyak orang dan masih murni dalam bahasa Arab sesuai
bahasa Nabi Muhammad. Kalau bukan dalam bahasa Arab itu
tak lebih dari terjemahan saja. Bukan Al Qur’an:


“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya Al Quran pada malam kemuliaan” [Al Qadr:1]


“Kitab[ Al Quran ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa” [Al Baqarah:2]


Al Qur’an diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad. Oleh Nabi
Muhammad disampaikan ke pengikutnya. Para pengikutnya
ada yang menghafal, ada pula yang menulis di berbagai media
(daun, tulang, kulit kambing/onta, dsb). Oleh pengikutnya Abu
Bakar kemudian Al Qur’an dijadikan satu. Kemudian oleh
sahabat Nabi Usman dijadikan satu buku berikut diberi tanda
tulisan (panjang pendek, dsb) sehingga pengucapannya sesuai
dengan aturan Bahasa Arab yang standar.


j. Kewajiban Sunat Bagi Pria


Dalam ajaran Yahudi dan Islam, sunat bagi pria diwajibkan. Ini
sejalan dengan Alkitab:

GEN 17:10 Inilah perjanjian-Ku, yang harus kamu pegang,
perjanjian antara Aku dan kamu serta keturunanmu, yaitu
setiap laki-laki di antara kamu harus disunat; 11 haruslah
dikerat kulit khatanmu dan itulah akan menjadi tanda perjanjian
antara Aku dan kamu. 12 Anak yang berumur delapan hari
haruslah disunat, yakni setiap laki-laki di antara kamu, turuntemurun:
baik yang lahir di rumahmu, maupun yang dibeli
dengan uang dari salah seorang asing, tetapi tidak termasuk
keturunanmu.13 Orang yang lahir di rumahmu dan orang yang
engkau beli dengan uang harus disunat; maka dalam
dagingmulah perjanjian-Ku itu menjadi perjanjian yang kekal.
14 Dan orang yang tidak disunat, yakni laki-laki yang tidak
dikerat kulit khatannya, maka orang itu harus dilenyapkan dari
antara orang-orang sebangsanya: ia telah mengingkari
perjanjian-Ku." [Genesis 17:10-14]


Orang yang tidak bersunat sama dengan najis (Isaiah) karena
air kencingnya tetap tersimpan di sela-sela kulit kemaluan:

IS 52:1 Terjagalah, terjagalah! Kenakanlah kekuatanmu seperti
pakaian, hai Sion! Kenakanlah pakaian kehormatanmu, hai
Yerusalem, kota yang kudus! Sebab tidak seorangpun yang
tak bersunat atau yang najis akan masuk lagi ke dalammu.

Namun orang-orang Kristen tidak melakukan itu karena
menurut Paulus dalam Perjanjian Baru hukum itu dihapuskan
(Meski di Genesis 17:13 dinyatakan itu perjanjian yang kekal):

ROM 2:25 Sunat memang ada gunanya, jika engkau mentaati
hukum Taurat; tetapi jika engkau melanggar hukum Taurat,
maka sunatmu tidak ada lagi gunanya. 26 Jadi jika orang yang
tak bersunat memperhatikan tuntutan-tuntutan hukum Taurat,
tidakkah ia dianggap sama dengan orang yang telah disunat?

27 Jika demikian, maka orang yang tak bersunat, tetapi yang
melakukan hukum Taurat, akan menghakimi kamu yang
mempunyai hukum tertulis dan sunat, tetapi yang melanggar
hukum Taurat. 28 Sebab yang disebut Yahudi bukanlah orang
yang lahiriah Yahudi, dan yang disebut sunat, bukanlah sunat
yang dilangsungkan secara lahiriah.

29 Tetapi orang Yahudi sejati ialah dia yang tidak nampak
keyahudiannya dan sunat ialah sunat di dalam hati, secara
rohani, bukan secara hurufiah. Maka pujian baginya datang
bukan dari manusia, melainkan dari Allah.
3:1 Jika demikian, apakah kelebihan orang Yahudi dan apakah
gunanya sunat? [Roman 2:25-29 – 3:1]


k. Larangan Memakan Daging Babi


Dalam ajaran Yahudi dan Islam diharamkan memakan daging
babi. Ini sesuai dengan Alkitab Levi dan Deuteronomy 14:8:

LEV 11:7 Demikian juga babi hutan, karena memang berkuku
belah, yaitu kukunya bersela panjang, tetapi tidak memamah
biak; haram itu bagimu. 8 Daging binatang-binatang itu
janganlah kamu makan dan bangkainya janganlah kamu
sentuh; haram semuanya itu bagimu. [Levi 11:7-8]

Dalam Al Qur’an juga dilarang:


“Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang ketika disembelih disebut nama selain Allah” [Al Baqarah:173]


Tapi saat ini babi adalah makanan yang umum di kalangan
Kristen.


l. Dosa Asal / Warisan


Dalam Kristen dikenal doktrin Dosa Asal / Dosa Warisan
(Original Sin). Karena Adam telah berdosa memakan buah
terlarang, maka semua manusia keturunannya turut berdosa.
Untuk itulah Yesus turun guna menebus dosa manusia.

Dalam Exodus 20:5 dijelaskan Allah membalas kesalahan
Bapa hingga kepada keturunannya:

“Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah
kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang
cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada
anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat
dari orang-orang yang membenci Aku” [Exodus 20:5]

Dalam Islam, setiap orang hanya memikul dosa masingmasing:


“Dan tidaklah seorang membuat dosa melainkan kemudharatannya kembali kepada dirinya sendiri; dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain...” [Al An’aam:164]


m. Fitnah atas Nabi Luth (Lot)


Dalam Alkitab, Genesis 19:30-38 diceritakan bahwa Nabi Luth
(Lot) berzinah dengan kedua anak kandungnya (Incest)
sehingga punya anak dari mereka:

GEN 19:30 Pergilah Lot dari Zoar dan ia menetap bersamasama
dengan kedua anaknya perempuan di pegunungan,
sebab ia tidak berani tinggal di Zoar, maka diamlah ia dalam
suatu gua beserta kedua anaknya.
31 Kata kakaknya kepada adiknya: "Ayah kita telah tua, dan
tidak ada laki-laki di negeri ini yang dapat menghampiri kita,
seperti kebiasaan seluruh bumi.32 Marilah kita beri ayah kita
minum anggur, lalu kita tidur dengan dia, supaya kita
menyambung keturunan dari ayah kita."
33 Pada malam itu mereka memberi ayah mereka minum
anggur, lalu masuklah yang lebih tua untuk tidur dengan
ayahnya; dan ayahnya itu tidak mengetahui ketika anaknya
itu tidur dan ketika ia bangun.
34 Keesokan harinya berkatalah kakaknya kepada adiknya:
"Tadi malam aku telah tidur dengan ayah; baiklah malam
ini juga kita beri dia minum anggur; masuklah engkau
untuk tidur dengan dia, supaya kita menyambung keturunan
dari ayah kita."
35 Demikianlah juga pada malam itu mereka memberi ayah
mereka minum anggur, lalu bangunlah yang lebih muda
untuk tidur dengan ayahnya; dan ayahnya itu tidak
mengetahui ketika anaknya itu tidur dan ketika ia bangun.

36 Lalu mengandunglah kedua anak Lot itu dari ayah
mereka. 37 Yang lebih tua melahirkan seorang anak laki-laki,
dan menamainya Moab; dialah bapa orang Moab yang
sekarang. 38 Yang lebih mudapun melahirkan seorang anak
laki-laki, dan menamainya Ben-Ami; dialah bapa bani Amon
yang sekarang.” [Genesis 19:30-38]


Dalam Al Qur’an dijelaskan bahwa Luth adalah benar-benar
seorang Rasul yang bersih dari perbuatan dosa seperti
meminum anggur atau pun berzinah dengan putrinya sendiri:


Sesungguhnya Luth benar-benar salah seorang rasul.” [Ash Shaaffaat:133]


Di Al Qur’an dijelaskan Allah melebihkan derajad Nabi Luth di
atas ummat manusia. Jadi kalau manusia biasa mayoritas tidak
berzinah dengan anak kandungnya, apalagi seorang Nabi
seperti Nabi Luth:


“dan Ismail, Alyasa', Yunus dan Luth. Masing-masing Kami lebihkan derajatnya di atas umat (di masanya)” [Al An’aam:86]


n. Fitnah atas Daud


Dalam Alkitab 2 Samuel 11:2-17 diceritakan bahwa Daud
(yang di Matius 1:1 disebut Bapak Moyang Yesus) berzinah
dengan istri Uria, Batsyeba. Setelah itu Daud
memerintahkan Yoab agar menempatkan Uria di baris
depan pertempuran kemudian mundur meninggalkan Uria
agar terbunuh oleh musuh:

2SAM 11:2 Sekali peristiwa pada waktu petang, ketika Daud
bangun dari tempat pembaringannya, lalu berjalan-jalan di atas
sotoh istana, tampak kepadanya dari atas sotoh itu seorang
perempuan sedang mandi; perempuan itu sangat elok rupanya.
3 Lalu Daud menyuruh orang bertanya tentang perempuan itu
dan orang berkata: "Itu adalah Batsyeba binti Eliam, isteri Uria
orang Het itu."
4 Sesudah itu Daud menyuruh orang mengambil dia.
Perempuan itu datang kepadanya, lalu Daud tidur dengan dia.
Perempuan itu baru selesai membersihkan diri dari
kenajisannya. Kemudian pulanglah perempuan itu ke
rumahnya.” [2 Samuel 11:2-4]

Di Alkitab 2 Samuel 13:11-14 juga diceritakan bahwa anak
Daud, Amnon memperkosa adik kandungnya sendiri
Tamar:

2SAM 13:11 Ketika gadis itu menghidangkannya kepadanya
supaya ia makan, dipegangnyalah gadis itu dan berkata
kepadanya: "Marilah tidur dengan aku, adikku."

12 Tetapi gadis itu berkata kepadanya: "Tidak kakakku, jangan
perkosa aku, sebab orang tidak berlaku seperti itu di Israel.
Janganlah berbuat noda seperti itu.
13 Dan aku, ke manakah kubawa kecemaranku? Dan engkau
ini, engkau akan dianggap sebagai orang yang bebal di Israel.
Oleh sebab itu, berbicaralah dengan raja, sebab ia tidak akan
menolak memberikan aku kepadamu."
14 Tetapi Amnon tidak mau mendengarkan perkataannya, dan
sebab ia lebih kuat dari padanya, diperkosanyalah dia, lalu tidur
dengan dia.” [2 Samuel 13:11-14]

Dalam Al Qur’an fitnah atas Nabi Daud itu dibantah:

“Telah dila'nati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Daud dan Isa putera Maryam. Yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas.” [Al Maa’idah:78]


o. Pelarangan Zina


Dalam menceritakan kisah perzinahan atau pelarangan
zina, Alkitab menjelaskannya secara rinci:

EZEK 23:1 Datanglah firman TUHAN kepadaku:
2 "Hai anak manusia, ada dua orang perempuan, anak dari
satu ibu.

3 Mereka bersundal di Mesir, mereka bersundal pada masa
mudanya; di sana susunya dijamah-jamah dan dada
keperawanannya dipegang-pegang.
4 Nama yang tertua ialah Ohola dan nama adiknya ialah
Oholiba. Mereka Aku punya dan mereka melahirkan anak-anak
lelaki dan perempuan. Mengenai nama-nama mereka, Ohola
ialah Samaria dan Oholiba ialah Yerusalem.
5 Dan Ohola berzinah, sedang ia Aku punya. Ia sangat berahi
kepada kekasih-kekasihnya, kepada orang Asyur, pahlawanpahlawan
perang, 6 berpakaian kain ungu tua, bupati-bupati
dan penguasa-penguasa, semuanya pemuda yang ganteng,
pasukan kuda.
7 Ia melakukan persundalannya dengan mereka, semuanya
orang Asyur pilihan; ia menajiskan dirinya dengan semua
orang, kepada siapa ia berahi dan dengan berhala-berhalanya.
8 Ia tidak meninggalkan persundalannya yang dilakukannya
sejak dari Mesir, sebab pada masa mudanya orang sudah
menidurinya, dan mereka memegang-megang dada
keperawanannya dan mencurahkan persundalan mereka
kepadanya.
9 Oleh sebab itu Aku menyerahkan dia ke dalam tangan
kekasih-kekasihnya, dalam tangan orang Asyur, kepada siapa
ia berahi.
10 Mereka menyingkapkan auratnya, anak-anaknya lelaki dan
perempuan ditangkap dan ia sendiri dibunuh dengan pedang.

