Kamis, 16 September 2010
Iman Islam Ihsan Bag 6
6. Siapakah Tuhan Ummat Islam?
Tidak dapat dipungkiri, bahwa sesungguhnya Tuhan itu hanya
satu. Meski demikian, banyak orang yang menyembah Tuhan
yang berbeda-beda. Ada yang menyembah matahari sebagai
Tuhannya. Ada yang menyembah Tuhan Bapak, Tuhan Anak,
dan sebagainya. Ada juga yang hanya menyembah Allah
semata.
Lalu, manakah Tuhan yang benar menurut Islam? Bagaimana
ciri-cirinya? Sesungguhnya, kita tidak mengetahui sedikit pun
tentang Tuhan, meski demikian, dalam Al Qur’an, Tuhan
menjelaskan sifat-sifatnya.
a. Tuhan Pencipta Segalanya
Menurut ajaran Islam, Tuhan adalah pencipta segalanya:
“Allah Pencipta langit dan bumi, dan bila Dia berkehendak
(untuk menciptakan) sesuatu, maka (cukuplah) Dia hanya
mengatakan kepadanya: "Jadilah". Lalu jadilah ia.” [Al
Baqoroh:117]
“Sesungguhnya misal (penciptaan) `Isa di sisi Allah,
adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan
Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya:
"Jadilah" (seorang manusia), maka jadilah dia.” [Ali
Imran:59]
”Katakanlah: "Apakah di antara sekutu-sekutumu ada yang
dapat memulai penciptaan makhluk, kemudian
mengulanginya (menghidupkannya) kembali?" katakanlah:
"Allah-lah yang memulai penciptaan makhluk, kemudian
mengulanginya (menghidupkannya) kembali; maka
bagaimanakah kamu dipalingkan (kepada menyembah
yang selain Allah)?" [Yunus:34]
b. Tuhan Pemilik Langit dan Bumi serta Semua Isinya
Tuhan memiliki semua yang ada, baik di bumi, langit, mau
pun yang ada di antara keduanya:
“Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata:
"Sesungguhnya Allah itu ialah Al Masih putera Maryam".
Katakanlah: "Maka siapakah (gerangan) yang dapat
menghalang-halangi kehendak Allah, jika Dia hendak
membinasakan Al Masih putera Maryam itu beserta ibunya
dan seluruh orang-orang yang berada di bumi semuanya?"
Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi dan apa
yang di antara keduanya; Dia menciptakan apa yang
dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Kuasa atas segala
sesuatu.” [Al Maaidah:17]
c. Tuhan Maha Awal dan Maha Akhir
Tuhan juga telah ada sebelum segala sesuatu ada (awal).
Tuhan juga akan tetap ada, ketika yang lain telah musnah
(akhir):
“Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Zhahir dan Yang
Bathin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.” [Al
Hadiid:3]
Oleh karena itu, tidak mungkin Tuhan lahir, ketika makhluk lain
sudah ada, atau pun meninggal, ketika makhluk lain masih ada.
Jika ada, itu tidak lain hanyalah makhluk ciptaan Tuhan belaka.
d. Tuhan Hanya Ada Satu, Yaitu: Allah
Hanya ada satu Tuhan, yaitu: Allah
“Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan:
"Bahwasanya Allah salah satu dari yang tiga", padahal
sekali-kali tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain
Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang
mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir di antara
mereka akan ditimpa siksaan yang pedih.” [Al Maa-idah:73]
e. Allah Tidak Punya Sekutu
“Katakanlah: "Siapakah Tuhan langit dan bumi?"
Jawabnya: "Allah." Katakanlah: "Maka patutkah kamu
mengambil pelindung-pelindungmu dari selain Allah,
padahal mereka tidak menguasai kemanfaatan dan tidak
(pula) kemudharatan bagi diri mereka sendiri?".
Katakanlah: "Adakah sama orang buta dan yang dapat
melihat, atau samakah gelap gulita dan terang benderang;
apakah mereka menjadikan beberapa sekutu bagi Allah
yang dapat menciptakan seperti ciptaan-Nya sehingga
kedua ciptaan itu serupa menurut pandangan mereka?"
