Senin, 06 September 2010

Iman Islam Ihsan Bag 4


4. Iman, Islam, dan Ihsan

Pokok ajaran Islam ada 3, yaitu: Iman, Islam dan Ihsan.
Dasarnya adalah hadits sebagai berikut:

Pada suatu hari kami (Umar Ra dan para sahabat Ra) dudukduduk
bersama Rasulullah Saw. Lalu muncul di hadapan kami
seorang yang berpakaian putih. Rambutnya hitam sekali dan
tidak tampak tanda-tanda bekas perjalanan. Tidak seorangpun
dari kami yang mengenalnya. Dia langsung duduk menghadap
Rasulullah Saw. Kedua kakinya menghempit kedua kaki
Rasulullah, dari kedua telapak tangannya diletakkan di atas
paha Rasulullah Saw, seraya berkata, "Ya Muhammad,
beritahu aku tentang Islam." Lalu Rasulullah Saw menjawab,
"Islam ialah bersyahadat bahwa tidak ada tuhan kecuali Allah
dan Muhammad Rasulullah, mendirikan shalat, menunaikan
zakat, puasa Ramadhan, dan mengerjakan haji apabila
mampu." Kemudian dia bertanya lagi, "Kini beritahu aku
tentang iman." Rasulullah Saw menjawab, "Beriman kepada
Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya,
hari akhir dan beriman kepada Qodar baik dan buruknya."
Orang itu lantas berkata, "Benar. Kini beritahu aku tentang
ihsan." Rasulullah berkata, "Beribadah kepada Allah seolaholah
anda melihat-Nya walaupun anda tidak melihat-Nya,
karena sesungguhnya Allah melihat anda. Dia bertanya lagi,
"Beritahu aku tentang Assa'ah (azab kiamat)." Rasulullah
menjawab, "Yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya."
Kemudian dia bertanya lagi, "Beritahu aku tentang tandatandanya."
Rasulullah menjawab, "Seorang budak wanita
melahirkan nyonya besarnya. Orang-orang tanpa sandal,
setengah telanjang, melarat dan penggembala unta masingmasing
berlomba membangun gedung-gedung bertingkat."
Kemudian orang itu pergi menghilang dari pandangan mata.
Lalu Rasulullah Saw bertanya kepada Umar, "Hai Umar,
tahukah kamu siapa orang yang bertanya tadi?" Lalu aku
(Umar) menjawab, "Allah dan rasul-Nya lebih mengetahui."
Rasulullah Saw lantas berkata, "Itulah Jibril datang untuk
mengajarkan agama kepada kalian." (HR. Muslim)

a. Rukun Iman 6 Perkara

Iman adalah keyakinan kita pada 6 rukun iman. Islam adalah
pokok-pokok ibadah yang wajib kita kerjakan. Ada pun Ihsan
adalah cara mendekatkan diri kita kepada Allah.
Tanpa iman semua amal perbuatan baik kita akan sia-sia.
Tidak ada pahalanya di akhirat nanti:
” Dan orang-orang kafir amal-amal mereka adalah laksana
fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air oleh
orang-orang yang dahaga, tetapi bila didatanginya air itu
dia tidak mendapatinya sesuatu apapun...” [An Nuur:39]
” Orang-orang yang kafir kepada Tuhannya, amalanamalan
mereka adalah seperti abu yang ditiup angin
dengan keras pada suatu hari yang berangin kencang.
Mereka tidak dapat mengambil manfaat sedikitpun dari apa
yang telah mereka usahakan (di dunia). Yang demikian itu
adalah kesesatan yang jauh.” [Ibrahim:18]
Iman ini harus dilandasi ilmu yang mantap sehingga kita bisa
menjelaskannya kepada orang lain. Bukan sekedar taqlid atau
ikut-ikutan.
Sebagaimana hadits di atas, rukun Iman ada 6.
Pertama Iman
kepada Allah.
Artinya kita meyakini adanya Allah dan tidak ada
Tuhan selain Allah. Di bab-bab berikutnya akan dijelaskan
secara rinci tentang hal ini.
Rukun Iman yang kedua adalah iman kepada Malaikat-malaikat
Allah. Kita yakin bahwa Malaikat adalah hamba Allah yang
selalu patuh pada perintah Allah.
Rukun Iman yang ketiga adalah beriman kepada KitabkitabNya.
Kita yakin bahwa Allah telah menurunkan Taurat
kepada Musa, Zabur kepada Daud, Injil kepada Isa, dan Al
Qur’an kepada Nabi Muhammad. Namun kita harus yakin juga
bahwa semua kitab-kitab suci di atas telah dirubah oleh
manusia sehingga Allah kembali menurunkan Al Qur’an yang
dijaga kesuciannya sebagai pedoman hingga hari kiamat nanti.
”Maka kecelakaan yng besar bagi orang-orang yang
menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu
dikatakannya; "Ini dari Allah", dengan maksud untuk
memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan
itu. Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat
apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan
kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang
mereka kerjakan.” [Al Baqarah:79]
Kita harus meyakini kebenaran Al Qur’an dan
mengamalkannya:
”Kitab Al Quran ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk
bagi mereka yang bertaqwa” [Al Baqarah:2]
Rukun Iman yang keempat adalah beriman kepada Rasul-rasul
(Utusan) Allah. Rasul/Nabi merupakan manusia yang terbaik
yang pantas dijadikan suri teladan yang diutus Allah untuk
menyeru manusia ke jalan Allah. Ada 25 Nabi yang disebut
dalam Al Qur’an yang wajib kita imani di antaranya Adam, Nuh,
Ibrahim, Musa, Isa, dan Muhammad.
Karena ajaran Nabi-Nabi sebelumnya telah dirubah ummatnya,
kita harus meyakini bahwa Nabi Muhammad adalah Nabi
terakhir yang harus kita ikuti ajarannya.
” Muhammad bukanlah bapak dari seorang laki-laki di
antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup
nabi-nabi...” [Al Ahzab:40]
Rukun Iman yang kelima adalah beriman kepada Hari Akhir
(Kiamat/Akhirat). Kita harus yakin bahwa dunia ini fana. Suatu
saat akan tiba hari Kiamat. Pada saat itu manusia akan dihisab.
Orang yang beriman dan beramal saleh masuk ke surga.
Orang yang kafir masuk neraka.