Dengan demikian namanya dipercakapkan di antara kaum
perempuan sebab hukuman telah dijatuhkan atasnya.
11 Walaupun hal itu dilihat oleh adiknya, Oholiba, ia lebih
berahi lagi dan persundalannya melebihi lagi dari kakaknya. 12
Ia berahi kepada orang Asyur, kepada bupati-bupati dan
penguasa-penguasan kepada pahlawan-pahlawan perang
yang pakaiannya sangat sempurna, kepada pasukan kuda,
semuanya pemuda yang ganteng.
13 Aku melihat bahwa ia menajiskan diri; kelakuan mereka
berdua adalah sama.
14 Bahkan, ia menambah persundalannya lagi: ia melihat lakilaki
yang terukir pada dinding, gambar orang-orang Kasdim,
diukir dalam warna linggam, 15 pinggangnya diikat dengan ikat
pinggang, kepalanya memakai serban yang berjuntai,
semuanya kelihatan seperti perwira, yang menyerupai orang
Babel dari Kasdim, tanah kelahiran mereka.
16 Segera sesudah kelihatan oleh matanya ia berahi kepada
mereka dan mengirim suruhan kepada mereka ke tanah
Kasdim.
17 Maka orang Babel datang kepadanya menikmati tempat
tidur percintaan dan menajiskan dia dengan persundalan
mereka; sesudah ia menjadi najis oleh mereka, ia meronta dari
mereka.
18 Oleh karena ia melakukan persundalannya dengan terangterangan
dan memperlihatkan sendiri auratnya, maka Aku

menjauhkan diri karena jijik dari padanya, seperti Aku
menjauhkan diri dari adiknya.
19 Ia melakukan lebih banyak lagi persundalannya sambil
teringat kepada masa mudanya, waktu ia bersundal di tanah
Mesir. 20 Ia berahi kepada kawan-kawannya bersundal,
yang auratnya seperti aurat keledai dan zakarnya seperti
zakar kuda.
21 Engkau menginginkan kemesuman masa mudamu,
waktu orang Mesir memegang-megang dadamu dan
menjamah-jamah susu kegadisanmu. [Ezekiel 23:1-21]

Dalam Kidung Agung (Song) gairah seks digambarkan sebagai
berikut:
SONG 7:2 Pusarmu seperti cawan yang bulat, yang tak
kekurangan anggur campur. Perutmu timbunan gandum,
berpagar bunga-bunga bakung.
3 Seperti dua anak rusa buah dadamu, seperti anak kembar
kijang. 4 Lehermu bagaikan menara gading, matamu bagaikan
telaga di Hesybon, dekat pintu gerbang Batrabim; hidungmu
seperti menara di gunung Libanon, yang menghadap ke kota
Damsyik.
5 Kepalamu seperti bukit Karmel, rambut kepalamu merah
lembayung; seorang raja tertawan dalam kepang-kepangnya. 6
Betapa cantik, betapa jelita engkau, hai tercinta di antara
segala yang disenangi.
7 Sosok tubuhmu seumpama pohon korma dan buah
dadamu gugusannya. 8 Kataku: "Aku ingin memanjat
pohon korma itu dan memegang gugusan-gugusannya
Kiranya buah dadamu seperti gugusan anggur dan nafas
hidungmu seperti buah apel.” [Kidung Agung 7:2-8]

Dalam Islam larangan zina dinyatakan secara singkat
dengan tidak menimbulkan birahi bagi pembacanya
sehingga mereka tidak berkeinginan untuk bersetubuh
dengan istrinya, berzina dengan pacarnya, atau melakukan
onani:


“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” [Al Israa’:32]

Bahkan izin bersetubuh di malam bulan puasa pun
disampaikan dengan cara yang tidak vulgar:


“Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu; mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka.” [Al Baqarah:187]

p. Hukum Qishash


Dalam Perjanjian Lama, Exodus 21:11-22:19 dijelaskan
tentang Hukum Qishash yaitu hukuman mati untuk
pembunuh, mata ganti mata, gigi ganti gigi:

"Siapa yang memukul seseorang, sehingga mati, pastilah
ia dihukum mati.” [Exodus 21:12]
EX 21:24 mata ganti mata, gigi ganti gigi, tangan ganti tangan,
kaki ganti kaki, 25 lecur ganti lecur, luka ganti luka, bengkak
ganti bengkak.” [Exodus 21:24-25]