Katakanlah: "Allah adalah Pencipta segala sesuatu dan
Dia-lah Tuhan Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa". [Ar
Ra’d:16]
“Dan katakanlah: "Segala puji bagi Allah Yang tidak
mempunyai anak dan tidak mempunyai sekutu dalam
kerajaan-Nya dan Dia bukan pula hina yang memerlukan
penolong dan agungkanlah Dia dengan pengagungan yang
sebesar-besarnya.” [Al Israa:111]
f. Maha Suci Allah dari Mempunyai Anak dan Sekutu
“Allah sekali-kali tidak mempunyai anak, dan sekali-kali
tidak ada tuhan (yang lain) beserta-Nya, kalau ada tuhan
beserta-Nya, masing-masing tuhan itu akan membawa
makhluk yang diciptakannya, dan sebagian dari tuhantuhan
itu akan mengalahkan sebagian yang lain. Maha Suci
Allah dari apa yang mereka sifatkan itu,” [Al Mu’minuun]
“dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia". [Al
Ikhlas:4]
g. Allah Maha Mengetahui, Baik yang Zahir Mau pun yang
Ghaib
“Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib;
tak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia
mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada
sehelai daunpun yang gugur melainkan Dia
mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir bijipun
dalam kegelapan bumi dan tidak sesuatu yang basah atau
yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata
(Lauh Mahfuzh).” [Al An’aam:59]
h. Allah Maha Kuasa
Allah Maha Kuasa. Sering kita terpukau akan
kegagahan/keperkasaan seseorang. Namun mereka semua
tidak ada yang kekal. Orang-orang yang besar dan ditakuti
seperti Jengis Khan, Hitler, Roosevelt, semua musnah di
tangan Allah yang Maha Kuasa dan Maha Mematikan.
“Jika Allah menghendaki, niscaya Dia musnahkan kamu
wahai manusia, dan Dia datangkan umat yang lain (sebagai
penggantimu). Dan adalah Allah Maha Kuasa berbuat
demikian.” [An Nisaa:133]
“Kemudian mereka mengambil tuhan-tuhan selain
daripada-Nya (untuk disembah), yang tuhan-tuhan itu tidak
menciptakan apapun, bahkan mereka sendiri diciptakan
dan tidak kuasa untuk (menolak) sesuatu kemudharatan
dari dirinya dan tidak (pula untuk mengambil) sesuatu
kemanfa`atanpun dan (juga) tidak kuasa mematikan,
menghidupkan dan tidak (pula) membangkitkan.” [Al
Furqaan:3]
Dalam satu hadits diceritakan ketika semua makhluk, yaitu
manusia, jin, dan malaikat sudah dimatikan, maka Allah
berfirman, ”Akulah Raja Diraja. Mana orang yang dulu
sombong mengaku sebagai Tuhan? Mana orang sombong
yang dulu mengaku sebagai raja?” Kala itu hanya Allah yang
Maha Hidup yang hidup dan berkuasa.
i. Allah Maha Mengatur
Sering kita lihat jembatan yang telah dirancang oleh para ahli
dan dibangun ratusan tukang dengan tiang-tiang yang kuat,
roboh seketika. Atau lalu-lintas udara yang diatur dengan radar,
pengawas udara, serta pilot dan co-pilot, tetap selalu
mengalami kecelakaan setiap tahunnya.
Namun tidak pernah sekalipun langit yang tanpa tiang ambruk
menimpa bumi. Matahari tidak pernah menabrak bulan atau
bumi, meski semuanya telah beredar selama milyaran tahun.
Itulah bukti bahwa keteraturan itu terjadi karena adanya Sang
Maha Pengatur: Allah.
“Allah-lah Yang meninggikan langit tanpa tiang
(sebagaimana) yang kamu lihat, kemudian Dia
bersemayam di atas `Arsy, dan menundukkan matahari
dan bulan. Masing-masing beredar hingga waktu yang
ditentukan. Allah mengatur urusan (makhluk-Nya),
menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya), supaya kamu
meyakini pertemuan (mu) dengan Tuhanmu.” [Ar Ra’d:2]
j. Allah Maha Pemberi Rezeki telah Memberikan Banyak
nikmat kepada Manusia
“Dialah Yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu
dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan)
dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala
buah-buahan sebagai rezki untukmu; karena itu janganlah
kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal
kamu mengetahui.” [Al Baqarah:22]
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih
bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di
laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa
yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air
itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering) -nya dan Dia
sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran
angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi;
Sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran
Allah) bagi kaum yang memikirkan.” [Al Baqarah:164]
Begitulah sifat atau ciri-ciri Tuhan dalam Islam. Semoga
dengan penjelasan ini kita bisa lebih memahami siapa Tuhan
kita yang sebenarnya.
Sumber : Agus Nizami
Email : agusnizami@yahoo.com.sg.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar