Kamis, 30 September 2010

Moammar Gaddafi: Yesus Kembali ke Bumi Sebagai Muslim

Moammar Gaddafi: Yesus Kembali ke Bumi Sebagai Muslim
Seorang peserta pertemuan dengan Gaddafi memegang mendekap alquran

REPUBLIKA.CO.ID,LONDON--Pertemuan yang digelar pemimpin Libya, Moammar Gaddafi dengan sekitar 500 wanita muda di Italia dua hari lalu membuat berang beberapa politikus Italia dan Vatikan. Mereka mengutuk pertemuan itu dan menganggap masuk Islamnya tiga wanita Italia dalam pertemuan itu sebagai bualan.

Namun berbeda dengan vatikan dan politikus Italia yang marah itu, seorang artis Inggris yang ternyata ikut serta dalam pertemuan di Roma itu justru merasa senang mengikut acara tersebut. Artis bernama Clio Evans (28 tahun) itu mengaku mengikuti pertemuan tersebut setelah diundang oleh sebuah agency model bersama ratusan wanita lainnya.

Bahkan Evans datang ke pertemuan itu dengan mengenakan kalung berantai emas dengan bandul bergambar Gaddafi. Rupanya, dia sudah pernah pergi ke Libya tiga kali. Baginya, Gaddaqy sudah dianggap sebagai teman dan kalung emas itu merupakan hadiah dari pemimpim berpangkat Kolonel tersebut.

Aktris Inggris yang tinggal di Roma, ini mengatakan, ''Kolonel Gaddafi sangat sopan dan juga sangat lucu. Dia adalah orang yang lucu. Ini kali ketiga bagi saya mengikuti acara seperti itu.''

Evans juga mengatakan, Saya belum menjadi muallaf. Aku tetap menganut Kristen, tetapi saya telah ke Libya tiga kali untuk mengunjungi dia dan kami telah menjadi teman yang sangat baik. Dia memberiku sebuah rantai emas dengan gambar dirinya sebagai hadiah.'' Dia melanjutkan, ''Hari ini ia (Gaddafi) mengatakan bahwa ia ingin mengundang orang untuk masuk Islam dan bahwa wanita diperlakukan lebih baik di Libya dibandingkan di tempat lain di manapun di dunia.''

''Dia bilang bahwa Islam adalah agama yang benar dan jika Kristus kembali ke bumi ia akan menjadi seorang Muslim. Aku dapat melihat beberapa wanita terkejut dengan apa yang dikatakannya karena Italia adalah negara Katolik,'' tutur Evans. ''Kami semua diberi minum, tapi tidak ada alkohol. Dan dia mengajarkan kami Alquran.''

Acara yang digelar Gaddafi itu kemarin mengundang amarah politikus setempat. Mereka heran mengapa Gaddafi diizinkan membuat acara seperti itu. Kemarahan itu juga ditujukan kepada Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi karena telah mengundang Gaddafi datang ke Italia.

Farefuturo, sebuah think tank sayap kanan yang dipimpin oleh Gianfranco Fini, Wakil Berlusconi yang telah keluar, mengatakan dalam sebuah pernyataan,'' Italia telah menjadi Disneyland Gaddafi dan kesombongan 'pikunnya'.'' Dia juga mengatakan, '''Sayangnya itulah politik negaranya, jika Anda membayar maka Anda selalu benar.''

Surat kabar harian Roma il Messaggero dalam editorial di halaman depannya juga mengecam acara itu. Koran itu menulis, 'Apa yang akan terjadi jika pemimpin Eropa pergi ke Libya atau negara Muslim lain dan mengundang orang untuk masuk agama Kristen?' ''Paling tidak itu akan memicu protes keras, tetapi setidaknya di sini kita toleran terhadap agama, sesuatu yang belum dicapai oleh Islam.''

Anggota parlemen Italia yang memiliki hubungan erat dengan Vatikan, Rocco Buttiglione, ikut angkat bicara. Dia menyindir, ''Apa yang akan terjadi jika seseorang pergi ke Tripoli dan mengundang orang untuk pindah agama? Aku yakin mereka tidak akan kembali dengan utuh.''

''Sangat menakjubkan bahwa pemerintah tidak membuat komentar resmi tentang hal ini. Gaddafi perlu memiliki lebih banyak rasa hormat. Anda tidak bisa datang ke Italia atau Eropa dan mengajak pindah agama bila Anda tidak mengizinkan toleransi beragama di Libya,'' kritik Buttiglione.

Monsignor Domenico Mogavero, Konferensi Uskup Katolik Italia, tak percaya pertemuan yang diadakan Gaddafi itu telah membuat tiga wanita muda Italia menjadi muallaf. ''Saya tidak percaya untuk satu menit pun, ada yang pindah agama. Itu semua bualan. Pindah agama itu bukan sesuatu yang mudah dan terjadi secara spontan.''

sumber : REPUBLIKA.CO.ID

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Halaman Ke