Namun pada Perjanjian Baru hukum itu dihapuskan dan orang
Kristen tidak mengikuti aturan itu lagi.
Dalam Al Qur’an hukum Qishash kembali ditegakkan:
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu
qishaash berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh;
orang merdeka dengan orang merdeka, hamba dengan
hamba, dan wanita dengan wanita...” [Al Baqarah:178]


Hukum Qishash diberlakukan agar orang berpikir panjang
sebelum membunuh orang lain. Seandainya dia membunuh
orang, maka dia dihukum mati sehingga tidak bisa membunuh
lagi. Dengan cara itu dunia jadi lebih aman bagi orang-orang
yang tidak berdosa (bukan pembunuh):

“Dan dalam qishaash ada jaminan kelangsungan hidup bagimu, hai orang-orang yang berakal, supaya kamu bertakwa.” [Al Baqarah:179]

q. Ular atau Iblis yang Menipu Adam dan Hawa?

Dalam Alkitab Genesis 3:1-19 diceritakan bahwa Ular
adalah binatang paling cerdik yang bisa bicara sehingga
bisa menipu manusia: Adam dan Hawa:
GEN 3:1 Adapun ular ialah yang paling cerdik
dari segala binatang di darat yang dijadikan
oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu:
"Tentulah Allah berfirman: Semua
pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya,bukan?"
2 Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: "Buah pohonpohonan
dalam taman ini boleh kami makan, 3 tetapi tentang
buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman:
Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati."
4 Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: "Sekali-kali
kamu tidak akan mati, 5 tetapi Allah mengetahui, bahwa pada
waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu
akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang
jahat."
6 Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk
dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik
hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari
buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada
suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun
memakannya.” [Genesis 3:1-6]

GEN 3:13 Kemudian berfirmanlah TUHAN Allah kepada
perempuan itu: "Apakah yang telah kauperbuat ini?" Jawab
perempuan itu: "Ular itu yang memperdayakan aku, maka
kumakan."
14 Lalu berfirmanlah TUHAN Allah kepada ular itu: "Karena
engkau berbuat demikian, terkutuklah engkau di antara segala
ternak dan di antara segala binatang hutan; dengan perutmulah
engkau akan menjalar dan debu tanahlah akan kaumakan
seumur hidupmu.” [Genesis 3:13-14]

Dalam Al Qur’an dijelaskan bahwa yang menggoda Adam
dan Hawa adalah Setan/Iblis:

Lalu keduanya digelincirkan oleh syaitan dari surga itu dan dikeluarkan dari keadaan semula dan Kami berfirman: "Turunlah kamu! sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan."[Al Baqarah:36]


Jika dalam ajaran Kristen Adam dan Hawa tetap berdosa
dan dosanya diturunkan kepada manusia sebagai Dosa
Asal / Dosa Warisan (Original Sin), dalam Islam disebut
setelah Adam dan Hawa minta ampun dan bertobat, Allah
segera mengampuni mereka dan tidak ada dosa warisan
yang diturunkan kepada anak cucu mereka:

“Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari
Tuhannya, maka Allah menerima taubatnya.

Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” [Al Baqarah:37]


Ummat Yahudi menganggap mereka adalah bangsa pilihan.
Ummat Kristen beranggapan tidak ada keselamatan bagi orang
yang tidak mengakui Yesus sebagai Tuhan sehingga mereka
mengirimkan banyak misionaris/penginjil untuk “menggarami” /
mengkristenkan penduduk dunia. Islam sendiri menyatakan
hanya Islam agama yang diridhai Allah:
“Sesungguhnya agama yang diridhai disisi Allah hanyalah Islam.” [Ali ‘Imran:19]

“Barangsiapa mencari agama selain Islam, maka sekali-kali tidak akan diterima agama itu, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.” [Ali ‘Imran:85]

Itulah beberapa perbedaan antara agama Yahudi, Kristen, dan Islam. Meski masih banyak lagi perbedaannya, namun ummat Islam dianjurkan untuk berhubungan sosial dengan baik selama mereka tidak menyerang/memusuhi ummat Islam. Meski dalam agama tak ada paksaan dalam beragama, namun ummat Islam tidak boleh mencampur-adukkan masalah aqidah/agama. Untukmu agamamu dan untukku agamaku. Demikian ajaran agama kita.

Sumber : Agus Nizami
Email : agusnizami@yahoo.com.sg.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Halaman Ke