Selain kiamat besar kita juga harus yakin akan kiamat kecil
yaitu mati. Setiap orang pasti mati. Untuk itu kita harus selalu
hati-hati dalam bertindak.
Rukun Iman yang keenam adalah percaya kepada
Takdir/qadar yang baik atau pun yang buruk. Meski manusia
wajib berusaha dan berdoa, namun apa pun hasilnya kita harus
menerima dan mensyukurinya sebagai takdir dari Allah.

b. Rukun Islam 5 Perkara

Ada pun rukun Islam terdiri dari 5 perkara. Barang siapa yang
tidak mengerjakannya maka Islamnya tidak benar karena
rukunnya tidak sempurna.
Rukun Islam pertama yaitu bersaksi bahwa tidak ada Tuhan
selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah. Asyhaadu
alla ilaaha illallaahu wa asyhaadu anna muhammadar
rasuulullaah. Artinya kita meyakini hanya Allah Tuhan yang
wajib kita patuhi perintah dan larangannya. Jika ada perintah
dan larangan dari selain Allah, misalnya manusia, yang
bertentangan dengan perintah dan larangan Allah, maka Allah
yang harus kita patuhi. Ada pun Muhammad adalah utusan
Allah yang menjelaskan ajaran Islam. Untuk mengetahui ajaran
Islam yang benar, kita berkewajiban mempelajari dan mengikuti
ajaran Nabi Muhammad.
Konsekwensi dari 2 kalimat syahadat adalah kita harus
mempelajari dan memahami Al Qur’an dan Hadits yang sahih
(minimal Kutuubus sittah: Bukhari, Muslim, Abu Daud, Tirmidzi,
An Nasaa’i, dan Ibnu Majah) dan mengamalkannya.
Rukun Islam kedua adalah shalat 5 waktu, yaitu: Subuh 2
rakaat, Dzuhur dan Ashar 4 raka’at, Maghrib 3 rakaat, dan Isya
4 raka’at. Shalat adalah tiang agama barang siapa
meninggalkannya berarti merusak agamanya.
Rukun Islam ketiga adalah puasa di Bulan Ramadhan. Yaitu
menahan diri dari makan, minum, hubungan seks, bertengkar,
marah, dan segala perbuatan negatif lainnya dari subuh hingga
maghrib.
Rukun Islam keempat adalah membayar zakat bagi para
muzakki (orang yang wajib pajak/mampu). Ada pun orang yang
mustahiq (berhak menerima zakat seperti fakir, miskin, amil,
mualaf, orang budak, berhutang, Sabilillah, dan ibnu Sabil)
berhak menerima zakat. Zakat merupakan hak orang miskin
agar harta tidak hanya beredar di antara orang kaya saja.
Rukun Islam yang kelima adalah berhaji ke Mekkah jika
mampu. Mampu di sini dalam arti mampu secara fisik dan juga
secara keuangan. Sebelum berhaji, hutang yang jatuh tempo
harus dibayar dan keluarga yang ditinggalkan harus diberi
bekal yang cukup. Nabi berkata barang siapa yang mati tapi
tidak berhaji padahal dia mampu, maka dia mati dalam
keadaan munafik.

c. Ihsan Mendekatkan Diri kepada Allah

Ada pun Ihsan adalah cara agar kita bisa khusyuk dalam
beribadah kepada Allah. Kita beribadah seolah-olah kita
melihat Allah. Jika tidak bisa, kita harus yakin bahwa Allah
SWT yang Maha Melihat selalu melihat kita. Ihsan ini harus kita
terapkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga jika kita
berbuat baik, maka perbuatan itu selalu kita niatkan untuk
Allah. Sebaliknya jika terbersit niat kita untuk berbuat
keburukan, kita tidak mengerjakannya karena Ihsan tadi.
Orang yang ihsannya kuat akan rajin berbuat kebaikan karena
dia berusaha membuat senang Allah yang selalu melihatnya.
Sebaliknya dia malu berbuat kejahatan karena dia selalu yakin
Allah melihat perbuatannya.
Itulah sekilas pokok-pokok dari ajaran Islam. Semoga kita
semua bisa memahami dan mengamalkannya. Insya Allah
dalam bab-bab selanjutnya beberapa hal di atas akan dibahas
lebih rinci lagi.

Sumber : Agus Nizami
Email : agusnizami@yahoo.com.sg.
E book Iman Islam Ihsan




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Halaman Ke